TIT: KOMPLEK [HIATUS]

Chapter 3 | Nebeng

•••

"JEONGWOO!"

Jeongwoo yang lagi santai tiduran sambil main hp di kamar, seketika menegakkan tubuhnya.

Gaswat!

Itu suara kak Mawar woi!

Kakaknya Haruto bener-bener ngaduin dia sama kak Mawar.

Udah tau sih setelah ini nasib dia apa.

"Woi turun!" suara kak Mawar terdengar dari bawah.

Mau gak mau Jeongwoo turun ke bawah. Melangkah ragu menuju kakaknya yang sudah duduk di sofa depan tv.

"Kak Mawar udah pulang? hehe.."

Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Kenapa kak?" oke, Jeongwoo memberanikan diri.

"Kinipi kik..halah gak usah pura-pura gak tau! Lo balapan kan sama si Naruto?!" si Mawar udah berdiri aja hadap-hadapan sama Jeongwoo, sama udah ngelipetin tangannya juga di dada.

"Haruto, kak!" ucap Jeongwoo mengoreksi.

"Serah gue lah!"

Udah mending lo diem Jeongwoo.

"Heh jawab!"

"Iya, iya. Cuma dari sekolah ke sini kok." jawab Jeongwoo malas.

" 'Cuma' lo bilang? Kan udah gue bilangin, pake motor yang bener, buat ke sekolah. Bukan balapan gajelas gitu!"

"Kali-kali kak, biar keren."

"Aww!" Jeongwoo menjerit ketika sang kakak mencubit lengannya.

"Gak usah so jago lo!"

"Iya, iya, maaf atuh."

Keluarga Jeongwoo ini keturunan orang Sunda. Ibunya dari Bandung, sedangkan Bapaknya asli sini, Jakarta.

"Maaf aja terus, tapi dilakuin lagi. Gimana kalo lo kecelakaan? Terus kepala lo bocor? Terus dioperasi, terus kalo mati gimana?"

Jeongwoo melotot, "Amit-amit! Kak lo ngedoain?"

"Oh lo mau didoain?"

"Ya enggaklah!"

"Iya, gue minta maaf kak. Gak lagi deh, serius!" Jeongwoo membentuk jarinya bertanda 'peace'.

"Oke, gue percaya. Mana konci motor lo?"

"Hah? Jangan kak..." Jeongwoo udah takut nih.

"Mana!" dengan terpaksa Jeongwoo merogoh saku celananya dan memberikan konci tersebut.

"Gue sita seminggu."

"Janganlah kak.. gue jajanin lo deh, terserah mau apa." rayu Jeongwoo karena dia tau kakaknya ini suka banget sama makanan.