Chapter 4 | Hari yang panjang

387 61 19
                                    

•••

Tittttttttttttt!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tittttttttttttt!

"Apasih berisik!" protes Jihoon kesal ngeliat motor si Haruto dateng ke parkiran terus nyalain klakson kek tadi, maksdunya apa coba?

"MINGGIR!" Haruto ngegas.

Titttttt!

"Yaallah..ini jalan segede gaban gini, gak liat lo?"

"Ngajak ribut pagi-pagi si Haruto!" timpal Hyunsuk.

"EH EH ANJIR, WOI! MINGGIR!"

Hiks apalagi ini? -Jihoon capek.

Gudubrakkk!!!

Semua yang ada di sana seketika melihat ke sumber suara. Termasuk Haruto dan Jeongwoo yang sedang memarkirkan motornya.

Jihoon tersenyum melihat kejadian di depannya, "Ini sebenarnya orang-orang pada kenapa dah?"

"Ah lo sih!"

"Kok jadi gue?!!" Junkyu gak terimalah dibilang ini gara-gara dia.

"Ya lo ikut nebeng!" balas Mashiho gak kalah ngegas.

"Ini kan kecelakaan! Lo gak bisa dong nyalahin gue!"

"Kita kan bonceng tiga, ya jadi gini!"

"Terus kenapa tadi lo nerima ajakan gue?"

"Lo maksa-maksa!"

"Terus-"

"STOP!"

"Napa pada berantem sih?! Itu tu si Yedam kegencet kalian berdua, oon!" ucap Hyunsuk.

Jihoon udah pusing aja ngeliat kelakuan temen-temennya.

"Eh woi Yedam dudidam, sakit gak? Sorry.."

"Pake ditanya lagi!"

"Ah nyesel gue berangkat sama lo berdua."

"Kaya cabe-cabean dempet tiga." si Jeongwoo datang sama Haruto.

"Nih gak modal banget emang." tunjuk Mashiho pada Junkyu.

"Lo juga anjir!"

"Udah berantemnya! Ayo masuk!" sebagai orang paling tua di gengnya, Hyunsuk harus ngasih contoh yang baik.

•••

Asahi sama Yoshi lagi duduk di depan kelas orang. Gak tau kelas siapa.

"Sa, yang lain udah pada dateng belum?" tanya Yoshi.

Asahi noleh, "Ngapain nanya gue? Dari tadi kan gue sama lo."

"Kan lo mau jadi limbad."

Asahi menghembuskan nafas terakhirnya eh menghembuskan nafasnya pasrah maksudnya ehehe.

TIT: KOMPLEK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang