~TG Enam~

918 90 11
                                    

Happy reading !

🌷

Jam makan siang telah tiba. Siswa dan siswi dari keempat asrama yaitu Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin berbondong-bondong pergi ke aula besar untuk mengisi perut mereka atau bahkan sekedar bertemu teman dan mengobrol santai. Namun, berbeda dengan dua murid yang terlihat sedang bersembunyi dibalik dinding koridor. Keduanya berusaha menyembunyikan diri agar tidak dilihat oleh murid-murid Hogwarts lain yang juga sedang menuju Aula besar untuk makan siang.

"Tidak mungkin kita masuk ke aula besar dan bergabung untuk makan siang. Ada banyak murid disana, mereka pasti akan curiga melihat kita seperti ini," ucap Draco sambil mengintip ke arah pintu aula besar yang terlihat ramai dengan siswa dan siswi dari berbagai asrama masuk ke aula besar.

Hermione menghela nafas, "Apa yang harus kita lakukan sekarang Malfoy?"

Draco mengangkat bahunya, "Kita harus melewatkan makan siang, tentunya."

Hermione menyandarkan kepalanya ke dinding, "Tapi, aku lapar."

Draco menatap gadis yang ada disampingnya saat ini, "Kau lapar?" tanyanya. Memastikan bahwa yang didengarnya tadi tidak salah.

Hermione menghela nafas. Perutnya memang tidak bisa diajak berkompromi sekarang. Bohong jika mengatakan bahwa ia tidak lapar, mengingat hari ini pun Hermione melewatkan sarapannya. Ia menoleh dan membalas tatapan Draco, lalu mengangguk lemah sebagai jawaban.

Draco tersenyum melihat gadis bersurai cokelat yang berada dihadapannya saat ini. Raut wajahnya yang sekarang terlihat murung tampak 'emm lucu?'. Tanpa sadar, ia menepuk pelan puncak kepala Hermione, "Baiklah, tunggu koridor mulai sepi dan kita akan menyelinap ke dapur. Bagaimana?" ucapnya.

Mata Hermione berbinar, ia tersenyum dan mengangguk bersemangat. Draco tersenyum saat  melihat binar yang muncul dari mata hazel milik Hermione yang tampak senang dengan idenya itu. Ia terkekeh, kembali menepuk puncak kepala gadis itu.

Hermione salah tingkah saat tangan Draco menepuk puncak kepalanya. Ia berusaha mengatur ekspresi wajahnya yang saat ini sudah mulai memerah. Lalu, untuk mengalihkan situasinya saat ini. Ia mengedarkan pandangannya ke arah koridor yang tampaknya sudah sepi.

"Malfoy, sepertinya koridor sudah sepi," ucapnya. Berusaha mengalihkan perhatian Draco.

Draco ikut mengedarkan pandangannya, mengawasi sekeliling koridor. Setelah dirasa benar-benar sepi, ia menarik tangan Hermione dan berlalu pergi menuju dapur.

***

Ginny memasuki aula besar, ia berjalan menuju meja asramanya. Lalu, duduk disebelah Parvati Patil yang tampak mengobrol dengan Dean Thomas.

Parvati menoleh ke arah Ginny.  "Hai, Ginny." sapanya. Ginny hanya tersenyum membalas sapaan gadis Asia itu.

"Kemana Harry, Ron dan Hermione?" tanya Neville yang duduk didepannya.

"KAMI DISINI!" Seru Harry dan Ron yang baru saja datang dan langsung mengambil posisi duduk disebelah Neville.

"Harry, mana Mione?" tanya Parvati menatap Harry dan Ron bergantian.

Ron melirik ke arah Ginny, "Bukankah ia tadi bersama mu, Gin?" tanyanya.

Ginny mengangkat bahunya, "Aku tidak tau Ron. Tadi aku langsung pergi bersama Blaise, dan yang terakhir ku lihat Mione masih bersama Malfoy," ucapnya sambil meletakkan kentang tumbuk dan beberapa potong ayam di piringnya.

Parvati, Dean, Neville, bahkan Seamus yang mendengar ucapannya langsung merapat ke arah Ginny, menatapnya penuh tanya. Ginny hanya melirik mereka secara bergantian dan menyuapkan kentang tumbuk ke mulutnya seakan tidak ada yang salah dengan ucapannya itu.

𝓣 𝓱 𝓻 𝓮 𝓮   𝓰 𝓸 𝓸 𝓭 𝓷 𝓮 𝓼 𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang