~TG 15~

760 67 2
                                    

Happy reading !
🌷

Hermione baru saja keluar dari kamar mandi dengan baju seragam yang sudah melekat ditubuhnya. Ia berjalan menuju sofa kecil dan mendudukkan dirinya disana.

"Aku ada kelas Herbologi nanti sore Hermione, kau berjanji untuk membantuku mengerjakan tugas, ingat?"

Hermione menoleh singkat ke arah gadis Weasley itu, dan mengangguk, "Iya Gin," ucapnya.

"Beruntung, hari ini aku sudah mengerjakan tugas Herbologi ku. Jadi, kau hanya perlu memeriksa jawabannya untukku." Gadis Weasley itu bangkit dari kasurnya dan berjalan ke arah laci nakas disamping tempat tidurnya.

"Tunggu sebentar," ucap Ginny. Ia membuka laci dan mencari perkamen berisikan hasil tugas Herbologinya.

Hermione hanya memperhatikannya sebentar. Ia lalu bangkit dari duduknya menuju rak buku kecil miliknya yang berada disamping tempat tidurnya tepat disebelah nakas.

"Sebentar, aku tidak menemukan perkamenku. Aku akan bertanya pada Parvati." Ginny berdiri, gadis itu nampak memperhatikan sekelilingnya, memastikan siapa tau perkamen itu ada atau terselip dimana saja.

"Tunggu sebentar, Hermione. Aku akan ke kamar sebelah menemui Parvati. Aku janji tidak akan lama, setelah itu kita pergi ke aula besar untuk sarapan. Okay?"

"Pastikan kau menemukannya segera Gin,  aku harus menghadiri empat kelas hari ini, tidak bisa membantumu jika tugas itu tidak kau temukan."

Ginny mengangguk, ia dengan cepat melangkah membuka pintu dan keluar.

"Ck, bagaimana bisa aku menjadi pelupa seperti ini," ucapannya yang masih bisa Hermione dengar sebelum gadis itu benar-benar keluar.

Hermione kembali memperhatikan buku-bukunya yang sudah tidak tersusun rapi di dalam rak. Ia menghela nafas, kemudian mengeluarkan buku-buku itu satu persatu dan mulai munyususnnya.

"Cantik sekali," ucap Hermione tersenyum puas saat  melihat buku-bukunya sudah tersusun dengan rapi.

Saat beberapa menit belum ada tanda-tanda gadis Weasley itu kembali, Hermione memutuskan untuk bersiap-siap terlebih dahulu. Ia menuju lemari dengan pintu cermin diujung ruang kamar.

Hermione menyisir rambutnya yang masih sedikit basah. Kemudian, setelah selesai ia menggunakan tongkatnya untuk mengeringkan rambutnya.

"Selesai," ucapnya.

Ia lalu beralih lagi mengambil tasnya yang ada di Stand hanger yang terbuat dari kayu pinus disebelah lemari. Hermione menyiapkan beberapa perkamen, alat tulis seperti tinta dan pena bulu lalu beberapa buku yang sesuai dengan mata pelajaran hari ini kemudian memasukkan semuanya ke dalam tas.

Setelah dirasa semua telah siap, ia memutuskan untuk duduk di ranjangnya dan mengambil satu buku dari rak buku kecil yang sebelumnya sudah ia rapikan sambil menunggu gadis Weasley itu kembali.

Menit demi menit berlalu, Hermione akhirnya melipat ujung halaman bukunya dan menaruhnya kembali ke dalam raknya.

'Kenapa Ginny sangat lama?'  Batinnya.

Hermione memutuskan untuk menunggu beberapa menit lagi, ia menghela nafas bosan sambil mengawasi sekeliling. Matanya tak sengaja melihat jubahnya yang tergelatak di lantai.

"Aku akan mencuci jubah ini nanti." Hermione mengambil jubah itu, namun ia mengernyit saat merasakan ada sesuatu didalam saku jubahnya.

Ia pun mengambil benda itu. Hermione membulatkan matanya, "Oh astaga, ini diary ku."

𝓣 𝓱 𝓻 𝓮 𝓮   𝓰 𝓸 𝓸 𝓭 𝓷 𝓮 𝓼 𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang