~TG 17~

630 66 0
                                    

Happy reading !
🌷

Sekumpulan pemuda dari dua asrama Gryffindor dan Slytherin terlihat sedang duduk di koridor sekolah. Mereka berkumpul mengelilingi dua pemuda yang sekarang sedang fokus bermain permainan catur sihir.

"Dean jangan suruh kudamu bergerak ke depan benteng!"

"Blaise, arahkan kudanya ke depan pion!"

"Astaga, lihat bentengmu, Dean!"

"Kalau aku jadi kau, aku akan menyuruh benteng itu mendekati pion agar ratu tetap aman!"

"Blaise, pion disebelah kiri sebaiknya tidak usah digerakkan! Lihat ada ratu–"

"DIAM!!" Seru Blaise dan Dean bersamaan.

"Bisakah kalian membiarkan kami bermain dengan tenang?" Blaise mendengus, pasalnya teman-temannya sangat berisik sedari tadi. Mulai dari permainan bermulai hingga sekarang.

Dean mengangguk mengiyakan, "Kepalaku jadi pusing tau!"

Sekumpulan pemuda itu langsung memasang cengirannya dan membentuk tangan mereka dengan huruf v.

"Kami akan duduk dengan tenang." Harry dan Ron menepuk bahu Blaise dan Dean, mereka langsung mengambil posisi duduk disamping keduanya.

Sementara Theo, Seamus, dan Neville berdiri dibelakang mereka.

"Jika kalian mengganggu lagi, aku dan Zabini tidak akan membayar butterbeer Sabtu ini." Dean melihat ke arah mereka bergantian.

"Ja-jangan begitu, baiklah kami tidak akan." Seamus mengusap-usap bahu Dean.

"Aku bisa membeli sendiri," celetuk Neville yang mendapatkan lirikan tajam dari Ron, Seamus dan Theo.

Theo berpura-pura memperbaiki posisi papan catur, "Baiklah, mate. Ayo lanjutkan sekarang," ucapnya mencoba mengalihkan perhatian.

"Ya, Nott benar. Kami tidak sabar untuk mengetahui siapa yang akan menjadi pemenangnya!" Ron menimpali, ia memasang senyum lebarnya yang terlihat seperti dibuat-buat.

"Okay," ucap Blaise. Kemudian, mereka melanjutkan permainannya.

"YESS!" Dean berseru, ia meninju udara dan melihat ke arah Blaise yang sekarang sedang menghela nafasnya.

"Aku menang, Zabini."

"YEAH!" Theo tersenyum lebar mengacungkan jempolnya pada Dean.

Seamus menepuk pundak pemuda itu, "KAU HEBAT DEAN!"

"Butterbeer Sabtu ini?" Tanya Ron, bersemangat.

Dean memperbaiki kerah seragamnya, ia tersenyum bangga, "Tentu saja," ucapnya.

Harry dan Neville saling ber-tos ria, sementara Ron, Theo, dan Seamus menepuk bahu Dean sembari memberikan pujian-pujian pada pemuda itu.

"Kita seri, kemaren aku juga menang," ucap Blaise.

"Ya, kita akan bermain lagi nanti."

"Ehem,"

"Gantian, besok aku akan ikut bermain," timpal Ron.

"Aku juga Weasley," ucap Theo.

"Ehem,"

Neville yang mendengar suara seseorang yang berdeham sontak menoleh, dan ia terkesiap saat melihat Professor McGonagall berdiri tepat dibelakang mereka.

"P-professor," Neville tersenyum kikuk lalu dengan cepat menepuk bahu Theo yang ada disampingnya.

Theo menoleh pada Neville, "Ada apa?" Tanyanya.

𝓣 𝓱 𝓻 𝓮 𝓮   𝓰 𝓸 𝓸 𝓭 𝓷 𝓮 𝓼 𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang