~TG Sebelas~

691 71 1
                                    

Happy reading!
🌷

Harry dan Ron keluar dari pintu asrama gryffindor. Mereka terlihat siap dengan mengenakan seragam Quidditch dan sapu terbang yang ada ditangan mereka masing-masing.

"Sepertinya mereka menunggu disana," ucap Ron. Ia memperbaiki posisi topi pelindungnya.

Harry mengangguk, "Ayo ke lapangan!" Serunya. Lalu mereka melangkahkan kakinya menuju lapangan.

Langit sudah mulai berwarna jingga cerah, dan matahari pun sudah mulai mengurangi sinarnya.

Sore hari adalah waktu yang tepat untuk bersantai untuk seluruh siswa Hogwarts, tidak terkecuali juga untuk latihan Quidditch. Cuaca yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu cerah. Tidak heran, jika tim dari keempat asrama selalu memilih sore hari untuk berlatih permainan ini.

"Ron, kemana Ginny? Dia tidak lupa kita ada latihan Quidditch sore ini, kan?" tanya Harry.

"Tenang saja, Harry. Dia baru saja datang dari perpustakaan, sebentar lagi ia akan menyusul kita," ucap Ron, ia terlihat sibuk membuka bungkusan permen cokelatnya.

Harry hanya ber-oh ria dan mengangguk mengerti.

"Bagaimana dengan Hermione?" Tanyanya lagi.

Ron mengangkat bahunya, "Entah, aku sudah tidak melihatnya dari tadi siang. Seingatku, dia masih bersama Ferret. Ish, aku sedikit kesal kenapa dia bisa pergi bersama Malfoy." 

"Kita harus mencarinya nanti setelah selesai latihan, aku khawatir padanya," ucap Harry.

"Ya, Harry. Dia juga tidak ke aula besar dan melewatkan makan siangnya, entah apa yang ia lakukan bersama ferret itu."

"Hey kalian!" Seru Dean melambaikan tangan pada Harry dan Ron.

Harry dan Ron menoleh dan melihat ke arah teman-teman mereka yang sudah berkumpul di lapangan. Sudah siap dengan seragam Quidditch dan sapu terbang ditangan masing-masing.

"Ayo, Harry!" Ron dan Harry berlari kecil menuju lapangan.

"Kemana Ginny?" Tanya Dean saat mereka sampai.

"Itu Ginny." Salah satu gadis berambut panjang yang dikuncir kuda menunjuk ke arah Ginny yang baru saja datang.

"Maaf, sedikit terlambat." Ginny berdiri disamping Harry, ia mengatur rambutnya yang sedikit berantakan dan mengikatnya menjadi kuncir kuda.

"Tidak apa-apa, Gin. Kami juga baru berkumpul," celetuk salah satu teman timnya.

"Baiklah, karena semua anggota tim sudah berkumpul. Bagaimana jika kita mulai saja latihannya?" Harry menolehkan kepalanya pada mereka semua.

Semuanya mengangguk dengan serempak, membagi anggota menjadi dua tim dengan setiap tim berisi lima orang.

"Ginny, Ellina, Dean, Cormac, dan Lucas kalian satu tim, dan Nessie, Rigor, Filipe kalian satu tim dengan aku dan Ron. " ucap Harry.

"Baiklah, ayo mulai!"

"Yeah!"

"Semangat!"

Semuanya lalu menaiki sapu terbang dan mengambil posisi masing-masing. Kemudian, latihan dimulai.

***

Pansy memasuki asrama slytherin. Setelah pergi dari perpustakaan dan berpamitan pada Ginny dan Parvati. Ia langsung memutuskan untuk kembali ke asramanya. 

"PANS!"

Buku yang ia pegang terjatuh, Pansy mengusap dadanya karena terkejut.

"Sialan! Theo!"

𝓣 𝓱 𝓻 𝓮 𝓮   𝓰 𝓸 𝓸 𝓭 𝓷 𝓮 𝓼 𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang