~TG 14~

679 66 5
                                    

Happy reading !
🌷

"Hermione?"

Hermione menoleh ke arah seseorang yang memanggil namanya.

"Ginny." Hermione melihat gadis berambut merah itu berjalan menuruni tangga. Ia masih mengenakan piyamanya yang berwarna merah marun.

Ginny mendudukkan dirinya disamping Hermione, "Aku khawatir, kau tidak pulang tadi malam," ucapnya.

Hermione memilin tangannya, "Maaf, kemaren aku–

"Saat aku ingin mencari mu, Harry dan Ron datang, mereka bercerita padaku bahwa kau dan Malfoy mendapatkan detensi," Ginny melanjutkan ucapannya sebelumnya.

"Huft, aku salah paham ternyata. Ku kira kau dan Malfoy benar-benar berpacaran. Merlin!"

Hermione menggeleng, "Tidak, Gin. Tapi, kami sudah saling meminta maaf."

"Oh, ya? Baguslah, kalau begitu. Kita tidak lagi harus saling bermusuhan seperti dulu," ucap Ginny, ia tersenyum sumringah.

Hermione mengangguk.

"Kalian benar-benar tidak pacaran? Kenapa kalian berpelukan saat di perpustakaan kemaren?" Tanya Ginny. Ia mendekatkan dirinya pada Hermione.

Hermione mengusap tengkuknya, "Itu bukan apa-apa, saat itu aku hanya senang, dan tidak sengaja memeluknya. Seperti yang biasa ku lakukan pada Harry dan Ron," ucapnya.

Ginny membulatkan mulutnya, mengerti.

"Bagaimana saat kalian tidur bersama?" Ginny tersenyum geli, ja menaik-turunkan alisnya, menggoda Hermione.

Hermione memukul tangan Ginny, "Itu pertanyaan yang ambigu, Ginevra Weasley."

"Ya, ya, ya. Sekarang jawab pertanyaanku."

"Kami tidur di menara Astronomi, tidak mungkinkan harus kembali ke asrama masing-masing, atau memilih tidur disalah satu asrama."

"Kenapa tidak ke ruang kebutuhan?"

Hermione menepuk dahinya, "Aku bahkan baru terpikirkan tempat itu sekarang,  huft.  Lagipula, Malfoy menarikku tiba-tiba dan langsung menuju kesana, aku juga tidak tau awalnya dia membawa ku ke menara Astronomi," ucapnya.

Ginny menghela nafas, "Ada-ada saja. Lalu? Kau dan Malfoy bukannya terikat oleh apa itu, mantra, mantra–"

"Kebaikan," celetuk Hermione.

Ginny menjentikan jarinya, "Nah, iya. Lalu, bagaimana kalian tidur?"

Mengingat kejadian semalam, pipi Hermione tiba-tiba terasa panas. Ia ingat saat udara dingin dan dimana ia memeluk tubuh pemuda itu, Hermione merutuk dalam hati.

"Hermione?" Ginny menyipitkan matanya saat memilih rona merah di pipi gadis itu.

"Ayo ceritakan padaku!" Ginny mengguncang lengan Hermione.

"Asal kau tidak menceritakan pada orang lain, kau kan biasanya seperti ember bocor Gin," ucap Hermione.

Ginny mendelik, "Hei! Aku tidak begitu, ya walaupun mungkin hanya beberapa yang ku bocorkan, itupun hanya pada Harry dan Ron!"

"Ayolah, Hermione. Ceritakan padaku," Ginny memberinya tatapan memelas.

Hermione mungkin akan menyesal karena mengiyakan gadis Weasley ini, tapi ya sudahlah. Biasanya dia memang bercerita hanya pada Ginny bukan?

"Aku tidur sambil memeluk Malfoy," ucap Hermione hampir seperti bisikan namun masih bisa dengar oleh Ginny.

Ginny membulatkan mulutnya, matanya melebar.

𝓣 𝓱 𝓻 𝓮 𝓮   𝓰 𝓸 𝓸 𝓭 𝓷 𝓮 𝓼 𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang