Keadaan Haechan sudah membaik, luka yang ada diperutnya sudah mulai mengering.
Haechan sudah bisa duduk dengan tegap dan berjalan secara perlahan.
"Permisi Nyonya, ini baby Luciano sudah bisa dijaga dan keadaanya sudah stabil".
Perawat itu menyerahkan kaka Cio kegendongan Haechan.
"Terimakasih ya".
Perawat itu mengangguk dan pergi tapi tidak lupa memberi ucapan pamit.
"Hallo kak Cio, akhirnya kita kumpul kembali walau daddy belum mau bangun".
Haechan melihat kearah Jaehyun yang masih setia menutup matanya. Sudah seminggu Jaehyun belum sadarkan dirinya walau keadaanya sudah mulai memambaik.
Kaka Cio diletakkan disebelah Jaehyun, kaka Cio bergerak tidak bisa diam seolah dia ingin mengajak main Jaehyun.
Haaechan ikut berbaring bersama anak dan suaminya.
Tangan kanan Haechan yang menjadi tumpuan kepalanya mulai mengelus rambut Jaehyun.
"Daddy kapan mau bangun, ada aku sama kak Cio disini yang nunggu daddy".
"Aku kangen banget sama daddy, mau peluk daddy yang lama".
Haechan mencoba mengajak berbicara Jaehyun, Haechan melalukan ini setiap hari tapi hasilnya sama tidak ada perubahan dari Jaehyun.
(Kaka Cio terlalu susah jadi mari kita singkat KaCi oke wkwkw)
Tangan kecil KaCi bermain diudara dan kaki yang diayunkan kesana kemari.
Haechan yang melihat itu gemas sekali melihat anaknya sudah mulai banyak perkembangan. Dengan melakukan berbagai macam gerak
"Sayang lagi main apa hmm ? Gamau ajak mommy main ?".
Tangan Jaehyun sejajar dengan posisi KaCi dan tanpa sengaja tangan kecil mungil itu meraih tangan Jaehyun.
Menyentuhkan dan menggenggam erat tangan Jaehyun, seolah KaCi meminta Jaehyun untuk bangun dan bermain dengan dirinya.
Karena KaCi dan Haechan masih sangat membutuhkan Jaehyun. Mereka membutuhkan sosok pemimpin dengan kasih sayang yang utuh.
Tangan kecil itu mengeratkan genggamannya dan mengelus perlahan tangan besar milik ayahnya.
Dielusnya tangan besar itu seakan meminta kasih sayang yang lebih, meminta digendong lebih lama.
Sejak KaCi lahir, Jaehyun hanya menggendong beberapa kali dan itu yang membuatnya ingin digendong lebih lama lagi.
Ada pergerakan kecil dari Jaehyun dan hanya KaCi yang merasakan itu. Kakinya digerakan kesana kemari lebih aktif dari tadi.
"Kaka Cio lagi happy ya sampe geraknya aktif banget hmm".
Haechan mengamati pergerakan KaCi, mata Haechan tertuju pada tangan KaCi yang menggenggam erat ibu jari Jaehyun.
Perlahan mata Jaehyun mulai terbuka, pandangan Jaehyun belum terlalu jelas, tapi dia merasakan ada dua tangan yang sedang menggenggam tangannya.
Tangan kanan Jaehyun terulur untuk menyentuh surai cantik istrinya, diusap secara perlahan, sentuhan demi sentuhan yang Jaehyun rasakan serasa nyata dan membuatnya bahagia.
Haechan mengangkat kepalanya dan memandang Jaehyun, mata mereka bertemu, buliran air mata Haechan berlomba jatuh mengenai pipinya yang kurus tapi masih terlihat kenyal.
Tidak ada kata yang terucap dari mulut Haechan, dia hanya mengangkat kepalanya dan menuju wajah Jaehyun.
Air mata Jaehyun menetes, Jaehyun masih diberi kesempatan untuk melihat dunia dan semestanya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank U (JAEHYUCK)
FanfictionKisah seorang jung jaehyun yang hidupnya penuh tekanan dipaksa menjadi sempurna ditinggalkan dan dicampakkan oleh keluarganya, membuatnya menjadi pribadi yang kejam, tapi suatu hari dia bertemu dengan lelaki manis yang sangat amat memiliki kepribadi...