Kisah seorang jung jaehyun yang hidupnya penuh tekanan dipaksa menjadi sempurna ditinggalkan dan dicampakkan oleh keluarganya, membuatnya menjadi pribadi yang kejam, tapi suatu hari dia bertemu dengan lelaki manis yang sangat amat memiliki kepribadi...
Jung Jaehyun pagi ini bangun jam 09.00 tidak seperti biasanya yang selalu bangun jam 06.40, kenapa bisa telat bangun ??
Iya jawabannya dia masih merasa sangat bahagia dan senang sejak 2 hari lalu bisa mengantar pulang si manisnya. Dia terlalu bahagia sampai sejak saat itu sampai hari ini dia selalu tersenyum, membuat maid dan bodyguard disana merasa aneh.
Bukan aneh lagi tapi menyeramkan karena menurut mereka tuannya jarang sekali tersenyum bahkan bisa dibilang tidak pernah.
Setelah siap Jaehyun berangkat kekantornya dengan menggunakan mobil kebanggaannya salah satunya Mercedes-Benz AMG G65 berwarna hitam
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Membelah kota dengan cuaca yang cukup baik, tidak mendung dan tidak cerah cocok sekali untuk suasana hati Jaehyun.
Sampai dikantor Jaehyun disambut oleh beberapa staff karyawannya dan siapa sangka sapaan dari pada staff dibalas oleh Jaehyun, tidak sedikit dari mereka merasa aneh dan ada yang teriak dalam hati.
"Tumben sapaan staff disapa balik" ucap Yuta.
"Bukankah seorang CEO memang harusnya seperti itu" gumam Jaehyun sambil berjalan ke ruangannya.
"Lo aneh sumpaah, lo kenapa ? Sehat kan ?" Yuta menyentuh kepala Jaehyun. Mengecek siapa tau anak ini emang sakit atau kesurupan.
"Jam berapa gue ketemu Seo Johnny yut?" Tanya Jaehyun.
"Nanti jam makan siang diruang meeting lantai 12" balas Yuta
Sial ucap Jaehyun dalam hati. Iya sial bagi jaehyun karna siang ini dia akan makan ditempat restoran kesayangannya dengan melihat bocah manisnya.
"Ganti tempat suruh ke restoran langganan kita aja" ucap Jaehyun.
"Laahh ??? Masa tiba-tiba diganti, gabisa gt dong boss kasian pihak sana" ucap Yuta.
"Harus bisa! Mereka juga belum jalan" ucap Jaehyun.
"Hissh mentang-mentang boss pindah tempat seenak jidat" gumam Yuta sambil meninggalkan ruangan bossnya.
