3🐷

28.1K 1.3K 80
                                    

🐶🐰🐷

"El?"

"Adek dimana dek?"

"Ngilang kemana lagi tuh anak pak Jevan." Seina mendengus malas, baru ditinggal pergi sebentar ke kamar mandi sudah menghilang saja anaknya.

Seina masuk kedalam kamar El, siapa tau si kecil ada disana.

"Sayang?"

"Hihihiii..aku mostel hihihiiii."

Seina terkejut melihat putranya yang berjalan kearahnya sambil meraba-raba sekeliling dengan kepala ditutupi selimut.

Seina terkejut melihat putranya yang berjalan kearahnya sambil meraba-raba sekeliling dengan kepala ditutupi selimut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hi-hi-hi mami."

Seina terkekeh pelan, ada-ada saja kelakuannya.

"Ngapain?" Kepala Jevano menyembul dari balik pintu kamar El. Seina menoleh lalu menunjuk El yang sedang berlagak jadi hantu.

"Tonton aja, nyusruk baru tau rasa." Ucap Jevano lalu berjalan mendekati El, dan menggendong tubuh El tiba-tiba membuat El terkejut dan berteriak kebingungan.

"HUAAAAA ADA MOSTEL BENELAN! PAPI LONTONGIN EL PAPI HUAAA."

El mengibas-ngibaskan kakinya yang tidak menyentuh apapun, ia berusaha membuang selimut yang menutupi wajahnya tapi percuma, sepertinya selimut itu malah semakin membelit wajahnya.

"MAMI NDAK MAU DI MAM MOSTEL!"

Jevano melempar tubuh El pelan ke atas kasur empuknya, menguyel-uyel wajah El yang terbungkus selimut itu gemas. Tidak lama, Jevano langsung membuka selimut yang membelit wajah El. Menampakan wajah dengan pipi tembam yang memerah.

"Papi jelek!"

Puk

Puk

Seina tertawa melihat Jevano dibantai habis oleh putranya sendiri.

"Udah eh udah." Seina menjauhkan tangan El yang terus-menerus menabok lengan Jevano. "Kalau papi di tabok terus nanti papi sakit. El mau papi sakit?"

Si kecil menggeleng dengan nafas memburu.

"Salah na papi takut-takutin El."

"Kan papi cuma gendong."

"Kan El ndak tau kalau papi na yang gendong, El pikil mostel tadi. Gendong na tinggi juga."

"Makanya jangan main monster, didatengin bingung sendiri kan."

"Iya in." Ucap El cuek, lalu merangsek masuk ke pelukan Jevano. Meskipun masih jengkel, nemplok ke papi itu wajib.

Jevano menggendong El membawanya masuk kedalam kamar utama.

"Wuihh..apanih?" Mata El spontan berbinar saat memasuki kamar orangtuanya ada beberapa paper bag besar disana.

El merosot turun dari gendongan papi-nya.

"Papi ini punya papi?"

"Iya."

JUST EL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang