20🐷

13.3K 1.2K 105
                                    

🐶🐰🐷

Vote! asu jangan kek babi deh Lo🐖





"Nanti beli meja na yang besalllll ya ya yaaaaaaa!"

"Kenapa harus besar? El kan masih kecil."

"Ndak papa mami, kan bial bisa di pake na lama. Telus El mau kelihatan kaya papi kalau belajal na dimeja besal."

"Emang papi kelihatan gimana, kalau lagi kerja?" Tanya Jevano.

"Sepelti bos. El juga mau. Bos El kekekee." Ucapnya terkikik, membayangkan tubuh kecilnya duduk dikursi dengan meja besar didepannya lalu membuka lembar-lembar halaman buku seperti gaya papinya jika sedang bekerja. Pasti keren.

"Iya nanti El yang pilih sendiri." Ucap Jevano final.

"Tangannya, dek." El memasukan tangannya kedalam lengan baju yang sedang dipasangkan sang ibu. El baru selesai mandi, rencananya hari ini mau pergi ke Ikea buat beli meja belajar baru.

Jadi, papi sama mami kasih El masing-masing satu permintaan untuk kado ulang tahun El. Dari papi, El minta dibelikan meja belajar baru. Dari mami El belum kepikiran mau minta apa, jadi disimpen dulu. Sebenarnya El sudah punya satu meja belajar dikamarnya tapi El mau satu lagi untuk diletakkan di ruang kerja papinya dan papinya menyetujui itu.

"Nanti Abang sekalian dibelikan hadiah ya."

"Abang ulang tahun na kapan, mami?"

"Besok."

"Iya?"

Seina mengangguk.

Disini ulang tahun Jiera dan Axelle itu beda satu bulan, duluan Jiera. Walaupun El yang lahir duluan, Jevano tidak memakai tanggal hari itu untuk tanggal lahir putranya karena itu akan mengingatkan ia pada kejadian naas yang menimpa istri dan bayinya. Jadi Jevano mengambil tanggal dimana hari itu putranya sudah dinyatakan kondisinya stabil dan diperbolehkan keluar dari incubator.

"El belikan Abang apa ya, mami?" Tanya El bingung.

Selesai didandani, El dengan susah payah turun dari kasur, untungnya papi berbaik hati menolongnya untuk turun, El langsung berjalan ke meja rias maminya, disana ada celengan kepala babi berwarna pink tentu saja itu milik El. Siapa yang beliin? Ya jelas papi.

Kricik...kricik

"Balu keisi sedikit. Kila-kila kalau di pecah duit na dapet apa ya, papi." El mengocok celengannya yang didalamnya berisi uang koin hasil malak papi mami opa oma ambil di dasbor mobil papi juga ada.

"Cilok." Ucap Jevano ngasal.

"Huh..Abang ndak suka cilok."

El berfikir bingung, hadiah apa kiranya yang bagus untuk Abang kesayangannya itu.

"Udah ayo, dipikir nanti sambil jalan."

El mengangguk, meletakkan kembali celengannya diatas meja lalu berjalan mendekati papinya. El meraih telunjuk papinya lalu digenggam erat, keduanya berjalan keluar kamar bersama.

✨✨✨

Jevano memarkirkan mobilnya saat sudah sampai di tempat tujuan. Ketiganya berjalan bergandengan tangan dengan si kecil El berada diantara kedua orangtuanya.

"Wahhh!"

"Itu bagus papi." Tunjuk El pada meja dibelakang Jevano.

"Terlalu pendek, coba cari yang lebih tinggi dikit."

El mengangguk mengerti, kembali melihat-lihat meja yang tersedia ditoko.

"Ini bagus, dek."

"Ndak mau. El ndak suka pololo."

JUST EL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang