18🐷

22.3K 1.2K 59
                                    

🐶🐰🐷

''Nanti kita pelgi kemana papi?"

"Nggak tau."

"Kok nda tau sih?"

"Ya emang gak tau, mau gimana lagi. Emang El mau pergi kemana?"

"Emm...Ndak tau juga. Telselah papi aja, kan papi yang setil mobil na ngenggg...ngenggg." ucapnya sambil memperagakan orang sedang menyetir mobil.

"Om Jevan tolongin, ini." Ucap Evelyn menghampiri om nya yang baru saja keluar kamar dengan si kecil El digendongan.

Jevano menurunkan El, lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan tinggi keponakannya.

"Kenapa?"

"Ini susah, gak bisa masuk." Evelyn menunjuk ikat pinggangnya yang tidak bisa di kaitkan. Jevano membantu memasang ikat pinggang berwarna pink, dengan gambar-gambar princess.

"Emang rok nya melorot kalau gak dipake ikat pinggang, kak?"

"Nggak sih. Tapi bagus kalau dikasi ikat pinggang."

"Makasih, om Jevan." Ucap Evelyn, saat Jevano berhasil memasangkan ikat pinggangnya lalu pergi dari sana.

"Ayo dek." Jevano menoleh kesamping "Loh! Kok gak ada."

Jevano cepat-cepat beranjak untuk mencari dimana keberadaan bocil babi itu. Soalnya belum laporan mami ini kalau El udah cakep, tadi Jevano dapet tugas keiburumahtanggaan untuk memandikan dan mendadani si pangeran mahkota. Belum laporan mami kok udah ngilang aja anaknya.

"El."

"Adekkkk bulet kaya babi, dimana kamu sayangnya papi!"

Jevano berjalan keruang depan, beruntung ia menemukan anaknya ada disana sedang menonton ikan didalam aquarium dan terpantau masih cakep.

"Dipanggilin gak nyahut, budeg beneran nanti kamu." Jevano menabok pelan bokong El.

"Papi ikan na kok ndak gini-gini."

"Gini-gini, gimana?" Bingung Jevano.

"Gini lho papi." El mengedip-ngedipkan matanya.

"Oh, gitu."

"Iya. Kenapa, papi. Emang na ndak sakit melotot telus."

Jevano menggeleng "Takdir nya begitu mau gimana lagi, dek. Dah dah, sini ayo ikut papi. Kita laporan ke mami dulu." Jevano meraih tangan si kecil, menggandengnya membawanya menuju dapur.

Didapur para ibu-ibu sedang berkutat dengan sayur mayur dan peralatan masak lainnya, menyiapkan menu sarapan untuk pagi hari ini.

Jevano sedikit membungkuk, berbisik pelan ditelinga El "Panggil mami. Yang kenceng." El mengangguk.

"MAMIHHHHHH!!"

Seina yang sedang mencuci daun bayam di wastafel terlonjak kaget karena teriakan cempreng putranya. Seina melihat Jevano dan El berdiri di pintu dapur sambil tertawa.

"Bu, aku taruh sini ya."

"Iya, sayang. Nanti ibu yang masukin ke panci."

Seina mengangguk, lalu mengambil langkah menghampiri suami dan putranya.

"Kenapa El teriak?" Todong Seina langsung.

El menunjuk Jevano "Papi suluh."

"Ihhhh jahil banget, heran." Seina menarik hidung mancung Jevano gemas.

Jevano terkekeh pelan "Biar gak sepaneng. Nih, udah cakep kan."

Seina berjongkok menyamakan tingginya dengan sang anak. Memutar-mutar tubuh kecil itu berniat mengerjai putranya.

JUST EL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang