Chapter 01

102K 5.3K 145
                                    

SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA WAHAI PARA MANUSIA BUMI.

Jangan lupa tandai bila ada typo ya! Makasihhh~~

__________________________

Shakaela Renjana, nama seorang gadis yang banyak sekali tingkahnya. Shaka merupakan nama panggilan yang orang sekitar beri untuknya, gadis berumur 19 tahun itu sangat suka saat melihat orang frustasi karena tingkah non-akhlaknya.

Shaka sendiri punya wajah yang tergolong sangat cantik, memiliki tinggi badan 170cm serta berat badan 54kg, manik mata berwarna abu-abu yang sangat indah turunan dari sang ayah, dan kulit putih yang didapat dari sang ibu.

Nama dan rupa yang menawan tak bisa menutupi tingkah nya yang seperti monyet bekantan, dalam artian Shaka itu tak pernah bisa diam untuk membuat ulah. Kita lihat saja pasti setelah membaca novel yang diberikan kakaknya Shaka akan kembali berulah.

Srekk!

Bruk!

Nahkan sudah dibilang kalau Shaka itu sangat suka berulah, kali ini ia merobek dan melempar buku novel kesayangan kakaknya hanya karena kesal pada seluruh tokoh didalam novel tersebut. Kalian tau kenapa?

Karena tokoh figuran kesayangan nya tiada dengan sangat tragis. Tokoh kesayangan nya harus meregang nyawa karena keegoisan serta kemarukan sang antagonis yang merangkap sebagai tunangan figuran tersebut yang ingin mendapatkan hati sang protagonis wanita.

Shaka yang menjunjung tinggi kesetiaan dibuat kesal setengah nafas karena tokoh antagonis pria yang sangat amat bodoh dan tol*l menurutnya.

"GILA FIGURAN KESAYANGAN GUE MALAH DIBUNUH SAMA SI COWO TOL*L CUMA KARENA NGECIDUK SI COWO LAGI MAU BERCOCOK TANAM SAMA SI PROTAGONIS GOBL*K ITU! ANJIR SEKALI EPRIBADEH!" Teriak Shaka sepenuh hati, ia terus menyumpah serapahi kedua tokoh yang membuat kesayangan nya tiada.

"Kalau gue jadi si Kaela mending gue bunuh aja tuh makhluk gaib yang merangkap jadi manusia gada otak macem mereka! Kesel ihh, dahla daripada stress mikirin kebodohan makhluk fiksi mending gue ngitungin rumah di sekitaran komplek ini." Ucap Shaka lalu bergegas keluar rumah.

Saat sudah berada diluar rumah, ia segera mencari tangga untuk naik keatas atap rumahnya. Setelah ketemu dengan barang yang Shaka cari, gadis berkelakuan abnormal itu langsung memulai aksi gabutnya. Yaitu menghitung setiap atap tetangga yang ia lewati.

"Wahhh tinggi amat, kalo gue jatoh bakal beda alam nggak ya? Tapi kayanya nggak deh soalnya kata emak, gue itu mirip kucing yang nyawanya ada 9. Eh iya gak sih kucing nyawanya 9?" Ucap Shaka entah membicarakan hal apa, tapi yang pasti Shaka sudah mengambil ancang-ancang untuk meloncat dari atap satu keatap yang lainnya.

1 jam berlalu, kini kegabutan Shaka semakin menjadi karena kelelahan melompat. Ia memainkan antena milik salah satu tetangganya yang sudah lanjut usia. Sampai dimana ia dibuat terkejut karena suara protesan sang pemilik rumah.

"HEH BOCAH! TURUN DARI ATAP SAYA SEKARANG, GARA-GARA KAMU SAYA TIDAK BISA MENONTON SERIAL TV FAVORIT SAYA!" Ucap seorang pria yang mungkin umurnya sudah 70 tahun keatas.

Shaka yang mendengar perkataan kakek pemilik rumah pun hanya menunjukkan cengiran tanpa dosanya.

"Duh Kek! Jangan marah-marah nggak baik, emang kakek mau kalo terus marah-marah nanti umurnya cepet abis? Nggak kan? Nahh mangkannya jangan marah-marah! Apalagi lehernya tenggak kaya gitu, nanti sakit leher baru tau lho, Kek!" Ucap Shaka dengan wajah seriusnya.

Kakek tua yang ada dibawah sana sudah emosi lalu dengan tiba-tiba kakek pemilik rumah tersebut melempatkan sandal kayu miliknya kearah Shaka.

Dan ya, karena terkejut Shaka secara spontan berdiri tetapi sayang karena gerakan tiba-tiba tersebut, Shaka pun harus terjatuh dari atas atap dengan kepala yang mendarat terlebih dahulu ketanah.

Sang kakek pemilik rumah yang melihat Shaka terjatuh pun langsung menghampiri gadis pembuat onar tersebut, dan yang ia dapat hanyalah darah yang membasahi tanah disekitar tubuh Shaka.

"Nak, hei! Bangun nak! Kamu nggak mati, kan? Pindah, jangan mati dihalaman rumah saya!" Usir Kakek tersebut sembari mencolek lengan bagian atas Shaka dengan sapu yang ia ambil tadi.

Tak pendapatkan respon apapun membuat sang Kakek terserang rasa panik, dengan segera ia menelfon polisi dan ambulans.

Tetapi sepertinya usaha sang kakek akan sia-sia karena Shaka sudah tiada sejak kepalanya mendarat terlebih dulu ketanah beberapa waktu lalu.

Sedangkan arwah Shaka yang melihat kebodohan manusia lanjut usia itu hanya menatap malas kearah si kakek pemilik rumah.

"Telat anjir! Gue dah koit baru nelfon ambulans sama polisi, kesel ah gue!" Gerutu Shaka kala melihat kelemotan manusia tua dibawahnya ini.

Kekesalan Shaka semakin menjadi kala si kakek pemilik rumah malah mengipasi jasadnya dengan kipas yang sering dipakai untuk mengipasi sate.

"WOI KEK! LO PIKIR GUE ITU JELMAAN SATE APA HAH!? PAKE ACARA DIKIPASIN SEGALA, pengen nangis banget gue liatnya."

Tetapi setelah ucapan nya barusan, secara tiba-tiba Shaka merasa jiwanya ditarik kedalam sebuah portal entah berantah yang secara mendadak muncul dibelakang jiwanya.

"Ehh anjir... Gue kenapa kaya dihisap gini woi! Ehh... Tol---" Ucapan Shaka terpotong kala jiwanya sudah masuk sepenuhnya kedalam portal tersebut, dan disaat itu pula satu mobil polisi dan ambulans datang untuk memeriksa jasad nya.

_________________________
NEXT!!

Gimana sama secerita nya seru? Atau membosankan?

Jangan lupa tinggalkan jejak manis kalian ya disetiap part.

Sampai jumpa!! ✨

—————————————————

[Pojok Erida]
Untuk visual bisa bayangin sesuka kalian yaa. Biar kalian yang ngebayangin visual dari karakter Shakaela ini. Karena setiap ekspetasi para readers pasti beda-beda tentang tokoh fiksi didalam cerita.

Tunangan Sang Antagonis [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang