Chapter 07

48.4K 4K 70
                                    

SELAMAT MEMBACA!

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak atau bila perlu follow juga akun Author agar ga ketinggalan update-an cerita selanjutnya, terimakasih!

_____________________

Rhakaela yang semula sudah hampir memasuki alam mimpi harus terbangun karena suara tangisan yang begitu memuak kan dipendengaran nya itu.

Ia mendongak, menatap teman-teman sekelasnya yang tengah menatap kesatu titik. Ia pun fokus kearah teman sekelasnya lihat dan setelah tau apa yang dilihat oleh teman sekelasnya Rhakaela pun berdecih sinis.

"Dasar gadis penuh drama!" Ucap Rhakaela dengan nada lirih. Lebih baik ia menatap keluar jendela daripada melihat drama memuakkan yang dibuat oleh sang protagonis wanita didepan sana.

"Hiks... Hiks... K-kalian... Hiks... Kenapa... Hiks... Selalu nggak suka... Hiks... Sama aku?... Salah aku... Hiks... Apa sama kalian?" Ucap Zaniyah dengan sesenggukan yang parah.

Teman-teman sekelas Zaniyah hanya menatap penuh emosi dengan earphones yang mereka pakai ditelinga masing-masing.

"Bisa nggak sih lo nggak usah nangis? Bukannya bersimpati, kita-kita malah jijik liatnya!" Ucap sang ketua kelas dengan nada sinis.

Ucapannya tentu saja membuat tangisan Zaniyah semakin membesar dan nyaring. Sampai-sampai Rhakaela yang dalam mode kalem pun merasa risih akan suara itu.

Rhaka harus bersabar menghadapi situasi seperti ini, tapi sepertinya ada yang aneh. Kenapa seluruh teman sekelasnya sangat membenci Zaniyah? Bukannya mereka sangat amat melindungi gadis dengan wajah polos itu? Atau mungkin karena kehadirannya ditengah-tengah mereka maka alur novel mulai berubah? Astaga Rhakaela pusing memikirkan berbagai kemungkinan yang sedang terjadi saat ini.

'Gila gue pusing banget mikirin alur novel yang entah sampai mana ini!' Batin Rhakaela sembari memijat lembut keningnya. Demi apapun ia sedang sangat pusing sekarang.

Sampai seorang guru wanita masuk kedalam kelas, seluruh murid dengan cepat bergerak kembali ke meja mereka masing-masing dan mulai duduk rapi dan tegak.

"Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini?" Ucap guru tersebut dengan bibir yang tersenyum lembut.

Tetapi senyuman itu pudar kala melihat salah seorang siswi yang tengah bersimpuh dilantai, dengan cepat ia melangkah dan menegur siswi tersebut.

"Kamu! Kenapa masih duduk dilantai, cepat kembali kebangku mu sekarang!" Sentak guru tersebut dan langsung dituruti oleh Zaniyah.

"Ibu rasa kita kedatangan seorang murid baru ya dikelas ini?"

"Iya, bu!" Ucap seluruh siswa/i serentak, mengundang kekehan dari guru wanita itu.

"Ya sudah, kalau begitu untuk murid baru boleh maju kedepan dan memperkenalkan diri mu agar bisa akrab dengan teman sekelas yang lain?" Ucap guru tersebut dan diangguki oleh Rhakaela.

Rhakaela bangkit dari kursinya dan berjalan kedepan kelas untuk perkenalan diri. Gadis itu sedikit mengangkat dagunya, ia berjalan sangat anggun dengan raut muka datar nan dingin yang terus menghiasi wajah cantik nan sexy miliknya itu.

'Buset, keren banget gue! Meng-pede dulu aja, malunya belakangan.' Batin Rhakaela dengan senyuman gaje didalam hati.

Gadis itu tak menghiraukan decakan kagum dari teman sekelasnya, sampai dimana ia sudah berdiri tegak didepan kelas. Ia menoleh kearah guru wanita yang tersenyum lembut kearahnya.

"Gue Rhakaela Lucien D'Arcy, pindahan Ghianna Internasional High School, London. Hobi gue memanah, bela diri, dance dan menembak. Sekian dan mohon kerja samanya." Ucap Rhakaela dengan intonasi yang begitu datar, teman-teman sekelasnya sendiri sudah dibuat menganga akan perkenalan yang terlampau panjang itu.

"Baiklah, salam kenal Rhakaela dan perkenalkan nama Ibu adalah Sabilla Angkara. Kamu bisa panggil saya dengan nama Bu Billa saja." Ucap Bu Billa dengan senyum manisnya dan diangguki oleh Rhakaela dengan senyuman tipis.

"Jadi, diantara kalian ada yang mau bertanya? Ibu beri waktu 20 menit untuk tanya-jawab." Ucap Bu Billa dan diangguki dengan semangat oleh anak muridnya itu.

Salah seorang siswi mengangkat tangan berniat untuk bertanya, membuat raut wajah Bu Billa yang sebelumnya tersenyum kini berubah menjadi datar tanpa ekspresi. Rhakaela hanya menghela nafas kala mengenal siapa yang akan bertanya, siapa lagi kalau bukan sang protagonis wanita, Zaniyah.

"Ya! Kamu ingin bertanya apa?" Ucap Bu Billa dengan nada enggan.

Zaniyah sendiri berdiri dan tersenyum polos kearah Rhakaela, didalam otak Zaniyah sudah banyak pertanyaan yang bertujuan untuk mempermalukan Rhakaela.

"Zani, mau tanya. Rhaka itu anak kandung, angkat, atau haram? Maaf, Zani cuma mau tau soalnya Zani nggak mau Rhaka diejek sama murid lain kalau mereka tau asal usul Rhaka. Apalagi yang Zani tau selama ini Kak Aslan itu anak tunggal dan nggak punya adek sama sekali." Ucap Zaniyah sembari memasang wajah bersalahnya.

Sedangkan Rhakaela hanya menyeringai, ia tau bila Zaniyah ingin mempermalukannya di hari pertama Rhakaela bersekolah dengan menyebarkan rumor yang menjelekkan Rhakaela.

_________________________
NEXT!!

Tunangan Sang Antagonis [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang