Chapter 08

48.9K 4K 133
                                    

SELAMAT MEMBACA!

Rhakaela hanya diam menatap wajah polos Zaniyah yang bila dilihat lebih jelas lagi maka akan terlihat guratan kemenangan disana.

Rhakaela tersenyum tipis melihatnya lalu ia pun menghela nafas sebentar dan menatap tenang kearah seluruh teman sekelasnya, padahal dalam hati sudah mengabsen nama hewan kebun binatang.

"Gue anak kandung dan keturunan murni dari keluarga D'Arcy. Oh dan satu lagi, gue sama Aslan hanya beda satu tahun. Ada lagi yang mau lo tanyain?" Ucap Rhaka sembari menyimpan tangannya kebelakang, sumpah demi apa sedari tadi letapak tangan kanannya terasa gatal. Ingin digaruk tapi malu karena sudah sok cool tadi.

'Demi apa telapak tangan kanan gue gatel banget buset, kalau kata engkong sebelah rumah dulu tuh tandanya bakal dapet rezeki sih.' Ucap Rhakaela didalam hati namun harus tetap memasang wajah tenang bak air comberan.

Zaniyah yang melihat sikap tenang seorang Rhakaela benar-benar dibuat geram, lalu ia pun tersenyum kala sebuah pertanyaan terlintas di benaknya.

"Ada satu lagi, aku mau tanya. Kenapa bisa kamu tinggal di London sedangkan Aslan dan keluarga kamu yang lainnya malah tinggal di Indonesia. Apa kamu dibuang sama keluarga kamu? Ah! Maaf, aku cuma nggak mau muncul rumor buruk kalo kamu itu anak terbuang nantinya." Ucap Zaniyah dengan raut wajah yang dibuat sesedih mungkin.

'Buset si Zani mulutnya minta gue cabein keknya, ngajak baku hantam terus dia.' Lagi dan lagi ia menggerutu didalam hati sangat berbeda dengan wajahnya didepan publik.

Rhakaela yang mendengar pertanyaan tersebut langsung saja terkekeh membuat semua orang didalam kelas itu menatap heran kearahnya.

"Sorry, lo mau tau kenapa gue tinggal di London selama ini? Oke biar gue jawab. Gue tinggal disana sejak umur 5 tahun, disana gue dilatih selama bertahun-tahun lamanya untuk bisa memimpin dua organisasi milik kedua kakek gue sekaligus. Organisasi nya? rahasia lah, masa gue kasih tau."

"Terus kenapa Aslan sama keluarga lainnya ada di Indonesia? Mereka disini juga buat melatih Aslan untuk bisa memimpin dan mengelola perusahaan raksasa milik kedua keluarga sekaligus. Sampai disini lo paham?" Ucap Rhakaela sembari menyandarkan diri kepapan tulis, demi apapun ia lelah berdiri.

Sedangkan Bu Billa langsung menatap Arloji nya untuk melihat sudah berapa menit berlalu, dirasa sudah cukup waktu untuk tanya-jawab. Guru wanita itu pun langsung menyuruh Rhakaela kembali ketempat duduknya dan pelajaran pun dimulai.

Saat Rhakaela sudah kembali ke meja nya, ia pun menatap Zaniyah dengan tatapan mengejek dan dibalas tatapan tajam oleh gadis letoy tersebut.

'Tak terlalu buruk dan aku menemukan mainan baru disini. Senangnya~' Batin Rhakaela kesenangan, ia tak sabar untuk bersenang-senang dengan boneka barunya, Zaniyah.

Ya, Zaniyah masuk kedalam daftar manusia yang merangkap sebagai calon boneka untuk gadis gila seperti Rhakaela.

__________________

3 jam berlalu, kini seluruh siswa/i sudah berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong ke Kantin. Sedangkan Rhakaela masih tetap anteng memainkan ponsel nya dengan mulut yang terus mengemut permen berperisa Jeruk.

Oh! Jangan lupakan Zaniyah yang sedang menunggu sang ketua Aligerous untuk menjemputnya, ia berdiri dengan dagu terangkat dan tubuh tegak akan terlihat anggun. Tetapi bukan nya anggun, Zaniyah malah terlihat seperti sebuah patung yang gagal dalam pembuatan, alias jelek dan tak layak dilihat.

Rhakaela yang melihat kesombongan pada diri sang protagonis wanita hanya geleng-geleng kepala sembari berdecih sinis. Sampai dimana Aslan tiba dan memanggil namanya dengan lembut.

Tunangan Sang Antagonis [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang