Chapter 19

29.3K 2.5K 74
                                    

Rhakaela dan Aslan masih dalam perjalanan menuju Mansion Utama dengan santai, Rhakaela sesekali bernyanyi untuk membuang rasa bosan dan Aslan sesekali melirik jajanan dipinggir jalan yang sangat menarik dimatanya.

"DEK!" Teriak Aslan memanggil Rhakaela.

"APAAN?" Balas Rhakaela sembari berteriak juga.

"NEPI DULU, GUE PENGEN JAJAN." Ucap Aslan dan dituruti oleh Rhakaela, mereka berdua pun menepi sebentar untuk membeli jajanan yang Aslan inginkan.

"Lo mau beli apaan sih, bang? Nggak liat tampilan gue yang udah kucel jelek gini!." Ucap Rhakaela sembari mencium bau tubuhnya yang masih lumayan wangi, walaupun badan sudah agak lengket.

"Ya salah sendiri, jemput gue tapi kaga mandi. Mirip gembel kan jadinya!" Ejek Aslan dan dihadiahi sebuah jitakan sayang dari Rhakaela.

"Nggak usah nyari gara-gara, cepetan itu jajan nya. Kita harus sampe dirumah sebelum jam enam!" Ucap Rhakaela sembari bersandar pada motornya.

Ya, motor Aslan sudah Rhakaela cap sebagai motornya sendiri. Ia tak peduli bila Aslan tak setuju, karena Rhakaela sudah nyaman sekali saat mengendarai motor milik kakaknya ini.

"Iya iya bentaran, gue pengen beli seblak dulu. Lo mau nggak, dek?" Tawar Aslan dan dibalas anggukan oleh Rhakaela.

"Yaudah lo tungguin ni motor bentaran, gue beli seblaknya dulu. Jangan kemana-mana!" Ucap Aslan lalu pergi meninggalkan Rhakaela sendirian.

Sembari menunggu Aslan, gadis cantik itu pun lebih memilih memainkan ponselnya tetapi baru beberapa menit ia sudah bosan. Melirik kesana-kemari untuk mencari kesenangan, matanya tak sengaja melihat sosok Keiden yang tengah mencoba melarikan diri dari seorang gadis seumuran Rhakaela.

"Tunangan gue ngapain tuh sama cewe lain? Samperin jangan ya, tapi ni motor gimana? Apa gue bawa aja ya kuncinya. Aihhh pusing anjir." Ucap Rhakaela dengan perasaan bimbang antara meninggalkan kedua motor ini untuk menemui Keiden atau tetap ditempat dan membiarkan Keiden diganggu oleh perempuan lain.

"BANG?!" Teriak Rhakaela kepada Aslan.

Aslan yang dipanggil pun langsung menghampiri Rhakaela setelah berbicara sebentar dengan pedagang seblak agar membuatkan pesanan nya.

"Apaan, dek?"

"Gue nitip ni kunci motor sama motornya deh sekalian, gue ada urusan bentaran." Ucap Rhakaela lalu berlari pergi setelah menyerahkan kunci motornya pada Aslan.

"Lahhh gue ditinggal?" Tanya Aslan entah pada siapa dengan tampang minta di pukul miliknya.

❄⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐❄

Rhakaela terus berjalan menghampiri Keiden dan gadis yang tak tau siapa namanya. Banyak mata melirik Rhakaela dengan berbagai pandangan entah ngeri, iri ataupun memuja.

Lelah berjalan, Rhakaela pun berbicara dari jarak 10 langkah dari tempat Keiden dan perempuan itu berdiri.

"BAGUSSS, NGGAK KETEMU GUE BENTARAN LANGSUNG CARI GEBETAN LAIN! BAGUSSSS!!" Ucap Rhakaela dengan volume suara yang lumayan besar agar Keiden dapat mendengar ucapannya.

Perkataan Rhakaela membuat tubuh Keiden membeku sesaat, lalu berbalik dengan gerakan patah-patah. Sedangkan gadis yang bersama Keiden menatap Rhakaela tak suka karena mungkin Rhakaela sudah mengganggu kebersamaan nya dengan Keiden.

"K-Kaela... I-itu... Gue nggak kenal ni cewe. Serius gue nggak bohong, Kae!" Ucap Keiden dengan nada paniknya.

Rhakaela hanya diam menatap perempuan disamping Keiden dari atas sampai bawah dengan pandangan menilai. Dan setelah itu Rhakaela hanya menggelengkan kepalanya tak habis fikir.

"Dia... Cewe keberapa lo?" Tanya Rhakaela dengan nada serta tatapan malas kearah Keiden.

"Dia--"

"Aku pacarnya kak Keiden! Kakak siapanya pacar ku ya?" Ucap gadis disamping Keiden dengan tatapan meremehkan.

Rhakaela menyodorkan tangannya guna mengajak gadis itu berjabat tangan dan dibalas oleh orang didepannya ini dengan tatapan bingung.

"Gue Rhakaela, tunangan dari cowo disebelah lo. Bener kan, sayang?" Ucap Rhakaela sembari tersenyum manis kearah Keiden.

Gadis disebelah Keiden pun terkejut lalu dengan cepat melepaskan jabatan tangannya dan Rhakaela. Ia menatap Keiden lalu Rhakaela bergantian dengan pandangan tak percaya.

"Kenapa? Lo nggak percaya? Mangkannya sebelum deketin seseorang, mending tanya dulu tu orang udah punya pasangan atau belum, jangan asal gas aja. Udah ah gue balik, dan untuk lo Keiden--" Ucapan Rhakaela menggantung membuat jantung Keiden berdebar takut dibuatnya.

"Nggak usah temuin gue selama seminggu! Urus selingkuhan kesekian lo itu, gue pergi!" Ucap Rhakaela dan berlalu pergi tanpa mendengar panggilan dari sang tunangan.

'Tunggu aja Action Figure kesayangan lo bakal gue bakar semua nanti!' Batin Rhakaela dengan senyuman penuh arti dibibirnya.

❄⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐❄

Aslan yang sedang menunggu Rhakaela berbicara setelah meninggalkannya selama 20 menit dan sekarang apa yang ia dapat? Hanya keterdiaman! Benar-benar menyebalkan bukan?!

"Dek, lo kenapa sih? Ngomong coba jangan kaya patung gitu." Ucap Aslan sembari menarik-narik ujung jaket yang dipakai oleh sang adik.

"Gue kaga kenapa-kenapa, bang. Oh ya! Itu seblak pesenan gue udah belum? Laper nih."

"Udah nih, ayo pulang! Macan pasti ngamuk kalau tau lo pulang telat gini." Ucap Aslan yang diangguki oleh sang adik.

Kedua anak manusia itu pun kembali menaiki motor mereka masing-masing dan berlalu pergi menuju Mansion. Perjalanan menuju Mansion dibuat seperti balap motor oleh kedua keturunan D'Arcy itu, banyak pengguna jalan yang protes dan mengutuk kelakuan Aslan serta Rhakaela dalam membawa kendaraan.

❄⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐❄

NEXT...

Saya mau minta maaf kalau part kali ini tergolong pendek pake banget, saya baru pulang dari Rs jadi ga bisa ngetik cerita untuk beberapa hari kemarin.

Mungkin nanti saya usahain lagi buat lanjutin ngetik buat chapter depan, sekali lagi saya minta maaf ya!

Sampai jumpa dichapter selanjutnya dan jangan lupa jaga kesehatan yaa!!!

Tunangan Sang Antagonis [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang