SELAMAT MEMBACA!!
Zaniyah yang mendengar perkataan Aslan hanya terdiam kaku, ia menggeleng takut dibuatnya. Ia masih ingat sekali bagaimana sakitnya tamparan yang pemuda itu layangkan sebulan yang lalu.
"Gue tanya sekali lagi sama lo. Maksud lo apa ngomong kalau adek gue ngelakuin hal jahat kaya gitu, hah?! Lo nggak sadar diri atau emang nggak mau sadar?" Ucap Aslan sembari menatap tajam kearah Zaniyah yang wajahnya sudah pucat pasi itu.
"A-Aku... A-aku nggak bermaksud kaya gitu, K-Kak." Jawab Zaniyah dengan terbata-bata.
Lysander yang melihat sang kekasih yang sedang ketakutan pun langsung memeluk dan menatap tajam Aslan. Tatapan tajam Lysander dibalas oleh Aslan dengan tak kalah tajam. Mereka saling melempar tatapan permusuhan sampai suara Rhakaela menghentikan aksi mereka.
"Tatapan nya jangan terlalu lama, gue nggak mau punya abang gay!" Canda Rhakaela lalu kembali duduk dibangku nya dengan tangan yang membawa sepiring Siomay dan sebotol air mineral.
Lysander dan Aslan pun langsung memalingkan pandangan mereka kearah lain. Membuat Rhakaela terkekeh geli melihat kelakuan keduanya.
"Kalian udah kaya bocah aja, marahan melulu. Nggak cape emang?" Tanya Rhakaela lalu dijawab kompak oleh Lysander dan Aslan.
"Nggak/Kaga!"
Rhakaela kembali tertawa entah karena apa, yang pasti melihat kelakuan kekanakan sang kakak dan ketua geng nya sangatlah menggemaskan. Sampai dimana suara teriakan Dion menghentikan tawa Rhakaela.
"MAKANAN DATANGGGG!!!"
"Buset tu mulut apa toa? Kenceng amat suaranya." Cibir Rhakaela dan dibalas delikan tak terima Dion.
"Yeuuu... Bodo amat, mulut-mulut gue ko lo yang repot sih, heran!" Balas Dion dengan nada sedikit sinis. Pemuda itu pun langsung memberikan pesanan ketiga temannya, lalu duduk dibangkunya masing-masing.
Zaniyah yang melihat kalau pesanannya tak ada pun menatap Dion dengan pandangan sedih, Lysander yang melihat tatapan sedih sang kekasih kearah temannya pun berinisiatif untuk bertanya.
"Kamu kenapa, hm?"
————————————
Author : Dih berasa ganteng lo ngomong pake "hm" begitu?! /masang muka julid sambil lanjut ngetik.Lysander : _tersenyum pasrah_
————————————Zaniyah pun mengalihkan tatapannya kearah Lysander dengan mata berkaca-kaca.
"Kak Dion nggak beliin pesanan Zani, padahal Zani udah laper banget." Ucap Zaniyah dengan suara bergetar.
Lysander yang mendengar penuturan sang kekasih pun menghembuskan nafasnya kasar, ia menatap Dion yang tengah asik memakan makanan nya sendiri.
"Yon!"
"Apaan sih, Der?" Sungut Dion yang terganggu acara makannya.
"Lo kenapa nggak beliin Zaniyah juga? Dia kasian udah laper dari tadi."
"Maaf-maaf aja nih ya, bukannya gue nggak mau pesenin. Tapi lo mikir lah nyet! Tangan sama kaki dia masih punya mana utuh pula. Sedangkan gue? Gue kan cuma nawarin kalian doang, bukan nawarin pacar lo. Jadi salah gue dimana?" Jawab Dion lalu mendorong piring berisi Mie Goreng nya kedepan.
"Tapikan lo bisa pesenin doang, biar nanti ibu kantin yang bawa."
"Der, lo mikir ga sih? Kalo ibu sama penjual Kantin yang lain juga lagi sibuk ngurusin pesenan dari siswa/i lain? Kalau pacar lo laper, ya dia pesen sendiri dong! Jangan ngelunjak." Balas Dion tak santai, ia saja harus membawa pesanan temannya sendirian dengan dua tangan. Karena ia tak ingin merepotkan para penjual yang tengah sibuk itu.
"Tap--" Perkataan Lysander terpotong karena permintaan yang dilayangkan Zaniyah.
"Nggak apa-apa, kak. Zaniyah mau makanan Rhaka aja, apalagi Siomay nya keliatan enak banget." Ucap Zaniyah yang otomatis menghentikan suapan yang akan masuk kedalam mulut Rhakaela.
Dengan tak santai Rhakaela membanting sendok nya kepiring yang berisi Siomay lalu mendorong piring tersebut kearah Zaniyah. Setelahnya gadis itu pun berdiri dari duduknya dan menatap datar kearah Zaniyah. Hilang sudah selera makannya karena gadis letoy dan lemah itu.
"Lo suka yang bekasan kan? Tuh makan makanan sisa gue! Puas lo?!" Ucap Rhakaela lalu berlalu pergi meninggalkan Kantin dan Aslan seorang diri.
Aslan yang melihat kepergian adiknya pun ikut berdiri dan hendak pergi, tapi sebelum itu ia menatap tajam kearah Zaniyah.
"Hebat, sekali lagi lo bikin adek gue kehilangan nafsu makan nya! Dasar cewe nggak tau malu!" Sinis Aslan lalu pergi meninggalkan Kantin dengan Zaniyah yang menunduk sedih tetapi sangat berbeda dengan tatapan matanya yang berkilat penuh emosi dan ambisi.
'Kenapa selalu Rhaka yang kak Aslan perhatiin? Harusnya Zani yang disayang dan diperhatiin sama kak Aslan, bukan Rhaka! awas aja Zani bakal bales kamu karena udah rebut kak Aslan dari Zani!' Batin Zaniyah penuh emosi.
Mau tak mau Zaniyah harus memakan Siomay bekas milik Rhakaela karena sudah kepalang malu. Kedua teman Lysander yang lain hanya fokus pada makanan mereka masing-masing dan tak perduli akan tingkah memalukan Zaniyah.
___________________
Rhakaela yang sudah kepalang emosi pun terus berjalan dengan mata yang fokus kedepan, ia bahkan tak memperdulikan panggilan dari orang sekitarnya.
"Sialan! Padahal gue masih laper banget, tapi gara-gara tu cewe kampret bikin nafsu makan gue ilang seketika!" Gerutu Rhakaela yang semakin mempercepat jalannya.
Sampai pada belokan yang arahnya menuju kelas Rhakaela, ia malah tak sengaja menabrak seseorang. Bahkan Rhakaela harus mundur sebanyak 3 langkah dengan kening yang terasa sedikit sakit.
"Buset, Jidat mulus gue sakit anj--" Ucapan Rhakaela terhenti kala ia mendongak menatap orang yang menabraknya itu.
Mata Rhakaela membola, ia tau siapa orang didepannya ini. Pemuda yang memiliki tinggi 180 cm dengan rahang tegas serta ketampanan yang membuat kaum hawa menjerit kegirangan -(Oke author terlalu berlebihan)-, Rhaka yang tau siapa orang yang ia tabrak langsung membatin miris.
'Bagus, kesialan gue nambah satu lagi hari ini!' Batin Rhakaela yang miris akan takdirnya sendiri.
"Kalau jalan tuh pake kaki terus liat nya pake mata! Dasar cowo jelmaan patung. Masa orang segede gue masih aja kena tabrak! Udah lah gue cape nyari masalah sama orang kaya lo. Moga hari lo Senin selalu, BYE!" Cerocos Rhakaela lalu melangkah pergi tanpa mau mendengar perkataan yang hendak dilayangkan pemuda itu padanya.
'Dasar cewe aneh!' Batin pemuda tersebut yang ditujukan untuk Rhakaela, lalu ia pun pergi tanpa melihat kebelakang lagi.
__________________
NEXT...
![](https://img.wattpad.com/cover/322676188-288-k441171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunangan Sang Antagonis [ SLOW UPDATE ]
Fantasy{•TRANSMIGRATION SERIES #01•} ▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫ Mati karena ditabrak truk? biasa! Tapi pernah nggak sih ngeliat orang mati karena kebodohan sendiri? seperti jatuh dari atap tetangga karena gabut misalnya. Belum kan?! Nah...