Part 9

104K 11.8K 2.7K
                                    

Assalamualaikum? Ada yang nunggu neng Lilis??

Pencet bintang sebelum scroll ya!

***

Lisa masih terdiam membeku setelah mendengar ucapan pria itu, bukan hanya ucapan yang mengklaim bahwa ia milik pria itu, tapi entah kenapa ia seperti mengenal suara berat yang membuat nya merinding.

Lisa menggeleng cepat, ia berusaha melepaskan lilitan tangan yang melingkar di pinggang nya. Peduli setan kalau ia akan jadi bulan-bulannan si cacing keremi dan teman-teman nya, yang penting ia bisa selamat dari macan yang terlihat lebih ganas dan berbahaya yang bisa saja mengancam hidup nya.

"O-om, maafin gue ya. Gue gak maksud peluk om, kayak nya gue salah peluk orang," cicit Lisa dengan suara seperti tikus kejepit. Namun bukan nya melepaskan lilitan di pinggang nya, pria itu semakin mengeratkan pelukannya.

Lisa yang merasakan pelukannya mengencang sedikit kesal, ia mendongak kan kepala nya, namun bukan nya memarahi pria itu seperti niat nya, Lisa malah membelalak terkejut dengan bibir yang menganga.

Bagaimana ia tak terkejut kalau di depan nya ada pria dewasa yang terlihat hot, bisa ia lihat wajah tampan bak dewa yunani yang mampu menggetarkan rahim nya itu, alis tebal, mata tajam, bulu mata lentik, hidung mancung seperti perosoran, bibir tebal, rahang tegas dengan sedikit bulu-bulu halus, serta tinggi yang tak main-main. Padahal tinggi pemilik tubuh yang ia tempati sekitar 170 cm, tapi kepala nya hanya sebatas dada pria itu. Seberapa tinggi pria itu? Perkiraan nya mungkin sekitar 190 cm.

Bibir Lisa masih menganga, badan nya melemas saat ia sadar telah di tatap intens pria itu.

'Om culik Lisa, om! Rahim Lisa jadi angat kan gara-gara om!' batin Lisa menjerit histeris, namun tak lama ia menggeleng erat dengan pikiran nakal nya itu.

Astaga! Sadar Lisa dia om-om pedofil yang harus lo jauhin kalau mau hidup aman.

Dengan cepat Lisa menginjak kaki pria itu sekeras mungkin hingga mampu membuat pria itu mendesis dan melepaskan pelukannya.

"Tuan!" ujar serempak para bodyguard panik namun dengan cepat pria itu mengangkat tangan nya pertanda kalau ia baik-baik saja.

Mata tajam pria itu menatap Lisa yang kini telah lari terbirit-birit, bibir nya sedikit tertarik membentuk sebuah seringaian.

"Lari lah sejauh yang kamu bisa, tapi yang harus kamu tau sejauh apapun kamu pergi, saya akan tetap menemukan mu bahkan sampai ke ujung dunia sekali pun,"

"My little girl," lanjut pria itu sambil menarik sudut bibir nya membentuk senyuman tipis yang tak pernah di tampilkannya di depan umum bahkan di hadapan pegawai nya sekali pun.

Para bodyguard yang mendengar bisikan pelan tuannya membelalak terkejut, mereka saling lirik satu sama lain untuk meyakinkan apa yang di dengar mereka benar ada nya atau hanya halusinasi.

'Jangan bilang tuan tertarik dengan gadis bau kencur itu?'

***

Lisa memasuki mobil taksi yang di pesannya, dada nya masih berdebar keras seperti sudah lari marathon, tapi emang kan dia habis lari marathon.

"Dasar om-om gila, sinting, miring, jeding!!" gerutu Lisa kesal.

"Dia pikir dia siapa! Main klaim-klaim orang seenak jidat."

"Awas aja kalau gue ketemu lagi, gue pites anu nya!"

"Emang dia pikir gue bakal mau sama om-om bau tanah kayak dia!"

My Duda || Lalisa Transmigrasi (Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang