Warning! Wajib vote sebelum scroll!!
NO REVISI
***
"Lis, kemarin lo kenapa sih? Lo udah kayak kemasukan reog tau gak,"
"Emang gue kenapa?" Tiara yang mendengar nya berdecak kesal, "Itu yang lo bilang putus dari si Iqbal,"
"Emang sejak kapan kalian pacaran?"
"Pake bilang kalau dia ngejar-ngejar lo lagi! Bikin kita gak punya muka aja lo!" Lisa mendengus kesal karena teman-teman nya malah mengingatkan kejadian memalukan yang di alami nya.
"Gue mimpi sampe kebawa bangun," Clara menggelengkan kepala dengan jawaban prik Lisa.
"Eh Lis gue punya berita hot tentang crush lo tau gak sih,"
"Tadi di sekolah si Iqbal di kerubuni cewek-cewek karena mereka tau kalau lo gak sekolah!"
"Kurang ajar emang mereka, minta di sleding! Mentang-mentang lo gak masuk sekolah, mereka malah cari kesempatan dalam kesempitan deketin si Iqbal!" Lisa sedari tadi acuh tak acuh, dia terus meminum juice nya sampai tak tersisa.
"Lilis, lo denger gak sih?!" kesal Tiara. Lisa mengangkat bahu nya acuh.
"Gak peduli gue, mau si cacing keremi di deketin siapa aja. Bukan urusan gue lagi," ucap kelewat santai Lisa membuat teman-teman nya menganga.
Clara memegang kening Lisa, "Gak panas kok," heran Clara.
"Mungkin dia belum sembuh total, Cla." Lisa memutarkan bola mata nya malas.
"Jangan bahas perkumpulan cowok-cowok sesad itu, kepala gue tambah mumet!" ketiga teman nya saling lirik heran.
Ponsel Lisa bergetar, dia mengambil nya lalu membuka pesan yang baru masuk.
Lisa berdecak kesal, "Ganggu aja!"
"Gue harus pulang guys, abang gue udah jemput,"
"Yah, cepet banget Lis?" keluh Kirana. Lisa mengangkat bahu nya.
"Bunda udah nyuruh abang buat jemput gue. Ya udah gue duluan ya,"
"Sampai jumpa besok di sekolah," Lisa memberi kecupan jauh setelah sudah ada di ambang pintu restoran.
Lisa menghentikan langkah nya, dia melirik kanan kiri dengan bulu kuduk yang meremang.
Jujur sedari tadi ia merasa di ikuti dan di perhatikan seseorang, saat ia melihat sekeliling nya tak menemukan hal yang janggal.
"Aneh,"
"Atau cuma perasaan gue?" ucap nya pelan. Lisa menghela nafas. Ia kembali berjalan mendekati parkiran, di sana Arsen tengah memainkan ponsel nya di dekat motor gede milik nya.
"DAR!!" kaget Lisa, namun Arsen tak bereaksi apa-apa, kakak nya itu malah menatap nya datar.
"Naik," Lisa yang melihat nya memanyunkan bibir kesal. "Kok gak kaget sih?"
"Gak usah sok cantik, bibir lo kayak bebek," Lisa yang mendengar nya spontan memukul kasar kakak nya.
"Gue cantik ya! Gak usah sama-samain gue sama bebek!! Emang nya lo, di luar aja singa, tapi asli nya lo lebih pantas di panggil anak kucing!"
"Meong!" ejek Lisa.
"Lisa, naik," titah Arsen sekali lagi, dengan rahang yang mengeras.
"Gue pake rok," Arsen berdecak kesal, pria itu turun dari moge melepas jaket nya lalu diikat kan di pinggang Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda || Lalisa Transmigrasi (Pre-Order)
Fantasy"Kamu pilih jadi istri saya dengan suka rela, atau dengan senang hati saya akan nanam saham di rahim mu itu," -Gabriel Prayoga "DASAR OM-OM GILA!" -Lalisa Maharani Bagaimana jika Lisa seorang gadis kelewat hyper aktif juga bar-bar bertransmigrasi pa...