Kangen mak gak sih? Maaf baru up.
Usahakan tekan 🌟 sebelum scroll. Makasihh
No revisi!!
***
Lisa mengelus tangan Gabriel yang sedari tadi mengepal sambil berusaha mengatur nafas nya yang memburu. Padahal kejadian tadi sudah berlalu satu jam yang lalu.
"Om, om Iel jangan marah lagi. Om jadi kelihatan makin jelek kalau marah." ucapan Lisa berhasil membuat Gabriel mengalihkan tatapan nya.
Gabriel menghela nafas lalu menggenggam tangan Lisa erat, "Karin sudah tidur?"
Lisa yang mendengar nya langsung mengangguk. Gabriel mengelus luka cakaran yang sudah di beri obat.
"Masih sakit?"
"Ya iya lah, pake nanya lagi. Ini semua gara-gara nenek lampir itu! Kurang ajar dia, berani banget dia lukain muka mulus Lisa yang pari purna!" kesal Lisa menyimpan kedua tangan nya di depan dada.
Gabriel tersenyum tipis, dengan gerakan tak terduga Gabriel mengecup sudut bibir Lisa yang membuat gadis itu membrlalak.
"Om Iel!" kesal Lisa dengan mata yang hampir keluar.
"Biar luka nya cepet sembuh."
"Jangan melotot, nanti mata nya keluar."
"Om mau apain si tante-tande dada rata itu?" tanya Lisa mengalihkan pembicaraan.
"Kamu tidak perlu tau, dia urusan saya."
"Soal dada rata_" Gabriel menggantungkan ucapan nya. Pria itu melihat ke arah dada Lisa yang masih terbungkus seragam sekolah.
Lisa yang melihat itu dengan cepat melindungi aset nya. "Memang punya kamu.."
"Om letoy jangan kurang ajar ya! Tutup mata mesum om!"
"Ini nama nya pelecehan!" marah Lisa, lalu beranjak dari sofa ruang keluarga mansion milik Gabriel dengan kaki di hentak-hentakkan.
"Om gak mau nyusul Lisa?!" kesal Lisa, sambil menghentikan langkah nya.
"Kenapa saya harus menyusul kamu?" balik tanya pria itu sambil menaikan sebelah alis nya.
"Lisa kan lagi marah sama om!"
"Marah kok bilang-bilang?" Lisa yang mendengar itu kembali berjalan dengan kaki semakin di hentak-hentakan.
"LISA PULANG! OM JANGAN CARI LISA LAGI, KARENA MULAI SEKARANG LISA MAU CARI SUGAR DADDY YANG LEBIH KAYA DARI OM!"
"TENTU NYA GAK NGESELIN KAYA OM LETOY!" Gabriel menggelengkan kepala nya sambil mengikuti Lisa.
***
"Bibir lo kenapa, Lis?" tanya Clara.
"Di cakar kucing gila." balas Lisa malas.
"Emang kucing gila itu ada ya? Gue kira cuma omong kosong doang." tanya Kirana.
"Ada, contoh nya di depan gue." Kirana menaikan alis nya sambil melirik kanan kiri nya.
"Depan lo kan cuma gue?"
"Nah lo tau." ucap Tiara.
Kirana yang mendengar nya memberengut kesal, "Asu lo-lo pada!"
"Serius, Lis. Kenapa sama bibir lo?"
Lisa menatap teman-teman nya itu. Kalau ia cerita tentang kejadian di butik tadi, teman-teman nya pasti akan curiga. Ia masih belum terbuka soal hubungan nya dengan Gabriel. Entahlah, ia hanya takut teman-teman pemilik tubuh yang ia tempati seperti sahabat nya dulu, lebih tepat nya mantan sahabat nya Mutia yang ternyata memiliki banyak topeng. Walau ia tau kalau ketiga gadis di hadapannya bukan orang yang munafik, tapi ia harus tetap waspada kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda || Lalisa Transmigrasi (Pre-Order)
Fantasy"Kamu pilih jadi istri saya dengan suka rela, atau dengan senang hati saya akan nanam saham di rahim mu itu," -Gabriel Prayoga "DASAR OM-OM GILA!" -Lalisa Maharani Bagaimana jika Lisa seorang gadis kelewat hyper aktif juga bar-bar bertransmigrasi pa...