Assalamualaikum, anak-anak?
Jangan lupa vote sebelum scroll, kalau enggak nanti kalian bintitan karena udah baca gratis gak hargai penulis☺️ cukup tekan BINTANG, itu aja cukup mengapresiasi Mak😊
Follow dulu Sintashintiawatii
🌻Happy reading🌻
🌈🌈🌈
Lisa duduk di bangku taman belakang sekolah. Mata nya menatap siswa siswi yang tengah berlatih renang. Walau mata nya terlihat fokus menatap titik itu, tapi tidak dengan pikirannya.
Lisa menghela nafas berat. Ia pikir di kehidupan kedua nya ini, ia bisa hidup dengan tenang. Menikah dengan pria dewasa dan punya buntut adalah cita-citanya agar bisa mewujudkan keinginan mami kandungnya di kehidupan dulu, Miranti. Namun ternyata semua tak berjalan dengan yang ia inginkan. Orang yang menyebabkan ia meninggal kembali ingin merenggut kehidupannya.
Lisa tak akan membiarkannya. Sudah cukup kehidupannya dulu di permainkan mantan sahabatnya. Ia akan memberi mereka sumua pelajaran. Mereka harus tau siapa dirinya yang sebenarnya. Ia akan membuktikan kalau seorang Lalisa, lebih tepat nya Lalisa Maharani, tak akan bisa di injak-injak harga dirinya.
Ngomong-ngomong soal mami dan papi nya. Entah di mana sekarang mereka berada. kemarin-kemarin ia sempat mencari tempat tinggal baru maminya tapi ia belum juga menemukannya sampai sekarang.
"Sa?"
Lisa membuyarkan lamunan nya saat ada yang memegang pundaknya. Lisa mendongak, sebelah alis nya terangkat seolah bertanya.
"Boleh gue duduk?"
"Hm."
"Ngapain lo nyamperin gue?" tanya Lisa, dengan mata yang kembali menatap orang yang tengah berenang.
"Dagu lo.."
Lisa kembali menatap pria di samping nya dengan kesal. Padahal ia sudah berusaha menutupinya serapih mungkin dengan pondetion.
"Gak apa-apa."
"Lo gak usah bohong sama gue."
"Apa ini ulah, Bang Gabriel?" tanya orang yang tak lain adalah Kevin.
"Lo tanya aja sama dia." jawab Lisa, malas.
"Apa ini ada hubungan nya dengan berita itu?"
"Vin, please. Ini gak ada urusannya sama lo. Lebih baik lo bersikap seperti biasa nya."
"Lo gak usah bersikap sok peduli sama gue!" Lisa bangkit berdiri, namun tangan nya di tahan Kevin.
"Apa lagi, Vin?" tanya Lisa dengan suara berubah lemah. Jujur ia tak kuat bersikap sok baik-baik saja di depan orang-orang di saat keadaan nya tengah rapuh. Ia butuh sosok seorang yang bisa menenangkannya untuk saat ini.
Bruk!
Tanpa aba-aba Kavin menarik Lisa kedalam pelukannya. "Gue tau lo lagi gak baik-baik aja, Sa." bisik Kevin di samping telinga Lisa.
"Menangislah."
"Gue siap kapanpun kalau lo butuh bahu gue buat bersandar." ucap Kevin, mengelus rambut Lisa.
Lisa yang mendengar itu menggigit bibir bawah nya mencoba menahan agar cairan bening tak terjun dari pelupuk mata nya. Namun sekuat apa pun ia mencoba untuk menahannya, air mata itu tetap jatuh juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/321755278-288-k510130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda || Lalisa Transmigrasi (Pre-Order)
Fantasy"Kamu pilih jadi istri saya dengan suka rela, atau dengan senang hati saya akan nanam saham di rahim mu itu," -Gabriel Prayoga "DASAR OM-OM GILA!" -Lalisa Maharani Bagaimana jika Lisa seorang gadis kelewat hyper aktif juga bar-bar bertransmigrasi pa...