WARNING! UNTUK KEDUA KALI NYA CERITA MY DUDA DI COPAS ORANG! PADAHAL CERITA INI BIASA AJA MENURUT KU, TAPI KENAPA BANYAK YANG MEMPLAGIAT NYA!! TOLONG BANTUAN NYA BUAT PARA READERS SUPAYA SI PENJIPLAK JERA. DIA JIPLAK KARYA SAYA DI PIZZO NOVEL!
"Mama! Mama! Pokok nya Kalin mau beli baju plinses buat nanti, bial Kalin makin cantik kaya putli dongeng.""Iya-iya. Tapi kamu jangan teriak-teriak mulu cil, malu di liat orang." bisik Lisa pelan, saat melihat semua orang memperhatikannya.
Bagaimana Lisa tak tertekan kalau sekarang Lisa tengah mengenakan seragam sekolah tapi di panggil mama sama anak kecil di samping nya itu.
Karin yang mendengar itu cemberut kesal, kedua tangan anak itu langsung di simpan di depan dada. "Kalin cuma mau pamel mama, bial olang-olang pada tau kalau mama itu mama nya Kalin!"
Lisa mengalihkan tatapan nya pada Gabriel sambil menggaruk tengkuk nya. "Tapi kamu kan gak kenal mereka, ngapain kamu harus pamer segala?"
"Ya mau aja, bial meleka melasakan apa yang Kalin lasakan dulu." Gabriel yang mendengar itu menggelengkan kepala nya. Pria jangkung itu dengan cepat memangku Karin di depan dada nya.
"Lebih baik sekarang kita masuk biar Karin cepat pilih baju. Karin mau kan mama nya cepet tinggal di mansion kita?" tanya Gabriel yang langsung di angguki semangat Karin.
"Ayok pah, Kalin udah gak sabal."
"Jadi nanti Kalin gak bakal bobo sendili lagi, Kalin bakal bobo baleng mama, holeee" girang Karin mengundang tatapan lain dari Gabriel.
Gabriel menatap Lisa yang tengah mengemil loli milkita. Pria itu menggenggam tangan Lisa erat lalu kembali berjalan memasuki butik termegah yang ada di ibu kota Jakarta.
"Om ingat kan sarat nya kalau Lisa nikah sebelum lulus sekolah?"
"Hm."
"Awas aja kalau ada salah satu dari mereka tau kalau kita nikah."
"Hm."
"Ham! Hem! Ham! Hem!
"Gak ada kata-kata lain apa?!" kesal Lisa.
"Mama jangan malah-malah, nanti mama cepet tua loh." sela Karin.
Lisa mengalihkan tatapan nya pada Karin yang masih nemplok di dada bidang papa nya, "Kamu ngatain kakak tua?!
"Kalin gak bilang mama tua loh. Kalin cuma bilang kalau mama malah-malah mulu, ental mama cepet tua."
Lisa yang mendengar itu langsung kicep. Dengan kesal Lisa melepaskan genggaman tangan Gabriel lalu melangkah mendahului kedua orang itu.
"Mama kenapa pah?" heran Karin.
"Biasa lagi datang bulan." balas Gabriel kembali melangkah kembali.
"Kasian mama datang bulan mulu ya pah. Nanti papa bantu aja biar mama gak kedatangan bulan lagi. Kan kasian mama suka kesakitan." ucap Karin polos.
"Nanti papa bantu, tapi papa tidak jamin bisa bantu lama."
"Kok gitu pah?" tanya lucu Karin, sambil menatap Gabriel.
"Nanti kalau Karin besar, Karin bakal ngerti." Karin mengangguk walau ia tak mengerti ucapan papa nya itu.
"TAPI GUE UDAH AMBIL BAJU INI DULUAN! BERARTI INI UDAH JADI HAK PATEN MILIK SAYA!"
Gabriel yang mendengar suara menggelegar perempuan yang di kenal nya dengan cepat mencari asal suara itu.
"Tapi saya ambil duluan. Jadi ini kebaya milik saya!"
"ENAK AJA! GUE YANG AMBIL PERTAMA! JADI BAJU INI MILIK GUE!"
"Astaga! Kamu ini masih bocah ingusan, ngapain kekeh mau beli kebaya ini?! Jangan-jangan kamu.."
"Hamil duluan lagi."
"Kasian orang tua nya ya yang udah cape-cape besarin dia tapi ujung-ujung nya dia jadi aib keluarga!"
Lisa yang yang mendengar ucapan wanita di depannya itu seketika naik pitam. Dada nya naik turun. Dengan amarah yang menggunung Lisa menjambak rambut wanita itu kasar.
"TANTE KALAU PUNYA MULUT ITU DI JAGA YA! TANTE BELUM PERNAH NGERASAIN SEPATU MELAYANG KE MUKA TANTE YANG MIRIP ONDEL-ONDEL ITU?!"
Wanita itu yang tak mau kalah pun ikut menjambk rambut Lisa, mencakar muka Lisa hingga ada bekas merah darah karena tergores kuku panjang wanita itu.
"ANJIR! BERANI NYA LO TANTE-TANTE DADA RATA! GUE BIKIN TAMBAH RATA TAU RASA LO!"
Lisa sudah seperti reog menyerang orang di depan nya itu membabi buta. Sudah beberapa penjaga yang berusaha memisahkan nya namun tetap tak bisa.
"Ada apa ini?!"
"GO MAMA GO! LAGI! YANG KERAS MA! BIKIN TANTE JELEK ITU BABAK BELUL!" pekik sebuah suara menghentikan aksi Lisa dan tante-tante itu.
Lisa mengerjap kan mata saat menatap Gabriel, yang kini tengah menatap nya dengan rahang mengeras.
Bibir Lisa bergetar, bibir nya sedikit sobek serta rambut nya yang rontok. Kesal, marah bercampur menjadi satu. Tangan nya menggenggam erat rok sekolah nya.
"Mama!" pekik karin shock saat melihat penampilan Lisa. Karin dengan cepat turun dari pangkuan Gabriel.
"Tante jelek apain mama Kalin, hah?! Tante gak cukup selama ini selalu hina Kalin kalena Kalin gak punya mama?!" marah Karin sambil mendorong tubuh perempuan di depan nya yang penampiln nya sebelas dua belas mirip Lisa.
"Heh anak haram, biasa aja jangan dorong-dorong saya, bisa kan?!" mata tajam wanita itu beralih melihat ke arah Lisa.
"Dia mama kamu?" tanya nya sambil melihat penampilan Lisa dari atas hingga bawah.
"Pantes sih, sama-sama gak tau sopan santun." sinis wanita itu.
"Maksud tante apa hah?!"
"Tante bilang anak saya anak haram?! Tante tau apa tentang keluarga saya sampai tante bicara seperti itu?!" marah Lisa.
"Memang dia anak haram kan? Anak yang tidak di inginkan orang tua nya."
"Dan ini, ini balasan karena kamu sudah mempermalukan saya!" perempuan itu hendak menampar Lisa namun dengan cepat sebuah tangan menahan tangan itu.
"Siapa yang anda sebut anak haram, nyonya Mahesa?" tekan Gabriel tajam. Perempuan itu langsung mendongak menatap ke arah pria jangkung dengan jas hitam yang melekat di tubuh tinggi nya.
Mata perempuan itu membola terkejut. Tubuh nya seketika bergetar ketakutan.
"Berani nya anda menghina anak kesayangan saya, dan menyakiti istri saya."
"Seujung kuku anda menyakiti mereka, anda tau saya tidak akan melepas mereka dengan mudah."
Bersambung
Follow akun mak
Vote 3k+
Spam next 1k+
Spam lanjut 500+
Spam ❤ 500+
Spam 🐥or🐤or🐣500+
Spam 🐊or🐷or🐒500+
🌟👇
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda || Lalisa Transmigrasi (Pre-Order)
Fantasy"Kamu pilih jadi istri saya dengan suka rela, atau dengan senang hati saya akan nanam saham di rahim mu itu," -Gabriel Prayoga "DASAR OM-OM GILA!" -Lalisa Maharani Bagaimana jika Lisa seorang gadis kelewat hyper aktif juga bar-bar bertransmigrasi pa...