Usahakan vote sebelum scroll❤
No revisi
***
Clara menutup muka nya karena malu dengan tingkah prik Lisa, dengan cepat Clara menarik tangan Lisa yang masih berontak.
"Lepasin gue demit, gue harus kasih cowok gak guna itu pelajaran!"
"Gara-gara dia gue sampe harus berpisah sama mami gue, gimana kalau gue kangen berantem sama mami? Emang nya dia mau tanggung jawab!!"
Iqbal menatap Lisa datar, entah apa yang ada di otak pria itu.
"Lis, udah ya. Lo masih bisa ketemu bunda lo kok, gue antar pulang ya? Kepala lo masih sakit?" Lisa langsung terdiam saat ingatan yang tak di kenal terus berputar seperti kaset di kepala nya.
Akkhhhh!
Lisa menjambak rambut nya kasar, mata nya berkunang-kunang karena tak kuat menerima ingatan memalukan yang entah punya siapa.
BRUK!!
"LISA!!" Clara, Tiara dan Kirana spontan berteriak saat teman nya kembali ambruk. Clara mengangkat kepala Lisa ke atas pangkuannya.
Sementara murid-murid sudah menyoraki Lisa, mereka mencibir Lisa karena kembali berulah dengan pura-pura pingsan agar menarik perhatian Iqbal.
"KENAPA KALIAN DIAM SAJA, CEPAT BANTU SAHABAT GUE!!" tak ada yang berani mendekat mereka malah acuh tak acuh seakan tak peduli.
"Apa yang terjadi?" tanya sebuah suara dengan nada dingin nya.
"Kak Arsen,"
"Kak tolong Lisa, dia pingsan." pria yang di panggil Arsen melihat ke arah Lisa, sekilas raut cemas terlihat di wajah tampan nya, namun dengan cepat Arsen merubah nya kembali menjadi datar.
Dengan cepat Arsen menggendong Lisa ala brydal, mata Arsen menatap dingin ke arah Iqbal dan yang lainnya.
"Sampah," desis Arsen, melangkahkan kaki nya menjauhi lapangan. Seketika lapangan itu langsung hening, tak ada yang berani mengeluarkan suara sedikit pun.
"Gak ada hari tanpa drama," decak Kevin kesal.
"Cabut," ucap Gara, meninggalkan lapangan diikuti Kevin dan yang lain nya. Sementara Iqbal mendengus kasar sambil memasukan bola kedalam ring.
Clara menatap sayu tunangan nya itu, dia menarik kedua sahabat nya mengikuti Arsen yang berjalan ke arah parkiran, "Naik mobil gue aja kak, kak Arsen kan bawa motor."
Arsen mengangguk lalu memasukan Lisa ke dalam mobil Clara, "Gue yang nyetir,"
Clara, Tiara dan Kirana meneguk ludah nya susah payah saat aura dingin terus melingkupi Arsen, dengan gugup Clara mengangguk pelan.
Mereka pun menaiki mobil, Arsen melihat kaca depan untuk melihat keadaan Lisa. Dengan perlahan Arsen menginjak pedal gas lalu meninggalkan parkiran sekolah.
"Kenapa sama dia?"
"Em, anu, Lisa.."
"Berulah lagi?"
"I-iya, eh bukan. Lisa emang bikin keributan, tapi bukan kayak biasa nya," jawab Tiara, membuat Arsen menaikkan sebelah alis nya.
Clara menghela nafas lalu menceritakan keanehan Lisa setelah bangun dari pingsan nya. Arsen mengangguk pelan, dia kembali fokus melihat ke arah depan.
Arsen menghentikan mobil nya di sebuah rumah mewah bertingkat tiga, dia menuruni mobil lalu menggendong Lisa membawa nya ke dalam rumah. Semantara Clara dan kedua sahabat nya mengekor tanpa di suruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda || Lalisa Transmigrasi (Pre-Order)
Fantasía"Kamu pilih jadi istri saya dengan suka rela, atau dengan senang hati saya akan nanam saham di rahim mu itu," -Gabriel Prayoga "DASAR OM-OM GILA!" -Lalisa Maharani Bagaimana jika Lisa seorang gadis kelewat hyper aktif juga bar-bar bertransmigrasi pa...