[40] Never goodbay [End]

26 5 0
                                    


Awal hidup memanglah manis tapi bagaimana jika kita sudah berada dipertengah atau akhir dari hidup kita, tidak ada yang tau bagaimana takdir kita berjalan. kita hanyalah seorang manusia yang harus dituntut akan kenyataan.

Langkah kaki itu berjalan mendekat kearah bibir danau berdiri senyap memandangi air yang tenang dengan pantulan sinar matahari sore. tubuh yang dibalut dengan hodie berwarna hitam serta topi kesayangannya.

anak itu melepaskan benda yang bertengger ditelinganya, bukan sebuah earphone melainkan alat bantu dengar yang sudah hampir 3 minggu ini membatunya mendengar.

Dia harus menerima kenyataan meskipun pahit saat dirinya dinyatakan mengalami cacat. saat dimana dirinya sering mengeluh merasakan rasa nyeri ditelinganya.

Saat ini Jaemin tengah berada dikelasnya, ia sudah kembali kesekolah setelah tidak masuk selama 1 minggu karena masa penyembuhan pasca oprasi.

Ia kembali menuntut ilmu seperti biasanya, saat ia tengah asik mengerjakan tugas-tugasnya. Tanpa diduga, suara benda seperti mic jatuh terdengar begitu keras. dimana suaranya nyaring saat bermasalah, bahkan bisa membuat gigi linu dan telingan berdengung.

Semua siswa menutupi telinganya akibat suara keras juga berisik itu. entah sebenarnya apa yang tengah terjadi diluar.

hal itu membuat telinga Jaemin begitu nyeri hebat dan tidak biasanya karena sebelumnya ia akan merasakan dengungan saja setelah itu hilang. tapi kali ini telinganya begitu sakit diapun menutupi telinganya rapat bahkan cukup menekan.

"Jaemin, telinga kamu berdarah." Kaget Renjun yang menotice jaemin semua siswa heboh dibuatnya, "Jaemin, kamu kenapa?" Tanya Airi mendekatinya, "sakit!! Telinga aku sakit." Haechan lantas berlari keluar untuk melapor pada guru.

Airipun membantu menyeka darah yang sudah membuat baju gadis itu kotor karena darah Jaemin. Ia mengelapnya menggunakan hodie miliknya.

"kamu tahan yah, Haechan lagi manggilin guru." Ucap Airi menenangkan Jaemin agar tidak panik dan beruntungnya Jaemin hanya diam tidak berteriak-teriak.

Meskipun Jaemin tidak panik tapi justru malah teman-temannya yang dibuat panik olehnya.

________

Pada akhirnya Jaemin dibawa kerumah sakit, disana sudah ada Yoona, wanita itu segera datang karena mendapatkan panggilan dari Kun untuk datang kerumah sakit.

Karena sebelumnya Kun menghubungi Gongmin pria itu tidak menjawabnya, mungkin karena tengah sibuk jadi dia beralih menghubungi Yoona dan akhirnya tersambungkan.

Sesudah dokter itu memeriksa Jaemin iapun dipanggil untuk masuk keruangan Dokter tersebut.

"Bagaimana? kenapa dengan anak saya?" Tanyanya, Dokter Moon sedikit terdiam mengamati hasil laporannya. Dokter Moon dialah yang telah membantu Jaemin saat oprasi saat itu.

"Saat oprasi memang telinga Jaemin sudah mengeluarkan banyak darah, kupikir itu hanya darah yang menciprat ketelinganya. tapi setelah diamati ternyata darahnya keluar dari telinga---"

"bahkan saat tiba dirumah sakitpun telinga Jaemin sudah berdarah, sepertinya saat dia tertembak dan jatuh bagian kepalanya membentur sesuatu yang cukup keras---"

"Tapi bagaimana bisa?" Tanya Yoona yang masih belum mengerti.

"benturan yang sangat keras di kepala juga bisa menyebabkan pendengaran seseorang terganggu. Karena melihat hasil dari rogsen kami menemukan retaknya tulang telinga."

"jadi kemungkinan itu akan mengakibatkan Jaemin cacat---"

"Tidak mungkin." Yoona menggeleng tidak percaya.

Balance | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang