[22] DNA

12 6 0
                                    


Yoona yang tengah menonton siaran berita malam itupun terkaget dengan ketidak jelasan reporternya, tapi ia sekilas melihat motor milik Jaemin. "Mwo igeo! Andwe Jaemin, bunda mohon."

Brakk

Yoona tersentak saat mendengar suara bantingan pintu, ia pikir itu Donghae tapi ternyata itu adalah Gongmin. "maaf menganggu." Ucapnya menunduk.

"Jaemin!!"

"Dimana anak itu huh?!" Yoona tidak mengerti dengan kedatangan Gongmin yang tiba tiba itu, "ada apa ini Gongmin?" Tanya Yoona meminta kejelasan. "Kau tidak melihat berita? jika anak mu lewat depan siaran berita langsung tadi, huh?!" Yoona terdiam jadi benar yang dilihat olehnya tadi itu Jaemin.

"Tapi dia tidak ada disini, Jaemin sedang keluar." Ucap Yoona mengatakan sebenarnya. "Bagaimana kau mendidiknya Yoona! kau tau aku tidak ingin Jaemin terlibat dalam dunia malam, Apa kau tau aku baru saja pulang dari kantor polisi untuk menanggung kekacauan yang dia buat!!"

Yoona menggigit jemarinya, dia semakin merasa tidak berguna saat tidak bisa mendidik Jaemin dengan baik, bahkan saat ini kedua putranya itu sedang tidak baik baik saja.

Tak disangka air matanya jatuh begitu saja. "aku memang tidak berguna sebagai seorang ibu, mungkin pilihan ku salah karena telah mengambil hak asuhnya."

"Mungkin yang dibilang ibu ada benarnya, kau tidak pernah bisa mengurus seorang anak dan tidak sepantasnya Jaemin lahir dari rahim mu." Yoona mengangkat wajahnya saat mendengar ucapan ngelantur Gongmin.

"Apa maksud mu?! Kau sekarang menyalahkan ku? tidak ini jelas kesalahan mu. jika saja kau tidak menuruti ucapan ibumu mungkin Jaemin tidak akan seperti ini." Teriak Yoona urat leher wanita itu tercetak, nada suaranya bergetar menahan tangisnya.

"Ya kau selalu saja menyalahkan ku dan ibuku, padahal semua kesalahannya ada padamu." Gongmin sangat jauh dengan ucapannya bahkan dia tanpa sadar mengungkit masalalu.

"Kau selalu saja menyalahkan ku, kau sangat mendukung ibumu itu. apa kau juga percaya dengan ucapannya jika Jaemin bukan anak mu, huh?! jika aku tau kau akan seperti ini kenapa kau menikahi ku, huh?!"

Gongmin mengepalkan tangannya dijahitan celana mencoba menahan emosinya, menahan segenap amarah yang sudah memuncak diurat kepalnya. Pertengkaran yang sebelumnya tak pernah terjadi bahkan terakhir kali mereka bertengkar saat memutuskan untuk berpisah.

"Bahkan, kau juga tidak mengakui Jaemin didepan orang-orang. kau juga selalu menyembunyikan setatus mu yang sudah menikah dan sudah punya anak!!" Teriaknya Yoona.

memang benar selama ia menikah dengan Gongmin, pria itu menyembunyikan identitas Yoona dan putranya entah sebenarnya kenapa.

"Cukup Yoona, cukup!! Apa yang kamu katakan itu sudah cukup jauh, Bukan maksud ku seperti itu Yoona, orangtua ku yang memintanya melakukan itu."

"Kamu yang sudah cukup jauh dalam pembahasan ini dan kau selalu saja menuruti ibumu, padahal kau sudah tau jika ibumu tidak menyukaiku. mungkin dia juga tidak benar-benar menerima putraku, sama halnya sepertimu yang tidak mau mengungkap identitas Jaemin putramu." Gongmin terdiam wanita didepannya sudah naik turun meluapkan emosinya.

"Ayah, bunda."

Mereka berdua menoleh saat mendengar suara seorang anak, ternyata Jaemin sudah menyimak pertengkaran orangtuanya itu. anak itu tersenyum getir saat melihat kedua orangtuanya saling menyalahkan karena masalahnya hari ini.

"Kalian tidak bersalah, justru yang bersalah disini adalah aku. seharusnya aku tidak hadir dalam kehidupan kalian. mungkin jika aku tidak ada, hidup kalian tidak seperti ini."

Balance | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang