[02] Dream Run

61 19 15
                                    

Dream High School

Pagi ini aku kembali pada aktifitasku yakni sebagai seorang siswa. sebenarnya aku sangat malas datang kesini, tapi demi mengejar mimpi jadi aku melakukannya. meskipun aku sendiri tidak tau mimpi apa yang kumiliki.

Ku langkahkan kaki ku masuk kedalam gerbang dan mengikuti barisan pemeriksaan siswa. terlihat disana sudah ada seorang siswa yang tengah memeriksa satu persatu siswa lainnya.

Mungkin jika dilihat dari kejauhan, dia terlihat seperti anak Paud. tapi percayalah dia sebenarnya anak SMA, cuma sayang karena tubuhnya terlalu pendek. jadi dia terlihat seperti anak Paud dia juga terlihat seperti turunan China.

Tapi entahlah...

"Heh, apakah kau akan terus berdiri disana huh?" Tanyanya ngegas karena baginya no ngegas no life, aku memiringkan senyum ku lalu mendekat kearahnya.

Anak itu terlihat menyipit untuk melihat setiap detail seragam ku, bahkan dia memeriksa saku ku. "Heh, kau mau memeriksaku atau mau malak?" Tanya ku mencoba menghindar. "Diam." Anak itu tersenyum licik saat menemukan sesuatu disaku celana ku, lalu anak itu menunjukannya dihadapan ku.

Korek api, ya dia menunjukan itu. sebenarnya korek itu milik Junkyu yang kemarin tertinggal disaku celanaku akibat dia menitip padaku.

"Itu bukan milik ku." Sangkal ku jujur. "jika bukan milik mu, milik siapa lagi huh? Jelas-jelas aku menemukannya disaku celanamu." Aku menghela nafas jengah, sungguh aku bagaikan tersangka yang tertangkap basah olehnya.

"itu hanya korek api bukan barang terlarang, siapapun pasti memilikinya." Jawab ku mengambil benda itu dari tangannya, namun dengan cepat diambil kembali olehnya.

"Barang ini akan aku sita, siapa taukan kamu ngerokok." Anak itu mencatat kesalahan ku dia benar-benar kepercayaan guru, bahkan kesalahan orang lain pun dia cari-cari demi mendapat simpati.

"Terserah kau sajalah, Huang Renjun. bahkan kau juga duduk tak jauh dari ku harusnya kau tau kegiatan ku." Decak ku mengalihkan pandangan ku. "iya aku tau, kegiatan mu hanya tidur dikelas. bahkan kau juga membolos lihatlah nama mu banyak sekali disini."

"Tapi tumben juga kau diantar biasanya bawa motor sendiri?"

"Untuk masalah itu nggak usah tanya." aku meninggalkannya yang terus saja mengoceh dan berusaha tidak ku perdulikan.

____<>____

Aku meletakan tas ku ditempat duduk ku yang berada disamping jendela, gara-gara semalam aku tidur terlambat. Ku lihat sekeliling dimana kelas mulai ramai oleh anak-anak yang berdatangan.

aku tidak memperdulikan itu.

Mata ku melihat kearah luar jendela yang menampakan langit biru juga kicauan burung dari tempat duduk ku yang berada dipojok paling belakang.

"tumben nggak tidur, biasanya kau akan segera tidur?" Tanya Haechan mengalihkan pandangan ku.

"tidur salah, nggak tidur salah. entah sebenarnya apa yang kau inginkan." Aku menoleh kembali menatap langit itu. sementara Haechan yang sudah ku balas pertanyaanya lantas duduk ditempatnya.

"Good morning studens."

Sungguh suara itu mengalihkan ku yang tengah menikmati pemandangan luar Jendela ini. "Jaemin, are you now in here?" Entahlah guru itu tengah menanyai ku apa, ku tatap pria yang berbadan tinggi itu.

Balance | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang