[35] Back to again

9 5 0
                                    

kami menjalani hubungan dengan cukup lama, akhirnya kami memutuskan untuk membawa hubungan ini kejenjang yang lebih serius lagi. malam ini aku diajak untuk menemui kedua orangtuanya, meskipun hati ku mengatakan jika semuanya tidak akan berjalan dengan lancar.

Aku mengenakan dress berwarna biru langit warna kesukaannya, ku poleskan sedikit make up tipis karena jujur aku belum bisa berdandan. aku tinggal sendirian karena orangtuaku meninggal karena kecelakaan sepulang dari acara pernikahan anak dari teman mereka.

Aku menghidupi diriku sendiri bersama nenek ku, aku bekerja keras untuk menggapai mimpiku. tapi kini orang yang aku miliki didunia ini telah pergi meninggalkan ku menyusul anak dan menantunya keatas.

Nenek tidak bisa melihat ku mengenakan baju sarjana seperti yang ia impikan itu.

Oke stop jangan kesitu karena aku sudah tidak tahan dengan kisah piluku.

Meskipun aku sendirian tapi aku telah menemukan seseorang yang amat sayang dan perhatian padaku. bahkan dia tidak pernah malu menjalin hubungan dengan gadis sederhana yang tidak memiliki apapun seperti ku.

mengapa aku mengatakan itu, ya karena dia sendiri berasal dari keluarga berada bahkan Ayahnya pebisnis besar.

Laki-laki yang amat berharga dihidup ku, dia baik sangat baik bahkan dia juga manis dan sangat memahami keadaan ku.

"Yoona." Panggilnya dari luar.

Saat mendengar suaranya saja sudah membuatku tersenyum bahkan mungkin aku hampir terbang karena suara lembutnya. Aku mengukir senyum dan mengecek penampilan ku agar tidak terlalu memalukan.

Kulangkahkan kaki ku keluar untuk menemuinya didepan, senyum pria itu merekah saat melihat penampilan ku bahkan mungkin dia hampir tertawa kecil saat melihat penampilan ku.

"Ada apa?" Tanyaku sedikit kesal karena dia tidak berhenti tertawa.

"Tidak, kau sangat jelek mengenakan pakaian itu kau terlihat kurusan." Aku membulat saat dia mengejek penampilan ku.

"kau bilang apa?! Kau mau aku mengenakan kaos dengan celana pendek, rambut digelung begitu?!" Tanyaku sedikit kesal.

dia menarik ku membawaku kedalam dekapannya seperti biasanya dia akan menciumi aroma rambutku beruntungnya aku sudah keramas.

"Aku lebih menyukai penampilan mu yang acak-acakan daripada melihat mu berpenampilan cantik, kita tidak tau pria mana yang tidak terpanah nantinya." Aku memukul dada bidangnya karena telah membuatku malu.

"Gongmin, jangan membual aku malu." Decak ku menyembunyikan wajahku didadanya, dia melepaskan pelukannya dan menatap mataku dalam, "mari kita temui ibuku, karena Ayah telah merestui pernikahan kita dan hanya ibu yang belum." Ucapnya pelan sembari menyelipkan rambutku didaur telinga.

Aku mengangguk, memang selama ini hubungan kami tidak mendapatkan restu dari Ibu Gongmin karena sepertinya dia tidak mau mempunyai calon menantu sepertiku.

Meskipun cacian dan hinaan selalu aku dapatkan semenjak aku memulai hubungan ku dengan Gongmin semasa SMA bahkan sampai sekarangpun dia tidak pernah menerimanya.

Bahkan hubungan kami sering putus nyambung yaitu karena alasan tadi. Karena alasan ibunya tidak menyukaiku, tapi entah kenapa Gongmin tidak menuruti ibunya dan malah mempertahankan hubungannya dengan ku.

____<>____

Setibanya dirumah Gongmin aku sedikit gugup, sampai Gongmin pun menenangkan ku dia menggengam tangan ku yang tengah memegangi ujung rok ku. Karena aku masih trauma karena pernah ditampar dan dihina didepan semua orang.

Balance | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang