"terus?" Manda sangat tertarik sekali mendengar cerita dari arya. Ia seolah bisa melepas rindu pada mendiang sang ayah dengan cara ini.
"Jadi Tidak ada yang tau saya dan daddy itu sudah kenal sejak lama. Lalu pada akhirnya hari itu saya bertemu daddy dirumah sakit dan beliau tengah berjuang dengan sakitnya."
Manda kembali merasa bersalah jika mengingat hal itu..karena kesenangan dirinya sendiri manda sampai tak tau bahwa sang ayah tengah sakit,bahkan daddy pun tak memberitahu dirinya.
"Aku anak yang buruk ya mas." Tanya manda dengan nada sendunya.
Arya cepat cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak manda, semua itu daddy lakukan karna daddy tak mau kamu sedih. Dia terlalu sayang sama kamu." Jelas arya lagi berusaha menepis rasa bersalah yang dirasakan oleh manda.
"Tapi andai saja saat itu aku enga.."
"Sssttt ga boleh gitu. Semua adalah takdir, ga ada satupun yang bisa mengelak nya termasuk kematian daddy." Lanjut arya sambil mengelus pipi manda.
"Asal kamu tau daddy selalu bilang sama aku, kalau dia sayang sekali sama kamu."
"Dan aku juga sngat sayang sama daddy mas." Potong manda yang kembali menangis lagi.
Arya tersenyum sebari menganggukkan kepalanya, ia tau bahwa manda dan daddy pasti sangat saling menyayangi. Karena itulah mereka tidak mau melihat orang yg mereka sayangi bersedih apalagi karena diri mereka sendiri.
Arya kembali bercerita tentang hal-hal yang pernah ia lakukan bersama mendiang daddy. Arya pernah memancing bersama daddy, bahkan daddy juga pernah mengajak arya berkain golf. Olah raga kesukaannya.
Sepanjang arya bercerita manda benar-benar terus tersenyum karena ia semakin tau bahwa daddy nya memang sangat mencintai dirinya.
***
Setelah memikirkan ulang tentang tawaran sebuah series yang ia terima. Akhirnya manda memutuskan tidak menerima tawaran itu.
Ia sudah bertekad bahwa dirinya dan arya akan fokus untuk menjalankan program hamil demi lahirnya si malaikat kecil. Terlebih lagi beberapa kali lina sang mertua terus saja menanyakan kapan manda akan memberikan mereka seorang cucu.
Siang ini manda memang tengah menemani arya dan rendi bertemu mamah sarinila yang memang pernah menyampaikan keinginannya untuk memakai jasa arya sebagai design rumah nya yang akan ia renovasi besar-besaran.
Maka disini lah mereka berada di kediaman sari nila.
Arya dan rendi telah berkeliling dan mengukur lokasi rumah tersebut dengan sangat teliti. Karena ukuran rumah pun sangat berpengaruh besar kepada perubahan dan penambahan bangunan lainnya nanti.
"Nah jadi ar, mamah itu pengen kamar nya dibuat jadi 5. Terus di sini, mamah mau dibuatkan taman bunga.." jelas wanita paruh baya itu menunjuk ke atas kertas yang telah arya gambar asal sebelumnya.
"Garasai nya kira-kira mau model seperti apa mah?" Tanya arya dengan sopannya.
"Garasi di taro di belakang aja bisa ga ya ar? Sejajar sama taman bunga gitu." Pinta mamah sarnil dengan antusiasnya.
Arya nampak berpikir sejenak, lalu tangan pria itu mulai menggambar dengan cepat ke lokasi yang dimaksud oleh mamah sarnil.
"Seperti ini mah?" Tanya arya.
Sejenak mamah sari nila memperhatikan gambaran arya dan sungguh apa yang arya gambar memang seperti yang ada dibayangannya.
"Yes, betul sekali." Jawab mamah sari nila dengan senyuman lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAUT
Romancemencintai dan cintai, itulah yang selalu di harapkan oleh semua umat manusia. dan itu juga yang selalu di rasakan oleh arya dan manda. keduanya bisa saling mencintai dan saling di cintai, bahkan setiap hari cinta itu semakin tumbuh harum mewangi me...