Bertaut 19

1.6K 183 7
                                    

Arya turun dari dalam mobilnya yang telah terparkir di salah satu lahan kosong yang mulai terlihat digarap oleh beberapa anak buah arya tentunya.

"Bagaimana ren semua aman?" Tanya arya yang sudah berdiri di sisi rendi. Pria itu melepas kacamata hitam yang  dikenakannya.
Arya memperhatikan beberapa pekerja yang tengah menggali beberapa lubang untuk di cor nantinya.

"Semua berjalan lancar mas, mungkin nanti saat pengecoran kita membutuhkan banyak orang mas." Jelas rendi lagi. Mengingat bangunan yang mereka bangun ini cukup lah luas.

"Ga masalah ren, saya pengen cepet ini selesai ya. Masalah dana kamu ga perlu khawatir."

Tentu saja rendi tak mengkhawatirkan tentang dana sama sekali, karena rendi tau arya sangat mampu dan membangun satu rumah seperti ini adalah hal yang mudah.

"Saya mau ketika di ulang tahun pernikahan saya yang ke dua nanti rumah ini sudah selesai ya ren. Saya mau kasih ini sebagai hadiah untuk manda." Jelas arya yang begitu tak sabar memberikan hadiah ini pada manda.

Ia ingin segera pindah kerunah ini, karena bagi arya rumah yang di tempati mereka saat ini adalah milik manda. Karna isterinya itu bekerja keras untuk membeli rumah itu.

"Saya akan pastikan rumah ini selesai sebelum ulang tahun pernikahan mba  manda dan mas arya." Jawab rendi dengan sangat yakinnya.

"Saya percayakan sama kamu ya ren, dan jangan sampai mba mu tau." Peringat arya yang memang masih merahasiakan hal ini dari sang isteri.

"Pasti mas." Jawab rendi menganggukkan kepalanya.

Setelah itu rendi dan arya mulai mengelilingi area yang begitu luas itu. Dan arya sendiri yang memastikan tidak ada kesalahan dalam pengerjaan rumah nya.

Setelah lelah mengecek pekerjaan para tukang kini arya dan rendi berdiri di sisi mobil mewah arya pemberian dari sang isteri.

"Ren, nanti malam minggu kita ketemu sama wanita itu ya." Ujar arya melirik rendi lagi.

Pria itu segera menatap arya, apa tidak terlalu cepat? Pikir rendi. "Baik mas." Namun lagi, rendi merasa tidak enak jika harus menolak permintaan arya.

Arya menepuk bahu rendi dengan sangat bangganya. "Saya yakin dia wanita yang pas untuk kamu ren." Ujar arya lagi. Ia begitu yakin dengan pilihannya ini hingga ia tak ragu menjodohkannya dengan rendi, pria yang sudah arya anggap sebagai adiknya.

"Saya percaya sama mas arya." Balas rendi menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah, saya kembali ke apartement duluan ya ren. Kamu tolong urus semua, dan kalau ada pekerjaan yang belum saya selesaikan tolong kamu bilang saya ya." Pinta arya sebelum ia meninggalkan area tersebut.

"Baik mas."

Setelah itu arya bergegas meninggalakan area tersebut. Dimana  rumahnya akan dibangun.
Arya yang merasa sedikit kelelahan memutuskan untuk menuju apartement dan beristirahat sejenak disana.

Setibanya di salah satu kawasan apartement elite arya segera menuju unitnya. Ia langsung masuk ke dalam kamar miliknya, karena dalam apartement itu juga ada kamar milik rendi.

Saking lelahnya arya ia segera menjatuhkan tubuhnya, mata nya hampir saja terpejam namun dering ponselnya membuat arya tak jadi terpejam. Ia meraih benda pipih itu di atas nakas dan mendapati sebuah panggilan video call yang berasal dari manda tentunya.
Arya segera menggeser icon video tersebut dan muncullah wajah cantik manda.

"Assalamualaikum sayang." Sapa manda dengan suara khasnya.

"Waalaikumsallam. Lagi break?" Tanya arya ketika melihat manda yang tengah bersandar di sofa.

BERTAUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang