Malam ini, arya telah memesan sebuah ruangan private di salah satu restaurant. Dan malam ini juga arya akan mempertemukan rendi dengan wanita pilihan nya yang arya yakini mampu mendampingi rendi.
"Mas siapa sih ceweknya? Penasaran loh aku ini." Cecar manda lagi yang masih belum berhasil membuat arya membuka mulut nya memberitahu siapa wanita yang akan di kenalkan pada rendi.
"Sabar manda, nanti juga tau." Jawab arya dengan santainya, ia menali kan tali sepatunya sambil sesekali menatap manda yang tengah berdandan di meja riasnya.
"Ya kan ga salah mas kamu kasih tau aku, masa sama isteri maen rahasiaan?" Tanya manda lagi sekilas menatap arya dengan sebal.
Pria tampan itu terkekeh sejenak, lalu ia berjalan mendekati manda sambil memegang dasi berwarna merah maroonnya. Ia mengulurkan dasi tersebut pada manda yang seketika mengerti maksud arya.
Ia meletakkan bedaknya diatas meja lalu mengambil dasi sang suami.
"Saya bukan main rahasiaan, tapi ini kejutan." Jawab arya sambil menunggu manda mengikat dasi di lehernya.
"Kejutannya kan buat pak rendi, bukan aku..!" Jawab manda masih dengan sewot.
Arya tersenyum, lalu dengan isengnya ia menunduk dan mencium ceruk leher sang isteri.
"Selalu wangi, saya suka." Ungkap arya yang begitu betah menghirup aroma tubuh manda.
Manda tersenyum kecil, sebuah pukulan kecil pun mendarat di atas dada sang suami.
"Ayo berangkat, takut bablas malah ga jadi nanti." Ajak manda mendorong pelan tuhuh arya.
Sang suami menurut saja, arya segera mundur dan menatap sejenak pantulan wajahnya di kaca rias sang isteri.
"Man, tolong bawakan jas saya ya. Saya pakai disana saja." Ucap arya pada manda yang tengah merapihkan isi tasnya.
"Iya pak arya." Jawab manda dengan isengnya.
Ia hanya menggelengkan kepala ketika melihat sang suami telah keluar dengan hanya membawa ponselnya saja.
Setelah semua barangnya dimasukkan ke tas, manda tak lupa meraih jas sang suami sebelum ia menyusul arya ke luar kamar.
"Mas." Teriak manda ketika tak mendapati arya diruang tamu.
"Saya didapur man.." balas arya berteriak.
Manda berdiri menunggu sang suami, arya keluar dari dapur sambil membawa minuman di botol serta mengunyah kue di mulutnya.
"Makan apa sayang? Laper?" Tanya manda mengelap ujung bibir arya yang sedikit kotor.
"Kue yang tante lina buatin, enak." Jawab arya dengan senyuman lebarnya.
"Iya, kue buatan mamah memang enak. Apa mau di bawa? Buat dijalan hmm?" Tawar manda akhirnya.
Benar kata orang, jika kita sering bersama seseorang maka kebiasaan orang itu pun akan menempel kepada kita. Termasuk arya, kebiasaan manda yang suka mengemil kini benar-benar sudah menempel pada sang suami.
"Boleh." Jawab arya menganggukkan kepalanya.
"Ya udah panasin mobil dulu gih, aku ambil kuenya." Suruh manda mengelus lengan kekar sang suami.
"Ya udah, aku ke depan ya."
Keduanya berpisah, manda kembali ke dapur untuk membawa kue dan arya yang ke depan untuk menyiapkan mobil.
Sambil menunggu manda, arya mulai menyalakan musik di mobilnya. Beberapa kali arya terlihat mengganti ganti musik yang ingin ia dengarkan.
Arya menatap ke sisi nya dimana pintu mobil dibuka oleh manda, isterinya itu terlihat kerepotan meletakkan tas, jas arya serta box makanan berisi kue untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAUT
Romancemencintai dan cintai, itulah yang selalu di harapkan oleh semua umat manusia. dan itu juga yang selalu di rasakan oleh arya dan manda. keduanya bisa saling mencintai dan saling di cintai, bahkan setiap hari cinta itu semakin tumbuh harum mewangi me...