Siang hari dikediaman manda, wanita cantik itu terlihat tengah duduk dengan lemas di ruang tengah ditemani oleh cika tentunya.
Manda sengaja ijin syuting hari ini karena matanya yang sembab akibat menangis semalam kemarin.
Ketika mendengar suara bel, manda melirik ke arah cika yang setia menemaninya. "Boleh tolong bukain ci." Mohon manda dengan suara lemahnya.
"Siap nok."
Cika segera bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu utama. Setelah pintu terbuka cika mendapati sosok adiwijaya yang berada di depan kediaman manda bersama sang aspri edo.
"Pak adiwijaya." Sapa cika menatap takut pria berwajah garang itu.
"Menantu saya didalam?" Tanya adiwijaya.
"Ada pak, silahkan." Cika memberi jalan untuk adiwijaya dan juga edo.
Kedua pria itu sudah lebih dulu berjalan memasuki kediaman manda. Manda segera berdiri ketika melihat bahwa sang mertua datang.
"Pah." Sapa manda mencium tangan adiwijaya.
"Mana anak kurang ajar itu?!" Tanya adiwijaya dengan nada tingginya. Semalam setelah mendapat laporan bahwa arya dan manda bertengkar lagi membuat adiwijaya meradang. Ia sudah memperingatkan sang anak untuk menghentikan ini semua.
"Mas arya,dia," manda terlihat takut juga melihat wajah keras sang mertua saat ini. "Dia di apartement pah." Jawab manda kemudian.
"Anak itu, papah mau jelaskan bahwa.."
"Pah, aku sudah tau.." potong manda dengan cepat. "Tapi mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk aku dan mas arya sejenak membuat jarak."
"Tidak bisa seperti itu..!" Protes adiwijaya dengan cepat.
"Pah, aku percaya sama mas arya..jadi aku mohon papah bisa menghargai cara mas arya." Jelas manda dengan suara seraknya.
"Tapi manda, ini tidak sehat untuk hubungan kalian." Sela pria tua itu dengan lembutnya.
Manda tersenyum kecil, ia bahagia karena adiwijaya memang sangat peduli dengannya. Ia tau bahwa mertuanya itu sangat menyayangi manda.
"Sampai semua nya clear ya pah." Lanjut manda lagi dengan lembut.
Adiwijaya menghela nafasnya, sebenarnya arya tidak perlu melakukan ini semua. Bahkan adiwijaya bisa mudah menyelesaikan masalah mereka ini.
"Anak itu di apartement?" Tanya adiwijaya lagi.
"Iya pah." Jawab manda menganggukkan kepalanya.
"Ya sudah papah akan kesana dan bicara padanya." Ujar adiwijaya. Ia segera berdiri dari sofa dan diikuti oleh manda.
Sejenak adiwijaya menatap manda, wanita yang ia syukuri menjadi bagian keluarnya. Menjadi pendamping putranya.
"Jika ada sesuatu katakan pada papah." Ucap pria tua itu sebari menepuk kepala manda dengan kaku.
Setelah itu adiwijaya pergi begitu saja, ia harus segera bicara pada arya dan menyelesaikan semua permasalahan antara putranya dan menantunya.
***
Diruang tengah, manda tengah mengobrol dengan cika. Beruntung cika begitu setia menemani manda, walau terkadang ia terkena amukan dari wanita itu.
"Ci, ke taman yuk." Ajak manda tiba-tiba.
"Ngapain nok? Udah sore.." jawab cika yang melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 sore.
"Gw butuh udara segar ci, masih kerasa sesak." Jawab manda kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAUT
Romancemencintai dan cintai, itulah yang selalu di harapkan oleh semua umat manusia. dan itu juga yang selalu di rasakan oleh arya dan manda. keduanya bisa saling mencintai dan saling di cintai, bahkan setiap hari cinta itu semakin tumbuh harum mewangi me...