BAB 1

187 12 68
                                    

Seorang laki - laki tengah mondar - mandir di depan pintu sebuah rumah besar. Sebenarnya ia bisa aja duduk di kursi teras, namun rasa gelisahnya membuat ia benar - benar seperti cacing kepanasan malam - malam begini. Sekarang sudah pukul sepuluh malam, sepertinya terlalu kurang ajar untuk bertamu ke rumah orang lain, karena di jam - jam seperti ini adalah waktunya untuk beristirahat.

Wajah laki - laki itu terlihat sangat kacau, wajahnya terlihat sedikit pucat, rambutnya sangat berantakan, bahkan pakaian yang ia kenakan adalah cukup sederhana, memakai kaos berwarna putih, celana pendek dan memakai sandal, hanya itu.

Ketika ia sedang menunggu, suara klakson terdengar. Satpam yang menjaga rumah itu langsung membukakan pintu gerbangnya, lalu sebuah mobil berwarna putih tampak terlihat memasuki halaman rumah, cahaya mobil itu sempat membuatnya silau dan berakhir berhenti di garasi rumah itu.

Dua orang berlawanan jenis itu keluar dari mobil, dengan wajah kebingungan menghampirinya

"lo ngapain di rumah gue malem - malem Chan?" tanya si perempuan, dia adalah Emilly, dan Laki - laki yang bersamanya adalah suaminya, Sakha. Mereka baru saja datang dari outlet NevillandBridal's

"gabut gue, pengen aja mampir" jawabnya, Laki - laki yang sedang menunggu dari tadi adalah Chandra

"malem - malem gini?" tanya Emilly lagi

"yaudah lo istirahat aja kali, gue nyamperin lakik lo bukan elo"

Emilly memutar bola matanya "dihhh"

"yaudah kamu mandi aja dulu.. aku mau nemenin Chandra" Sakha mencoba melerai agar tidak semakin panjang. Emilly beradu mulut dengan Chandra akan berakhir sangat panjang nantinya.

Perempuan itu mengangguk "yaudah, aku tinggal ya.. mau mandi terus istirahat cape banget soalnya aku"

"yaudah gih sana"

Setelah memastikan istrinya itu masuk ke dalam, Sakha lalu mempersilahkan masuk "masuk dulu" namun Chandra langsung menggeleng wajahnya terlihat sangat frustasi. Menyadari sikap Chandra yang mendadak sangat aneh, berbeda dari biasanya ia langsung to the point bertanya

"ada masalah apa?" tanya Sakha

Chandra menghela nafasnya berat "Gue nidurin Elin semalem"

"APAAAA??!!!!" Sakha memekik, namun dengan cepat ia menutup mulutnya dan melihat ke arah pintu kamar "bentar" ucapnya

Sakha langsung pergi kekamarnya dari pintu ia meminta izin pada istrinya "sayang.. aku ke café depan komplek bentar ya nemenin Chandra. Gak lama kok" Itu adalah kalimat permintaan izin yang dapat di dengar oleh Chandra

Setelah meminta izin, Sakha langsung menghampiri Chandra lalu menarik tangan sahabatnya itu "kita bicarain di tempat lain, disini ada istri gue"

Keduanya lalu pergi berboncengan menggunakan motor milik Chandra, karena memang letak café tersebut tidak terlalu jauh. Café itu memang di buka 24 jam karena memang ada saja anak muda di komplek tersebut yang sering keluyuran malam dan nongkrong di café itu.

Keduanya duduk di bagian outdoor, café saat ini terlihat sangat sepi hanya Chandra dan Sakha saja pengunjung yang datang. tak lama kemudian seorang pelayan laki - laki datang menghampiri untuk mencatat pesanan. Chandra hanya memesan sebotol minuman beralkhohol. Tak sampai semenit pelayan itu sudah membawakan sebotol minuman beralkohol dengan posisi tutup yang sudah di buka dan dua gelas kecil.

Sakha lalu menuangkan minuman itu pada dua gelas yang di sediakan. Ia memberinya segelas pada Chandra, dan satunya lagi ia minum. Sebenarnya Sakha bukanlah tipikal laki - laki peminum, bahkan ia juga mendapatkan larangan keras dari istrinya untuk hal tersebut, namun kali ini sepertinya Sakha harus melakukannya untuk menghormati Chandra, menemani laki - laki itu yang terlihat sangat frustasi. Masalah dimarah istri nanti sajalah belakangan. Keduanya sama - sama meneguk minumannya.

ELEVEN (FIVE AND SIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang