ELEVEN (FIVE AND SIX)

BAB 3

Seorang gadis terlihat celingak - celinguk di sebuah Café berdesain segar dan santai yang sangat cocok untuk kaum muda, di suguhi dengan interior yang tidak terlalu berat, namun masih elegan dan fancy. Ia baru saja mendapatkan pesan oleh salah satu teman lamanya ketika masih duduk di sekolah dasar, tepatnya itu adalah teman semasa kecilnya dulu di Bandung, mereka cukup dekat, namun setelah lulus bahkan mereka tidak saling kontak. Gadis itu sempat beberapa kali mengontaknya menanyai kabarnya, hanya saja sepertinya temannya itu sempat mengganti nomornya.

Semalam ia mendapatkan pesan dari teman lamanya itu melalui akun instagram pribadianya dan mengatakan saat ini ia bekerja di Jakarta dan akan menetap. Entah dari mana temannya itu tahu akun social medianya itu, tau - tau sudah mengiriminya direc massage mengajak untuk bertemu kangen dengannya, tentu saja gadis itu menyetujuinya. Sudah cukup lama mereka tidak bertemu.

"mbak, atas nama Evellyn ya?" tanya seorang pelayan membawa nampan kosong

"ehh iyaa mbak, saya Evellyn. Ada apa ya?" Jawab gadis itu ramah, ya gadis itu adalah Evellyn

"Mbak Shirra sudah reservasi sebelumnya, silahkan mbak duduk di bangku no 5 di sebelah sana" pelayan itu menunjukkan sebuah meja dengan nomor 5 "kami akan bawakan makanan special yang telah di pesankan. Mbak Shirra juga berpesan ia akan datang lebih terlambat sedikit"

"ohhh baik mbak, terima kasih ya" Gadis itu mengucapkan terima kasih lalu berlalu menuju meja yang telah di pesankan oleh teman lamanya itu. Niat sekali temannya itu sampai melakukan reservasi sebelum bertemu.

Di tunggu punya tunggu setelah 5 menit menunggu sambil bermain ponselnya dari ekor matanya, ia bisa merasakan bahwa ada yang datang menghampirinya

"Lin maaf yaa telat, udah nunggu lama ya? Soal kita kena macet tadi di jalan"

Terdengar suara seorang gadis yang sama sekali tak pernah ia dengar lagi semenjak bertahun - tahun, suara itu terdengar sangat lebut dan anggun membuat Evellyn menoleh

Namun tiba - tiba pupil mata gadis itu membesar ketika ia melihat orang yang berada di samping temannya itu, Mike yang tengah tergugup dan menunduk. Untuk apa Shirra mengajak Mike bersamanya. Apa jangan - jangan Shirra??

"ini, Mike pacar gue" Gadis itu menarik lengan Mike mendekat, seolah terlena dan sedikit sakit melihatnya Evellyn membuang pandangannnya sebentar "gue rasa gue perlu minta maaf soal ini. Tapi apa kita boleh duduk dulu"

"duduk aja, kan lo yang pesen" Jawab Evellyn berusaha setenang mungkin.

Ahhhh!!!! Iya!! Nama panjang temannya itu 'Erina Shirra' mengapa ia bisa melupakan hal itu. Mengapa ia bisa lupa kalo selingkuhan mantanya itu bernama Erina, dan tak pernah terfikirkan bahwa teman lamanya Shirra yang mengajaknya bertemu malam kemarin adalah Erina selingkuhan Mike. Wah jika ia tahu lebih awal ia lebih memilih untuk menolak bertemu, ketimbang ia harus merasakan sakit seperti ini melihat keduanya bergandengan di depannya.

"makasih llyn, sayang ayo duduk" Gadis itu meminta Mike duduk tepat di sampingnya

"Apa kabar lin?" Tanya Gadis itu memulai pembicaraannya

"Gue? Kabar gue?" Evellyn menunjuk dirinya sendiri lalu melihat Mike yang melirik ke arahnya "tentu baik" Jawab Evellyn sambil tersenyum

"lo baik juga kan, gue denger lo bakal married, congrats yaaa Shirra, ah maksud gue Erina!" Gadis itu memperlihatkan senyumnya, ia melafalkan nama Erina sebagai kekasih Mike, ketimbang menggunakan menyebut Shirra sebagai teman baiknya yang dulu ia kenal. Mike tentu tahu itu adalah senyum palsu yang memang di buat - buat oleh gadis itu.

Erina tersenyum hambar "maaf ya Llyn.. gue nggak maksud rebut dia dari lo tapi .. "

Gak maksud Rebut? Heiiii kalian bahkan telah bermain di belakang gue selama dua tahun. Mike bahkan mengupload banyak fotonya di social media, masa lo yang notabenenya selingkuhannya tidak tahu kalau Mike telah memiliki dirinya selama ini?!!