BAB 13

74 7 38
                                    

Seorang gadis terlihat melipat kedua tangannya, matanya menajam serta sedikit menyipit memandang seorang laki – laki yang saling bertukar pandang dengan laki – laki lainnya. Gadis itu menyandarkan punggungnya pada tembok, wajahnya terlihat ketus membuat suasanya mendadak menjadi sedikit tegang.

Laki – laki yang di tatap gadis itu adalah Chandra, Chandra tampak sedikit kik-kuk lalu memalingkan wajahnya menatap sahabatnya Sakha yang duduk di sebelahnya

"bini lo kenapeee sii? Pms?" tanya Chandra menoleh ke arah Sakha sedikit berbisik dan meminta penjelasan

Sakha ikutan kik kuk, padahal sebelum – sebelumnya istrinya itu tampak ceria dan baik – baik saja, namun setelah Chandra datang ke storenya, Nevilland untuk mengambil dress pesanannya. Emilly langsung bersikap aneh, bahkan ia mengajak Chandra untuk masuk ke ruangannya. Apa sahabatnya itu melakukan hal konyol lagi dan membuat Emilly kesal padanya untuk ke sekian kali???

Sakha menggelengkan kepalanya "gue gak tau, tadi gak gini" laki – laki itu ikut menegang

Tak lama kemudian, terdengar ketukan pintu dari arah luar, Sakha dan Chandra sempat melirik ke arah pintu lalu menatap Emilly lagi, bahkan perempuan itu tidak menolehkan pandangannya ke arah sumber suara. Ia hanya menatap Chandra naik turun masih dengan bersidekap.

"masuk!" Emilly menintrupsi

Seorang gadis berseragam Nevilland berwarna merah muda yang umurnya di perkirakan tak jauh berbeda dengan bosnya itu kini masuk membawa sebuah dress lengkap dengan hanger dan plastic pelindungnya. Dress itu berwarna peach, terlihat cantik walau masih di dalam plastic baju berwarna bening itu. Dress itu di berikan ke Emilly

"makasih yaa.. kamu boleh lanjut berkerja" ucapnya lagi sembari tersenyum ramah, gadis berseragam itu pun kembali dan menghilang dari balik pintu.

Emilly menatap Dress yang sudah ia desain sendiri dengan tangannya, ia lalu menghela nafasnya dengan berat dan lalu kembali menatap Chandra

"ada masalah sama Dressnya??" tanya Chandra sedikit ragu "ukurannya gak pas?"

Emilly menggeleng "tentu juga punya ukuran Evellyn, karna dia sering order baju disini"

"lalu??" Chandra menyipikan matanya

Mata Emilly menajam kembali, membuat Chandra lagi – lagi menoleh ke arah Sakha, tatapan Emilly begitu mengintimidasi. Emilly memang sering seperti ini padanya, biasanya hal itu kerap kali terjadi ketika perempuan itu jengkel padanya, tapi kali ini ia merasa sama sekali tidak.. ah maksudnya belum sempat mengganggu Emilly.

Chandra kembali menoleh ke arah Emilly "eee.. lly .. perasaan gue hari ini belum ada ngusilin lo deh. Ngapa muka lo udah kayak emak macan yang overprotect ke anaknya?"

Sakha memejamkan matanya sekilas, Chandra benar – benar membangunkan macan, ah tidak singa betina

"APAA?!!! LO BILANG GUE APA???!!! EMAK MACAN?!!!!"

"Iyee emaknya macan, lagian lu sangar amat tuh muka. Liatin guenya begitu amat"

Emilly merotasikan bola matanya "gue mau nanya serius sama lo.. lo udah gila ya minta Evellyn buat jadi selingkuhan lo?!!"

Sakha yang mendengar itu langsung menoleh ke arah sahabatnya, wajahnya terlihat terkejut. Chandra meminta Evellyn untuk menjadi selingkuhannya??? Tidak waras!!

Chandra mendesah "Ellin cerita ke lo??" tanya Chandra pada Emilly

"ya menurut lo??!!!" Emilly berdecak

"gini ya Chan.. gue setuju – setuju aja lo bantuin Evellyn buat balas Mike, tapi ya hanya sekedar itu gak lebih"

"please lahh Chan.. lo jangan buat masalah deh. Kalo pun lo emang gak begitu serius sama Shilla, lo mau main – main di belakang dia, entah lo mau selingkuh atau apapun itu. Ya jangan ke Evellyn juga. Cari cewe lain anjir! Gimana sih, gila ya lo Evellyn sama Shilla itu sahabatan lo mau ngerusak hubungan persahabatan mereka???" lanjut Emilly lagi

ELEVEN (FIVE AND SIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang