Section 25 : 2nd Affair

9 1 0
                                    


❝ Bagian 25 : Pertemuan Kedua ❞

     Ketiganya ─Sergius, Dante, bahkan Leonardo, sedang menunggu balasan panggilan dari remaja bernama Ahn Young Bae ini, menggunakan ponsel milik Sergius. Karena barang yang dimaksud, membuat Leonardo bertanya-tanya, dirinya juga merasa tidak kehilangan sesuatu setelah sampai ke mansion. Panggilan itu sempat tidak terangkat 2 kali, dan ini kali ketiga mereka menelepon.

"Yang benar saja─"

"Halo?"

     Dante mencetak seringaian tipis pada sudut bibir kirinya lalu menyandarkan tubuh pada punggung sofa dibelakangnya ketika balasan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, juga memotong perkataannya sebelum ini.

"Jadi, barang apa yang kamu maksud?" tanya Leonardo on point.

"Song Yo Han?"

"Song Yo Han?" celetuk Sergius dengan perhatian tertuju langsung kepada Leonardo, membuat Dante kembali menegapkan punggung.

Leonardo menaruh telunjuknya didepan bibir sebagai kode, "Ya."

"Dompet hitam milikmu tertinggal disana, jadi aku putuskan membawanya. Aku ingin mengembalikan, dimana─"

"Tidak perlu. Aku akan mendatangimu."

"Maaf?"

"Katakan saja alamatmu dimana." sahut Sergius dan mendapat respon tertawa dari Leonardo, pasalnya remaja berkebangsaan Fabiano itu cukup jarang untuk menyahuti panggilan orang lain.

"La Casa Villa."

"Aku tidak mengerti, kirimkan saja alamatnya di nomor ini."

"Ya."

     Dante yang duduk ditengah-tengah antara dua rekannya kini menampilkan kekehan kecil, saat Sergius secara refleks menegur Leonardo yang seenaknya berkata seperti itu. Sergius Fabiano ialah tipikal orang yang tidak suka jika banyak orang mengetahui data pribadinya, termasuk nomor telepon, apalagi sampai menghubungi terus-menerus tanpa adanya maksud, membuat remaja 17 tahun itu suka kesal.

"Ah baiklah, akan kukirim."

Tut

"Sialan." maki Sergius usai menutup panggilan.

"Block saja kalau urusan sudah selesai." pungkas Leonardo dalam duduknya dengan kedua kaki menyilang.

"Ya."

"Song Yo Han, nama Korea mu?" tanya Dante heran.

Leonardo mengangguk pelan, "Hanya suka namanya. Kita sekarang tinggal di Korea, harus pakai nama dimana negara yang kita singgahi."

"Nama ku sudah banyak, nyaris lupa."

     Leonardo menahan tawa karena sahutan berasa keluhan dari Dante. Memang benar, ketiganya sering mengganti nama jika tinggal di luar negara dalam jangka waktu yang lama, tetapi ada beberapa yang tidak mengganti nama, asalkan cocok dan mirip dengan nama warga lain.

Sergius menegapkan punggung dengan tatapan lurus pada ponsel, "Dia sudah mengirim, ingin berangkat sekarang?" tanyanya seraya menatap dua rekannya bergantian.

"Baiklah."

Dante sedari tadi terlihat berfikir tentang namanya saat tinggal di Korea, setelah mengingat-ingat tubuhnya mulai dicondongkan, "Min Jae Hwa, nama masa kecilku."

"Karena aku sudah pernah tinggal di Korea, namaku Nam Hyun Jae." sahut Sergius bergantian menyebutkan nama.

"Haha baiklah. Ayo berangkat."

PREDATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang