❝ Bagian 36 : Pengurungan ❞Keduanya ─Leonardo bersama Ju Hee, sekarang berada diruang pusat kendali Rumah Sakit tersebut setelah Ju Hee menyetujui untuk menunjukkannya tanpa menaruh rasa curiga. Wanita itu mengatakan, bahwa tidak hanya dirinya di dalam bangunan ini, namun terdapat orang lain yang sedang bekerja diruang bawah tanah.
Sesampai diruangan itu, Leonardo langsung memberikan sebuah flashdisk putih dan meminta perawat Kim menyalin semua rekaman CCTV yang merekam semua kejadian di tanggal 10 November, remaja itu sangat beruntung jika rekaman tersebut sangat awet di komputer itu.
"Terimakasih banyak, akan kutonton setelah sampai dirumah." ucap Leonardo menerima kembali barang kecil miliknya.
Ju Hee mengangguk dengan senyuman, "Senang bisa membantumu. Semoga kamu bisa bertemu keluarga yang lain."
"Baiklah."
Tidak banyak membuang waktu lagi, Leonardo segera berpamitan dengan perawat Kim, tetapi sebelum itu sorot matanya melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul 9 lebih 25 menit. Tidak disangka, bahwa dirinya telah menghabiskan banyak waktu mengobrol dan mencari tau disini.
Tujuan terakhir Leonardo ialah bangunan baru dari Panti Asuhan Wahyeon-ri. Walaupun bisa saja dirinya kembali ke mansionnya di kota Ulsan, lalu kembali lagi malam nanti ke kota Geoje, atau mungkin besoknya. Namun Leonardo terlalu malas jika lebih sering bolak-balik dari satu tempat ke tempat lain.
Dan disinilah Leonardo Pasqualle berada, disebuah minimarket yang letaknya tidak jauh dari Panti Asuhan tersebut setelah kembali dari Rumah Sakit Clear Well. Setelah memarkirkan mobil pada lahan kosong disamping minimarket, Leonardo berjalan santai ke arah pesisir perairan Geoje-daero, tentu saja untuk menikmati angin pantai atau laut, entahlah, dia tidak yakin antar keduanya. Sesekali mengecek ponsel dengan internet sengaja dimatikan, Leonardo menghindari panggilan telepon dari kedua temannya untuk sekarang.
Flashback Off.
Tuk. Tuk.
Seorang pegawai minimarket mendudukkan diri pada bangku kosong usai mengetuk meja dengan satu remaja tengah memejamkan mata dan menaruh kepala di atas meja, ketukan itu bermaksud membangunkan. Leonardo Pasqualle segera menegapkan leher, menyandarkan punggung pada bangku kemudian melayangkan tatapan samar-samar masih mengantuk ke arah pegawai tersebut.
"Sepertinya kamu bukan orang sini, benar?"
Pertanyaan dari pegawai itu membuat Leonardo mengangguk, "Apakah aku tertidur?"
"Sekitar 2 jam. Ponselmu tergeletak begitu saja, apa tidak takut di ambil orang?"
"Emang ramai?"
"Tidak juga."
Tangan kanan Leonardo tergerak untuk meraih botol minum air putih di atas meja yang sengaja dibawa sang pegawai, dirinya beranjak dari duduk, kemudian mengguyurkan air itu ke wajah dengan sesekali mengusapnya, agar kantuk yang dirasakan lekas menghilang.
"Sebenarnya kenapa kamu kemari jika bukan orang sini?"
Leonardo melempar botol kosong ke dalam tempat sampah lalu kembali ke bangkunya, "Hanya ingin." jawabnya singkat.
Leonardo dapat melihat tanda nama yang terpasang pada seragam minimarket yang dikenakan orang dihadapannya, bernama Jung Jin Soo. Mengamati dengan pasti karena tidak ada kerjaan lain bagi Leonardo selain menunggu malam tiba. Jin Soo terlihat menoleh ke belakang, lalu menunjuk mobil putih yang terparkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDATOR
FanfictionON GOING Original Title : Predator (Predator) Full Part : - Start : September 9th, 2022 Final : - Writing on Indonesian