Section 37 : New Mate

5 0 0
                                    


❝ Bagian 37 : Teman Baru ❞

          Dalam duduknya, tubuh Rain menegang, kepalanya sontak mundur ketika Leonardo menjeda ucapan kemudian merendahkan lalu mencondongkan tubuhnya kepada si perempuan dengan rambut hitam dicepol. Di belakangnya, Dante tengah menyalakan rokok yang dibawanya sedangkan Sergius mulai mengeluarkan salah satu ponsel milik Rain dari dalam saku jaket denimnya.

"Kenapa serius sekali wajahmu? Kami hanya ingin berteman, mungkin ini pertemuan kedua kami denganmu, benar?" tanya Leonardo usai membaca mimik wajah Rain, memundurkan kepala bahkan tubuhnya lalu merubah posisi berdiri.

"Milikmu?"

Rain segera menolehkan kepala pada Sergius, terlebih lagi pada sebuah benda yang diangkat ke udara, "Selain penyusup, menjadi pencuri juga." celetuknya setelah menyadari barang miliknya itu tidak berada padanya.

"Pencuri? Akan kukembalikan." balas Sergius merendahkan tubuh untuk menggeser cepat ponsel Rain di atas lantai ke arah sang pemilik.

"Hanya satu?"

          Sergius memberi gidikkan singkat pada bahu lebarnya sebagai respon atas pertanyaan yang dilayangkan oleh Rain. Ditempatnya berdiri, Leonardo memandangi dua rekannya bergantian secara pelan lalu melirik sekilas pada jam dinding ruangan. Dirinya harus segera menyelesaikan bahkan membuat perencanaan setelah ini, dirinya juga tidak akan membuang banyak waktu lebih, sesuai perkiraan pada awal mula bertemu dengan Ahn Young Bae, Leonardo dapat merasakan kesulitan ditempatnya berada.

"Baiklah, aku tidak akan basa-basi. Kami akan melepaskanmu─"

"Ya." kaget Dante.

"Dengan satu kesepakatan." lanjut Leonardo atas pengucapan tersela.

Rain menatap kedua netra kelam remaja lebih muda dihadapannya, tanpa sadar kepalanya mengangguk samar-samar, "Katakan."

          Leonardo menampilkan seringaian tipis karena jawaban singkat sesuai perkiraannya. Sergius yang berdiri disebelah kanan remaja itu, mulai penasaran tentang rencana apa yang sedang disusun Leonardo sekarang, begitu pula dengan Dante yang mulai mematikan sebatang rokok ditangan.

"Lupakan tentang bagaimana mereka membawamu dan juga keberadaan tempat ini, jadikan kami temanmu mulai sekarang."

"Hanya itu?"

Leonardo lantas menegapkan tubuh dan mengangguk, "Kami orang yang simple, jadi ikuti aturan kami, kamu akan mudah."

"Baiklah, aku setuju."

"Perempuan yang gila." celetuk pelan Sergius yang melipat kedua tangan didepan dada, kemudian menghampiri dinding untuk bersandar.

"Song Yo Han, Min Jae Hwa, Nam Hyun Jae." ucap Leonardo mengenalkan diri sendiri, Dante yang duduk disebelah kirinya, dan Sergius yang bersandar di dinding kepada Rain.

Dante bangkit dari duduk setelah diperkenalkan, "Kami akan memulangkanmu besok, jangan khawatir."

          Leonardo mengangguk membenarkan. Dapat dilihat oleh mereka, Rain yang awalnya tidak menyukai ketika ketiganya datang terlebih lagi ekspresi dari Sergius dan Dante terlihat seram, kini berubah menurut, entah karena hal apa. Merasa Leonardo cukup untuk mengurusi hal kecil ini, dirinya mengeluarkan ponsel dari dalam saku kemudian melangkah pergi dari hadapan Rain ke pintu keluar.

"Apa rencanamu?" tanya Sergius mengikuti dari belakang.

"Memanfaatkan keduanya tentu saja."

          Jawaban dari Leonardo sukses membuat mereka sempat kebingungan, kemudian memahami akan sesuatu. Pintu gudang basement telah tertutup oleh Dante. Sekarang ketiganya kembali ke ruangan mengobrol seperti semula, dengan Leonardo yang masih berkutat dengan benda pipih ditangannya.

PREDATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang