prolog

363 140 45
                                    

Pernikahan selesai,

Aileen Queensha, atau yang biasa dipanggil Alisha itu tersungkur begitu saja akibat dorongan keras dari laki laki yang sekarang sudah menjadi suaminya, Adytama Mahavir Alister Bagaskara.

"Gak usah sentuh gue!"

"Alister?"

"Asal lo tau, gue cuman terpaksa nikahin lo! Gue gak pernah bener bener menginginkan perjodohan ini tau gak! Kalo bukan karna warisan mama papa, gue ogah nikah sama cewek culun kayak lo." Bentak Alister tak segan segan, Alisha memejamkan matanya mendengar bentakan kasar tersebut.

"Lo gak usah tidur disini, cari kamar lain" Setelah mengucapkan itu, Alister mengganti baju pernikahannya ke baju yang lebih nyaman. Cowok itu lalu keluar dari kamar, meninggalkan Alisha sendirian.

Alisha beranjak saat mendengar suara mobil di nyalakan, gadis 17 tahun itu menatap kosong mobil Alister yang sudah meninggalkan rumah. Alisha menghela nafas panjang, untuk mengisi kekosongan di paru parunya. Tanpa di minta, air matanya tiba tiba menetes begitu saja.

Sekarang sudah pukul 23.57, Alisha baru selesai mandi.

Baju tidur yang Alisha pakai malam ini cukup terbuka, Alisha pikir malam ini cukup panas, maka dari itu Alisha memakainya. Ada untungnya juga pisah kamar dengan Alister, pikirnya. Karna kalau ada Alister, mana berani Alisha memakai pakaian seperti itu.

Setelah mengunci jendela kamar dan menutup gorden, Alisha beralih menatap foto kedua orang tuanya yang sudah meninggal 3 hari lalu karna kecelakaan. Perjodohannya dengan alister memang sudah di rencanakan cukup lama, dan mama papa Alister pikir mereka harus cepat menikah agar ada yang bisa menjaga Alisha.

"Alisha kangen ayah bunda"

Brak! Tiba tiba pintu dibuka dengan kasar, sial.. Alisha lupa mengunci pintu kamarnya.

Alister disana, dengan tampilannya yang terlihat kacau, nafasnya juga membara. Sementara Alisha sendiri terkejut bukan main, ia cepat cepat membuka lemarinya untuk mencari pakaian yang bisa menutupi tubuhnya.

Sayang seribu sayang, Alisha kurang cepat. Saat ini dirinya sudah ditarik oleh alister. Jantung keduanya berdetak lebih cepat. Tatapan Alister benar benar membuatnya ketakutan.

"Alister, lepasin!"

Mengabaikan bentakan Alisha, cowok itu menghempaskan tubuh Alisha ke atas kasur. Air matanya mengalir deras, Alisha benar benar tidak bisa berkutik sama sekali. Kekuatan Alister sungguh lebih besar dari dugaan nya Sesuatu yang Alisha jaga selama ini telah berhasil direnggut begitu saja oleh lelaki itu, Alisha tau Alister suaminya, namun Alisha tidak menginginkan itu sekarang, Alisha masih ingin sekolah.

Alisha hancur, benar benar hancur.

•••

HAIII, WKWKW

cerita baru lagi nich, hehe. gimana prolog nya? mohon maaf agak bar-bar ya, semoga suka!

follow, komen, dan vote nya juseyoooo💌💌

ALISHA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang