Sejujurnya Alisha malas sekolah hari ini, pasalnya tadi pagi Alister benar benar membuatnya kesal. Masa Alisha minta di anter Alister malah menolak? Mana ngegas lagi. Rasa ingin menendang bokong cowok itu ke ujung dunia. Apa dia lupa kalau Alisha sedang hamil?
Saat ini Alisha masih berjalan lesu menuju kelas, sedari tadi juga ia hanya menghela nafas panjang. Alisha sedikit heran karna pintu kelasnya di tutup, tidak seperti biasanya.
"HAPPY BIRTHDAAAAY!!!!" Confetti yang tiba tiba di bunyikan, serta sorakan heboh dari seisi kelas membuat Alisha benar benar terkejut. Dia sampai menutup mata dan telinga saking syok nya. Mereka sama sama menyanyikan lagu ulang tahun untuknya, Alisha masih belum bisa mempercayai ini, jujur.
"Tiup lilin nya dong!" Titah Geva, setelah lagu nya selesai di nyanyikan. "Make a wish dulu" Mendengar itu, Alisha langsung menutup matanya.
Dua buah lilin ber angka 1 dan 8 itu selesai Alisha tiup. Sorakan dan tepuk tangan mengakhirinya. Yap, hari ini Alisha sudah 18 tahun. Dia sama sekali tak mengingatnya, mungkin karna terlalu banyak yang ada di kepala?
Melihat Alisha yang terlihat hampir menangis, Geva dan Neza segera memeluknya, di susul anak anak lain. Pagi ini hampir semua kenalan Alisha di sekolah ikut merayakannya, seperti Ressa, Regan, Angkasa, Garen, dan ygerry. Vanya, Naomi, dan Tamara juga ada.. namun mereka tak lebih dari sekedar menyaksikan, meskipun itu sungguh menjengkelkan bagi ketiganya.
"Happy birthday sayangku, wish you all the best!" -geva
"Selamat ulang tahun Alisha!" -Thalita
"Pibesdey cantik!" -Rosie
"Selamat menua sha, jangan lupa traktirannya!" -Gerry
"Happy eighteen birthday!" -Yena
"Happy birthday Sha" -Ressa
"Makasih semua" Alisha tersenyum haru menatap yang lain. Gadis itu kemudian duduk di bangku yang sudah di siapkan di depan. Setelah memotong kue, Alisha menyuapi teman temannya satu persatu. Yang pertama Geva, lalu Neza, Sasa, Rosie, Bebey, Putri, Yena, Thalita, Rebecca, dan yang terakhir Karina. Kalau bertanya mana gurunya? Mereka sengaja tidak memberitahu para guru untuk kejutan ini, biarlah para guru mah belakangan, kata si Gerry.
"Mau juga dong di suapin" Ucap Mohan dengan polos nya, menghasilkan tawa seisi kelas. Alisha yang mendadak benar benar menyuapi mohan, jelas membuat cowok cowok yang lain protes tak terima. "Satu kosong!" Seru si Mohan sembari mengedipkan sebelah matanya, dia terlihat sangat bersemangat setelah di suapi Alisha.
Alisha, begitupun teman temannya.. terhenyak di kala kini semua cowok sengaja berbaris agar bisa di suapi juga. Butuh waktu 3 menit Alisha menyuapi mereka semua, dan sekarang kue nya habis tak bersisa. Tapi tak apa, Alisha senang pagi ini, 18 tahun nya akan menjadi hal yang paling berkesan seumur hidupnya. Ini pertama kali dia di beri kejutan oleh seorang 'teman'. Makannya Alisha bisa sebahagia itu.
Jam istirahat telah tiba..
Tadi tak sedikit yang memberi Alisha hadiah, kebanyakan mereka memberikan sesuatu yang kecil, namun harganya sama sekali tidak kecil.. Ressa memberinya jam tangan, ada tas juga dari Geva dan Neza, sepatu dari Asahi, jaket dari Regan, dompet dari Angkasa, dan masih banyak yang lainnya.
"Kalian kok bisa tau ulang tahun gue? Gue sendiri aja lupa"
"Kita kan waktu itu pernah ngobrol banyak, sama sama cerita satu sama lain juga, makannya gue inget"
"Niat banget deh, tapi makasih banyak ya. Tadi itu bener bener berkesan buat gue"
"Sama sama, kita juga seneng kalo kejutan kita berhasil"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALISHA [ SELESAI ]
Jugendliteratur"Kita cuman makhluk kecil, se suci apa kita sampai bisa minta kebahagian sama Tuhan? Nyatanya, kita hidup memang hanya untuk merasakan sakit." Kisah seorang gadis yang mencari kebahagiaan, namun setelah kedua orang tuanya tiada, alur hidupnya malah...