Malam harinya, Alisha pikir ia bosan di kamar. Sekarang sudah hampir pukul sebelas malam, Alisha memilih keluar meskipun masih ada rasa sakit yang dia rasakan. Gadis itu berjalan mengitari bagian rumah, sampai saat sebuah ruangan musik mengalihkan perhatiannya. Di situ terdapat berbagai alat musik, Alisha perlahan masuk ke dalam.
Dia duduk di kursi yang terdapat sebuah piano, tangannya teralih membuka piano itu. Bibirnya mengukir senyuman tipis, dulu Alisha sangat suka bernyanyi di iringi piano, bersama ayah Agra. Tangannya kembali naik menekan satu persatu piano itu, sampai menghasilkan sebuah irama lagu yang indah sekali.
Tak ada kisah tentang cinta
Yang bisa terhindar dari air mata..
Namun ku coba menerima
Hatiku membuka
Siap untuk terluka..Suara yang merdu itu seolah mengutuk malam ini menjadi malam paling menyakitkan bagi Alisha. Satu persatu air matanya menetes, merasakan betapa dalamnya arti lagu ini untuk dirinya. Tanpa Alisha sadari ada Alister yang melihat pertunjukan kecil itu dari luar.
Cinta tak mungkin berhenti..
Secepat saat aku jatuh hati..
Jatuhkan hatiku kepadamu
Sehingga hidup ku pun.. berartiCinta tak mudah berganti
Tak mudah berganti jadi benci..
Walau kini aku harus pergi
Tuk sembuhkan hati..Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
Dari pahitnya cinta..
Namun ku pilih begini biar ku terima
Sakit demi jalani cinta..Cinta tak mungkin berhenti..
Secepat saat aku jatuh hati..
Jatuhkan hatiku kepadamu
Sehingga hidup ku pun.. berartiCinta tak mudah berganti
Tak mudah berganti jadi benci..
Walau kini aku harus pergi
Tuk sembuhkan hati..Hanya kamu yang bisa..
Bisa membuatku rela
Rela menangis karna mu..Cinta tak mungkin berhenti..
Secepat saat aku jatuh hati..
Jatuhkan hatiku kepadamu
Sehingga hidup ku pun.. berartiCinta tak mudah berganti
Tak mudah berganti jadi benci..
Walau kini aku harus pergi
Tuk sembuhkan hati..Lagu selesai. Tepukan tangan itu menyadarkan Alisha, cepat cepat dia menghapus air matanya saat Alister menghampirinya.
"A-alister, lo ngapain disini?"
"Gue haus, tapi suara piano yang lo mainin bikin gue malah dateng kesini, suara lo bagus. Maaf karna lagunya harus relate sama lo, tapi.. lo beneran cinta sama gue?"
"Iya, tapi lo cinta nya sama cewek lain. Gue gak masalah kalo harus hapus rasa cinta ini, lo tenang aja.. gue usahain secepatnya." Alisha menepuk lembut pundak Alister, lalu melangkahkan kakinya keluar. Meninggalkan Alister dengan sejuta kebingungannya, mengenai perasaannya saat ini.
4 hari kemudian..
Hari ini hari Sabtu, waktu memang sangat cepat berlalu, semenjak kejadian yang begitu malang dua kali berturut turut menimpa Alisha, mengharuskannya untuk beristirahat di rumah cukup lama.
Kini alisha sedang di ruang tamu, menonton drama Korea kesukaannya, sambil di temani beberapa cemilan. Dia menunggu Neza dan Geva yang katanya akan datang untuk menginap sampai nanti senin.
Sampai sejauh ini hubungannya dengan Alister lumayan membaik. Semakin hari, Alister benar benar menunjukkan perubahannya. Alisha bahagia, namun mereka harus tetap pada pendirian awal, hanya seperlunya. Itu yang sedikit menggores hatinya Alisha.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALISHA [ SELESAI ]
Teen Fiction"Kita cuman makhluk kecil, se suci apa kita sampai bisa minta kebahagian sama Tuhan? Nyatanya, kita hidup memang hanya untuk merasakan sakit." Kisah seorang gadis yang mencari kebahagiaan, namun setelah kedua orang tuanya tiada, alur hidupnya malah...