[FASE 2; DARK-ROMANCE]
Kisah mereka belum benar-benar usai.
Setelah memasulkan kematiannya, Akselio Kastara Nalendra semakin memiliki obsesi kuat untuk memiliki Brianna. Permasalahan yang diciptakan, membuat dirinya harus lebih keras untuk berjuang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hola! Siapa yang selalu nunggu cerita ini update? ☝☝☝
Jangan lupa untuk menekan tanda vote dan tinggalkan komentar sebanyak mungkin di chapter ini yaw. Dilarang jadi siders loh!
Follow akun Wattpad ini dan sosial media tiktok ataupun instagram dengan user @trislanggi supaya kalian enggak ketinggalan info update dan spoiler next part guys!
Happy Reading bestie Ala! Semoga suka dengan bagian ini. ♡♡♡
⚠️WARNING SCENE⚠️
____________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
36. TOPENG SEORANG AKSELIO
Ceklek!
Pandangan Aksel langsung tertuju pada Brianna yang sibuk mengelap wajah adiknya. Lelaki itu baru saja datang dengan dua tangan penuh paper bag berisi pakaian dan makanan untuk mereka. Aksel meletakkannya pada meja kosong yang ada di sebelah.
Setelah mendapatkan operasi pengangkatan peluru. Aileen belum kunjung sadar juga. Ada dua luka tusukan di perut serta pinggang, lalu luka tembak yang terlihat baru di punggungnya. Keadaan yang sungguh memprihatinkan mereka temukan saat tadi.
Entah siapa yang melakukan hal demikian. Memang sungguh keterlaluan. Brianna sejak datang ke rumah sakit hanya diam mengunci mulutnya.
Gadis itu pasti merasa bersalah, karena pertengkaran mereka adiknya malah berakhir seperti ini. Hatinya benar-benar sakit ditambah kondisi Aileen yang melemah.
"Bee, kamu bersih-bersih dulu. Biar aku yang jaga Aileen."
Brianna menghentikkan kegiatannya. Ia menyimpan lap ke dalam wada berisi air hangat. Gadis itu tersenyum tipis. "Kamu udah makan malam di luar?"
Aksel menggeleng. "Aku udah beli beberapa makanan."
Brianna mengangguk. "Nanti kita makan bareng. Aku titip Aileen sebentar."
