51. OVER

12.9K 1.4K 735
                                    

Halo, halo, apa kabar semuanya? Seneng cerita ini akhirnya update lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, halo, apa kabar semuanya? Seneng cerita ini akhirnya update lagi.

Hati-hati salah fokus sama judul chapternya bestiee.

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar di chapter ini, sebagai bentuk support kalian untuk aku. ♥♥

Happy Reading semuanya! Semoga bagian ini tidak membuat kalian terkejut. Hati-hatii. 😁

____________________________________

____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

51. OVER

Angin malam menerpa pepohonan. Udara dingin menyeruak masuk ke dalam sela-sela jaket. Perempuan yang sebelumnya harus tega menyuntikkan obat tidur pada tunangannya sendiri itu, kini berdiri tegap di depan bangunan sekolah. Di samping kanan kiri sudah ada lima sahabatnya yang lain, ada pula sepupunya yang lain, Abil.

Brianna memasukkan kepalan tangannya ke dalam saku jaket. Pandangannya tak lepas dari sekolah yang tampak gelap, dan terang sedikit diberbagai sisi. Satu yang janggal malam ini, tak ada penjaga satupun ada di sekolah. Seolah memang semuanya sengaja disterilkan.

Neva, perempuan yang bertugas menetapkan strategi malah gelisah. Dirinya merasa sangat kurang persiapan ditambah strategi yang dibuatnya belum terlalu matang untuk dilakukan. Harap-harap cemas untuk akhirnya mengatakan 'iya' jika semuanya sudah siap, padahal belum.

Di sampingnya ada Abil yang setia merangkul pundak gadis itu seperti sedang menenangkan. Ia sangat paham bagaimana kegelisahan perempuan di sampingnya, karena dirinya yang menjadi saksi bagaimana tegasnya Neva mengatakan jika dirinya belum siap.

"Brianna percaya sama lo, Va, dia enggak akan biarin kita semua gagal," bisik Abil di samping telinga Neva.

Neva tetap pada kondisinya. Gadis itu melirik pada Brianna yang tak banyak bicara saat sampai di tempat. "Gue tetap takut, Bil, gue ngerasa kurang puas sama apa yang gue kerjain."

"Percaya sama gue, rencana lo akan berhasil bawa kemenangan buat kita semua," ucap Abil seraya menatap manik Neva yang selalu membuatnya terkesima.

Gadis itu pun hanya mengangguk sebentar. Lantas diam kembali.

AKSELIO NALENDRA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang