Chapter 11

220 32 7
                                    

.

~o~

.

"Tunggu, Kai oppa!"

"Ada sesuatu yang salah?"

Hueningkai terus menyeret Wonyoung tanpa mengatakan sepatah katapun menuju mobilnya yang terparkir didepan rumah Sunghoon. Langkah kaki Hueningkai yang lebih panjang membuat Wonyoung sedikit berlari untuk mengikutinya. Membukakan pintu mobil untuk Wonyoung, Hueningkai mengarahkan Wonyoung untuk masuk terlebih dulu.

"Masuklah."

"Aku yang akan mengantarmu pulang."

Setelah mereka masuk ke mobil dan Hueningkai sudah memastikan Wonyoung menggunakan sabuk pengamannya, ia melajukan mobilnya menuju rumah Wonyoung.

Didalam mobil, Wonyoung memberanikan diri melirik ke arah Hueningkai. Ia tampak sangat marah. Selama Wonyoung mengenal Hueningkai, saat dia diam dengan wajah datar yang dingin, itu hanya berarti satu hal, Hueningkai sedang sangat kesal. Dan Wonyoung tahu pasti apa yang menjadi penyebabnya.

"O-oppa... Kejadian tadi... maksudku... Saat dengan S-sunghoon... Tidak seperti yang kamu pikirkan..." Karena terlalu gugup, Wonyoung menjadi terbata-bata.

"Sungguh..." Meyakinkan Hueningkai, berharap kemarahannya akan mereda.

"Memang menurutmu apa yang aku pikirkan?" Tanpa melirik ke arah Wonyoung, Hueningkai bertanya dengan dingin.

"A-aku bisa menjelaskan semuanya, kejadian tadi itu..."

"Kamu tidak perlu menjelaskan apapun padaku." Hueningkai memotong perkataan Wonyoung, ingin fokus mengemudikan mobilnya dengan tenang.

Suasana menjadi hening, Hueningkai dengan dingin mengemudikan mobilnya menuju rumah Wonyoung.

Setelah sampai di depan rumah Wonyoung, Hueningkai turun terlebih dulu untuk membukakan pintu mobil untuk Wonyoung.

"Terimakasih sudah mengantarku pulang Kai oppa."

"Sampai jumpa lagi."

Wonyoung menundukkan kepalanya untuk berpamitan dengan Hueningkai. Namun sebelum Wonyoung berbalik, Hueningkai menahannya.

"Wonyoungie..."

Terdiam cukup lama, Wonyoung dengan sabar menunggu apa yang akan diucapkan selanjutnya.

"Apa kamu menyukai Sunghoon?"

Wonyoung sedikit terkejut, namun dengan tenang menjawab pertanyaan Hueningkai.

"Apa maksudmu oppa, tentu saja aku menyukainya."

"Sama seperti aku menyukai oppa, aku menyukainya sebagai temanku, dan aku menyukai oppa karena oppa adalah oppa terbaik di dunia."

Sejujurnya Wonyoung belum tahu bagaimana perasaannya saat ini, namun demi menenangkan Hueningkai, itu adalah satu-satunya cara.

Kemudian Hueningkai memeluk Wonyoung. Wonyoung yang kaget dengan pelukan tiba-tiba dari Hueningkai pun membalas pelukannya.

"Kamu tahu Wonyoungie, aku tidak mau kamu berhubungan dengan orang yang salah."

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang