Chapter 17

220 22 2
                                    

.

~o~

.


Karena sudah memasuki musim dingin, para siswa mulai mengenakan seragam musim dingin, berbeda dengan seragam musim panas yang terdiri dari kemeja berwarna putih dengan luaran rompi berwarna biru muda dan rok pendek bagi murid perempuan dan celana panjang bagi murid laki-laki berwarna biru dongker dengn motif kotak - kotak, seragam musim dingin terdiri dari kemeja putih dengan luaran vest berwarna abu gelap, dipadukan dengan blazer berwarna biru dongker dan rok pendek atau celana panjang kotak-kotak dengan warna senada dengan blazernya.

Saat ini Wonyoung sedang makan di kantin sekolah bersama dengan Hiyyih dan Jake. Malangnya dia, di tengah dinginnya cuaca musim dingin yang menusuk, malah menjadi nyamuk ditengah-tengah pasangan yang sedang dimabuk cinta. Tidak memperdulikan pasangan di depannya, Wonyoung sibuk menikmati makan siangnya dengan lahap. Hidangan musim dingin di sekolahnya, dominan makanan berkuah, ada 3 makanan utama hari ini yaitu kimchi jjigae, kalguksu dan mandu-guk. Karena Wonyoung tidak terlalu menyukai makanan pedas, Wonyoung hanya mengambil kalguksu dan mandu-guk, dengan porsi double tentunya. Saat sedang asyik menyantap makanannya, Wonyoung sedikit terganggu dengan sepasang kekasih didepannya yang berdebat sambil berbisik.

"Katakanlah cepat..." Hiyyih menyenggol Jake sambil berbisik.

"Kamu saja, kamu kan sahabatnya..." bisik Jake sambil balas menyenggol Hiyyih.

Meletakkan sumpit dan sendoknya dengan keras, gerakan tiba-tiba Wonyoung membuat pasangan didepannya kaget.

"Jika ada yang ingin kalian sampaikan, katakan saja langsung, apa yang membuat kalian begitu ragu sih..."

Menggaruk belakang kepalanya, dengan ragu Jake mengatakan sesuatu yang dari tadi dibahas dengan Hiyyih.

"Ano... Wonyoung, sudah 3 hari ini Sunghoon tidak ada kabar, aku telepon nomornya tidak di angkat, dan saat ku telepon ke rumahnya, pelayan rumahnya bilang Sunghoon tidak pernah keluar ruangan kamarnya selama 3 hari."

"Pelayannya juga mengatakan kalau tidak ada satu orangpun yang boleh masuk kekamarnya."

Melirik Hiyyih yang dibalas anggukan dari Hiyyih untuk melanjutkan perkataannya.

"Mungkin... jika kamu yang mengunjunginya, dia tidak akan keberatan."

Menghela nafas panjang, Wonyoung akhirnya mengerti, jadi inilah yang dari tadi di perdebatkan keduanya. Wonyoung sedikit ragu, karena hubungan mereka sudah berakhir, apakah tidak apa-apa jika dia mengunjunginya?

"Baiklah, kalian ikut bersamaku kan?" Sejujurnya Wonyoung juga mengkhawatirkannya sejak terakhir kali dia melihatnya di depan rumahnya. Setelah kepergian Hueningkai, Wonyoung menghampiri tempat Sunghoon menunggunya, namun sudah tidak ada siapa-siapa di tempat tersebut.

"Maaf Wonyoungie, aku ada acara nanti, adik Jake sedang berkunjung ke apartemennya jadi kami berencana untuk makan bersama nanti."

"Haa... terserah kalian."

===


Pada akhirnya disinilah Wonyoung, menjenguknya lagi, rasanya seperti dejavu. Suasana rumah Sunghoon masih sama seperti terakhir kali dia berkunjung, dingin dan hening. Setelah dipersilakan masuk oleh pelayan, Wonyoung mengikutinya kearah kamar Sunghoon di lantai 2. Pelayan itu mengetuk pelan pintu kamar Sunghoon, yang sudah bisa dipastikan tidak akan ada jawaban. Memegang kunci cadangan, pelayan itu menatap Wonyoung untuk meminta persetujuannya, Wonyoung menganggukkan kepalanya tanda setuju. Setelah membukakan pintu, pelayan tersebut izin pamit meninggalkan mereka berdua.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang