Chapter 13

219 29 6
                                    


.

~o~

.

Pagi kali ini terasa berbeda, suasana hati Wonyoung terasa lebih bahagia. Wonyoung tersenyum mengingat kencan manisnya dengan Sunghoon semalam, namun seketika dibuyarkan oleh sahabat tercintanya yang merusak lamunannya. Bahiyyih mendesak Wonyoung untuk menceritakan semuanya padanya. Merangkul tangannya merengek seperti anak kecil.

"Hei Wonyoungie... Ayolah... Cepat ceritakan semuanya padaku..."

Wonyoung tidak mengerti dari mana sahabatnya itu tahu kegiatannya semalam, dia tidak pernah bilang ke siapapun kemana dan dengan siapa dia pergi.

"Cerita apa...?"

"Ya~ bukankah kita bersahabat? Sahabat macam apa yang menyembunyikan sesuatu dari sahabatnya."

Bahiyyih yang berpura-pura merajuk membuat Wonyoung menghela nafas frustasi.

"Lagipula, darimana kamu tahu sih?"

"Apa kamu meremehkanku? Dengar, tidak ada yang Huening Bahiyyih tidak tahu kejadian apapun di sekolah ini, kamu tahu."

Wonyoung hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu. Kemudian dengan tersipu malu, Wonyoung menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu.

.

.

.

Saat di basecamp, Wonyoung yang baru saja datang sedikit terkejut melihat di ruangan yang sudah dipenuhi oleh Hueningkai dan para sahabatnya. Namun suasana di ruangan itu tidak seperti biasanya. Entah mengapa Wonyoung merasakan ketegangan diantara mereka. Dengan canggung Wonyoung duduk di sebelah Bahiyyih.

Melihat Hueningkai yang biasanya selalu menyapanya dengan hangat, namun kali ini bahkan tidak menoleh ke arahnya sedikitpun, membuat Wonyoung bingung. Wonyoung memberanikan diri untuk memulai pembicaraan dengan oppa nya itu.

"Umm.. Kai oppa... Akhir-akhir ini kamu sibuk kah? Aku jarang sekali melihatmu."

Tidak ada jawaban, namun Wonyoung tidak menyerah.

"Baru beberapa hari saja tidak melihat oppa, aku sudah merindukan oppa, tahu... aku tidak bisa membayangkan kalau tidak bisa melihat oppa selama berminggu-minggu hehe."

Tertawa canggung, Wonyoung berusaha mencairkan suasana. Sedikit kecewa karena orang yang dituju tidak meresponnya. Kemudian terkejut saat Hueningkai menatapnya.

"Aku juga merindukanmu..."

Wonyoung terpaku melihat ekspresi Hueningkai, entah kenapa Wonyoung merasa ada kesedihan yang tersirat didalam tatapannya.

"Kamu tahu itu kan Wonyoungie...?"

Seseorang yang duduk di ujung sofa, mengernyitkan dahi dan menatap tajam Hueningkai. Orang-orang di sekitar mereka hanya bisa melirik satu sama lain, ikut merasakan suasana permusuhan diantara keduanya.

"Ehmm..!!!"

"Bukankah tidak sopan menatap yang bukan milikmu terlalu lama... Hyung?"

Hueningkai yang sedari tadi menatap Wonyoung dengan kerinduan, seketika merubah tatapannya dengan dingin kearah Sunghoon.

"Milik katamu? Wonyoung bukan milik siapa-siapa."

Sunghoon mendekat ke arah Hueningkai, menatap lurus ke matanya dengan berani.

"Sepertinya kamu perlu bangun Hyung... Bahkan semua orang sudah tahu, bukan."

"Haha... Kamu tidak tahu kan, dia berjanji, aku akan menjadi orang pertama yang tahu saat dia menjalin hubungan dengan seseorang. Dan jika dia tidak memberi tahuku terlebih dahulu, berarti hanya satu hal..."

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang