⚠️⚠️ JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE UNTUK KENYAMANAN BERSAMA ⚠️⚠️
DILARANG KERAS MEMPLAGIAT CERITA❗❗
🏆#2 in sejarah [28 September 2022]
🏆#39 in timetravel [28 September 2022]
🏆#4 in indonesia [15 Desember 2022]
🏆#1 in sejarahindonesia [28 September...
Haiii selamat hari kesaktian Pancasila yaa! Ayo kita teruskan perjuangan pahlawan kita dengan banyak berkarya! Kalian bisa mampir ke sini lhoo
Oke nggak usah banyak omong langsung aja yukkk Happy reading ❤️❤️❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
NOUREEN meletakkan bolpoinnya setelah membubuhkan emoticon senyum di sebuah sticky note warna merah muda. Seulas senyuman mengembang di wajahnya begitu ia membaca ulang tulisan yang tertera. Dengan semangat, Noureen menempelkan secarik sticky note di salah satu sisi dinding kamarnya. Ia kembali tersenyum begitu benda kecil itu menggantung bersama teman sejenisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hampir satu semester lamanya Noureen menuliskan sticky note lantas menempelkannya di tembok kamar. Semenjak mengagumi pahlawan-pahlawan bangsa, ia selalu saja menuliskan setiap ilmu yang ia peroleh di setiap lembar sticky note. Bahkan tak jarang ia turut menuliskan kutipan-kutipan pahlawan bangsa di kamarnya yang lumayan luas ini. Setelah bertemu Supriyadi, ia semakin rajin menulis di sticky note. Pemuda itu selalu bisa membuatnya mendapatkan begitu banyak pengalaman baru.
Noureen kembali tersenyum. Ia berjalan mundur sembari memperhatikan kumpulan sticky notes di hadapannya. Ingatannya seakan terbawa ke kejadian hari ini, saat ia pergi bersama Supriyadi. Pemuda itu benar-benar menyiapkan segalanya dengan baik. Noureen masih tak menyangka jika kini statusnya sudah menjadi kekasih seorang Shodancho Fransiskus Xaverius Supriyadi.
"Nona Nour, wil je mijn metgezel zijn in deze korte tijd?"
Dahi Noureen mengernyit. Ia tidak mengerti maksud perkataan Supriyadi barusan. Pemuda itu berbicara menggunakan Bahasa Belanda.
Supriyadi tersentak. Bisa-bisanya ia lupa jika Noureen tidak menguasai Bahasa Belanda. Ia berdehem singkat.
