63. | Seratus Warsa

238 79 3
                                    

Happy reading!!!
Oh iya walaupun telat sehari aku masih ingin mengucapkan selamat hari pahlawan!
Mari kita menghargai dan meneruskan perjuangan para pahlawan dengan terus berkarya.
Oh iya kalian tau nggak sih? Hari ini tepat di tanggal 11 November, seorang pahlawan sekaligus pangeran hebat dilahirkan. Seorang pejuang dan perwira yang terkenal dengan karomahnya. Idola Supriyadi sekaligus panutannya.
Yappp, benar. Hari ini adalah hari lahir Pangeran Diponegoro!
Yukk kita kirim doa buat pahlawan kita satu ini.

 Hari ini adalah hari lahir Pangeran Diponegoro!Yukk kita kirim doa buat pahlawan kita satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okk langsung ajaaa
Tetap semangat yesss
Lovyuu
❤️❤️❤️

Okk langsung ajaaaTetap semangat yesssLovyuu❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"MENGAPA kau menangis, Nona?"

Noureen mendongak. Matanya yang sembab menatap sekeliling. Pertanyaan sederhana itu berefek begitu besar bagi Noureen. Ia kenal betul siapa pemilik suara. Seorang pemuda yang membuatnya mengerti ketulusan cinta. Sang perwira yang mencintainya sebagaimana ia mencintai bangsanya.

Noureen tampak mencari-cari sumber suara. Pandangannya ia edarkan ke sana kemari dan berhenti pada ambang pintu. Menyadari siapa yang datang, Noureen memilih bungkam. Ia terpaku, bahkan saat pemuda di hadapannya mulai berjalan menghampiri.

"Mengapa kau menangis, Nour? Bukankah aku sudah mengatakan kekasih Supriyadi tidak terlihat bagus ketika tengah menangis, hm?"

Pemuda itu semakin mendekat. Membuat frekuensi suara yang sedari tadi menggema semakin bertambah. Di matanya tersirat rasa iba yang ia tujukan untuk Noureen. Gadis di hadapannya ini benar-benar menyedihkan.

"Kau tak boleh menangis, Nona. Kau harus bangkit. Bukankah kau adalah kekasih Shodancho Supriyadi yang kuat dan pemberani? Meski tidak mudah, aku yakin kau pasti dapat melewati semua ini."

"Aku tak pernah meninggalkanmu, Nour. Sama sekali tidak pernah. Aku ada di dalam hatimu bukan? Aku selalu bersamamu."

Pelukan Noureen pada seragam Supriyadi semakin erat. Ia mendengarkan satu per satu kata yang diucapkan kekasihnya dengan mata terpejam. Noureen benar-benar merindukan suara ini.

CLANDESTINE ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang