Bab 1

7 0 0
                                    

Pagi yang cerah...di sebuah lapangan di suatu sekolah. Sudah muncul para siswa yang mulai menggeliat-geliat kaya cacing kepanasan. Pasalnya mereka harus nunggu giliran untuk masuk kelas. Ajaran baru di sekolah in cukup unik, dimana setiap murid akan mengambil undian dan di dalam undian tersebut sudah tertera di ruangan mana nanti nya mereka belajar. Untuk anak kelas 1, gak ada yang ancamannya Ospek dari kakel, mereka akan di urus langsung sama guru olahraga, beberapa guru yang akal ngajar di kelas 1 dan juga walikelas mereka sendiri

Di semua sekolah pasti nyari murid yang berprestasi, yang printer yang tanggung jawab untuk jadi ketua OSIS. Tapi beda dengan sekolah disini, yang di cari adalah murid yang paling bermasalah, yang paling gak berprestasi yang paling gak banget deeeh, Sedangakan untuk bendahara di cari yang paling galak, paling nakutin, yang doyan berantem. Anehkan?! Tapi ada alasannya, untuk ketua OSIS mereka akan diberikan tugas segabrek, di suruh mikir ampe otaknya ngebul, termasuk nyari tempat PKL dan nyari info loker buat yang mau lulus atau yang mau kerja part time, untuk si bendahara sendiri. Mereka harus bisa nagih dan ngelola uang yang mana uangnya akan dialokasikan untuk beli bahan-bahan praktek, buat jalan-jalan, buat bikin kaos, buat bikin acara-acara, jadi kalo ada yang gak bayar tinggal jotos aja. Jadi siapa yang mau jadi anggota OSIS tinggal ngikutin aja kriterianya...(xixixi)

Setelah hormat tiang bendera 5mnt, tanpa adanya upacara benderanya pada umumnya. Kepala sekolah langsung nagsih beberapa pemberitahuan

1. Undian masuk kelas

2. Tentang OSIS

3. Tentang MOS

4. Dan untuk pemberitahuan yang lebih lanjutkan di jelaskan oleh wali kelas

"Untuk kelas 3, silahkan naik ke kelas 3. Begitu juga untuk kelas 2 di lantai 2, dan kelas 1 silahkan menunggu di lapangan. Trimakasih"


Dan para siswa pun langsung menuju lantai yang mereka maksud. Termasuk 5 sekawan yang dari tadi saling topang. Mereka langsung naik ke lantai 2. Sesampai nya di tangga mereka sudah terbagi 2 barisan.

"Jurusan apa?" Tanya guru

"Otomotif bu." Si ibu guru pun langsung mengambil cap yang bertuliskan 'OTOMOTIF' dan langsung cap di jidat. Begitupila yang elektronik, langsung di cap 'ELEKTRONIK'

"Ambil" kata si bu guru lagi sambil menyodorkan kresek item di depan si murid. Untuk yang veteran akan dibedakan kelasnya

"Ruang berpa?"

"1 bu" 

"Yak masuk, langsung tulis nama nya di papa tulis dan daftar absen ya!" 

"Jurusan apa?"

"Lokomotif bu" jawab si murid yang udah capek ngantri

"Otomotif cell" seru ibu guru dan murid-murid yang hadir.

"Loh emang udah ganti ya? Sejak kapan?" Kata cewek itu sambil garuk-garuk kepala.

"Cell mending lu ganti dan sekrup di otak lu deh, kayanya udah ada yang mulai karatan" ujar sahabatnya dan bikin muka si ce merengut. Dan gak lupa si ibu guru langsung mencap jidat Excel

"Ambil" Excell pun langsung ngambil undian

"Yaaaah..anda kurang beruntung" ucap bu guru lagi

"Kenapa bu?" Yang lain pada kepo juga

"Wali kelas kamu Pak Hasan" ucap bu guru sambil senyum. Dan si Pak Hasan yang namanya di sebut pun bersin di ruang guru

"Haaaah...."pasalnya si Pak Hasan ini adalah guru pelit nilai, pelit suara, tapi gak pelit kalo soal tampang. Dan si Pak Hasan bersin lagi.

Best FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang