Di sisi lain
"Kenapa tuh bocah?"
"Kayanya itu cewek yang kemaren deeeh."
"Yang mana? Haaah tuh cewek nyari ribut ya?" Tanya Axcell bingung.
"Kita gak samperin aja?"
"Bentar lagi aja. Lagian Cheallse sama Excell belom sewot."
"Slow aja slooow."
Di area keributan
"Gue juga punya uang." Sahut Cheallse sambil ngunyah.
"Cewek kok sekolah STM. Pasti lu males mikirkan yakan..."
"Bahahaha temen-temennya Dita kalo ngomong gak pake otak apa yak?" Kata si cowok di deket pohon.
"Emang kenapa?"
"Asal lu tau STM yang mereka masukin itu gak gampang, harus ada prestasinya."
"Lu tau dari mana?"
"Tau laaah gue juga ikutan daftar, tapi gue kepental."
Disisi lain
"Waaaah itu mulut lemes banget." Kata Caplang.
"Jangan sampe yang laen tau, ancur dah tuuuh anak." Sahut Tohir geleng-geleng.
Di tempat kejadian
"Emang?" jawab Excell.
"Maafin temen-temen aku ya."
"Kenapa juga lu yang minta maaf Dit?" tanya temennya yang lain.
"Munafik." cetus Cheallse.
"Apa maksud lu ye?" salah satu temen Dita mendorong Cheallse, tapi Cheallse gak kedorong sama sekali. Udah pada mulai panik.
"Udah dong malu di liatin." Ucap Dita cemas.
"Munafik" ucap Cheallse lagi. Tiba-tiba si melehoi ngeliat kode dari Dita. Dan mendorong Excell sekuat tenaga. Tapi malah makanan yang mau di makan Excell jatuh, kena sepatunya.
"OoO...cepetaaaaaann!!!" Seru Caplang.
"Waaaa duuuuh gawat." Kata si cowok di bawah pohon, dan kemudian berlari.
"Haaah..." Excell baru aja ngehela nafas
"Niiih Cell minum dulu." Buru-buru Kwill ngasih minum.
"Niiih batagor belom gue makan kok." Kata Tohir sambil nyerahin batagornya.
"Niiih permen." Kata si cowok gugup sambil menyerahkan 5 permen kojek.
"Dapet darimana tuuuh anak permennya?"Kata salah satu temen cowok yang masih di bawah pohon.
"Iya, perasaan dia gak pernah makan permen." Sahut yang lainnya.
"Yuk" merekapun nyamperin tempat kejadian.
Di tempat kejadian
Dita and the genk kaget karena tiba-tiba di serbu. Tapi malah mereka berusaha nenangin Excell.
"Pulang nyok, ntar gue beliin es tung tung." Rayu Kwill.
"Dennis lu kasih tau dah nih para makhluk yee. Jangan cari ribut, lu cari daaah yang sama ye, jagan sama ni bocah. Untung aja kita ngeliat kalo kaga duuuuh abis ntar kita di skor." Sahut Caplang.
"Diiiih apan tuuu beraninya panggil bantuan."
"Diiiih si nyolot." Sahut Kwill.
"Haaah...Lu namanya Ditakan? Kalo lu mau nyari ketenaran atau mau klihatan baik, caper depan orang silahkan tapi jangan bego." Ucap Excell pasrah.
"Lu kira gue gak tau lu kasih kode ke temen-temen lu? Lu kira gue buta? Lu mau nyari perhatian siapa? Cowok yang di bawah pohon? Apa salah satu temen gue?" Dita yang udah ketebak merasa agak malu, tapi berusaha tetep jadi anak yang baik dan mulia.
"Gak kok, gue cuma mau temenan aja kok sama kalian. Gak ada kok niat yang lainnya suer."
"You know beb?? Lu tuuuh basi. Di sekolah gue, banyak cewek macam kaya lu yang sok baik, sok lemah lembut, sok suci bahkan. Jadi ngeliat lu dari awal gue dah mau muntah." Timpa Cheallse.
"Aku gak gitu kok." Saat itu mulai orang pada berdatangan, mencoba sedih agar di kasihani orang.
"Kalian minta maaf yaaa...gak enak diliatin banyak orang." Usul Dita.
"Whaaat minta maaf? Sama kaum oli? Diiih najis." Kata si melehoi, karena dia masih liat kode dari Dita. Padahal dia udah mulai takut juga.
"Lagian siapa juga yang mau terima maaf dari mulut busuk kalian?" Ucap Cheallse
"Tau gak lu, air mata lu gak laku di mata gue. Ayo cabut." Ucap Cheallse
"Dennis, kasian banget yaaak lu. Gue turut berduka lu punya temen tipean kaya gini." Ucap Caplang. Dita yang awalnya mau akting nangis dan menyedihkan gagal. Setelah mereka pergi dan Dita di bawa pergi, sebenernya Dita mau ngamuk-ngamuk ke temennya, tapi takut imagenya tambah ancur. Jadi dia cuma bisa nahan emosinya.
"Aaaah gak seru."
"Apanya gak seru lu Chael?"
"Gue pengen tau ributnya kaya gimana?"
"Lu gak kasian sama anak orang apa?"
"Kenapa emang?"
"Soalnya lu bisa ngelawan tuuh bocah sambil merem."
"Gue pengen tau juga siiih, tuh anak deketin mau ada maksud apa." Cheallse sama Kwill ngobrol di motor sambil nganterin Cheallse pulang.
"Besok, lu gak ada jajan-jajan lagi di depan SMA lagi! Paham?!" Axcell menegaskan saat sampe rumah.
"Iyeee." Sahut Excell sambil masuk ke rumahnya.
"Hampir aja terjadi." Axcell sambil ngelus-ngelus dadanya.
"Untung gercep, telat 0,01km/jam aja. Abis kita." Sahut Caplang, saat nganterin Tohir pulang.
Di bawah pohon.
"Yaaah sayang banget gak jadi ribut, gue pengen liat si cewek pink beraksi padahal."
"Jangan! Dia senior gue dulu di teakwondo."
"Wow, abis dah tuuuh." Ucap kawanannya Dennis.
"Lu kenapa langsung lari dah tadi?"
"Gak papa kok, kalo cuma si pink yang ngamuk gak masalah. Tapi kalo Excell yang ngamuk, dan tuh cewek-cewek ngajak ribut dengan alasan gak jelas. Abis udah."
"Emang yang namanya si Excell itu siapa?"
"Dia temen waktu gue SMP. Dah yuk cabut laaah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends
Fiksi Remaja"excel aku suka kamu" ucap aisah Tuhan 1+ Tuhan 1, akankah kita bisa bersama? hujan badai rumahtangga dengan orang ke 3 mencintai yang sesama umatnya, tapi salah jenisnya.
