Bab 24

0 0 0
                                    


"Dah sampe, ayo turun!" Tukas Caplang

"Will lu menang badan doang!"

"Apa maksud lu?"

"Badan gede tapi dari tadi lu teriak-teriak mulu."

"Terserah apa kata lu Chaels.. lu akan tau pada waktunya!! Lagian pan bukan gua doang yang teriak. Yang lainnya juga." Kata Kwill sambil ninggalin Cheallse yang menatap Excell, yang d tatap cuma menggedikan bahu. 

"Mau kemana lagi?"

"Waaaaah!!! Cell main celuncur air tuuuuuh! Ayoooo." Excell langsung menarik Axcell untuk ngantri dan yang lain pun ngekor.

"Pastikan sabuk pengaman terpasang, dan lihat pengaturan posisi duduk yang aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Dan selamat menikmati permainan." Kata si mas petugas.

"Kenapa gue duduk di depan?" Tanya Cheallse bingung.

"Kan antrian pas di lu yang bagian depan." Kata Excell cuek.

"Gue cewek looh!"

"Gue juga cewek Chaels."

"Lex, lu di depan bisa kali."

"Ladys first." Akhirnya Chealsee duduk di bagian depan dan paling banyak nerima cipratan air.

"Hhmmm" 

"Ayo tempat satu lagi yang ada airnya, tanggung Cheals." Ajak Excell sambil menyeret Cheallse.

Dan akhirnya dua cewek ini jadi basah kuyup.

"Ganti jaketnya, jangan sampe masuk angin". Kata Ibra sembaring mencopot jaket Excell. Dan menyerahkan jaketnya yang masih terbilang cukup kering. 

"Gak ada yang mau pinjemin gue baju gitu?"

"Lu mau pake baju siapa? Kita gak ada yang bawa baju ganti."

"Haaiiizzz"

"Daaah mau sore. Yuk naik kincir angin sambil liat sunset." akhirnya Chaellse pasrah pada keadaan dan nyeret yang lain untuk naik kincir angin. 

Kwill Chaellse, Tohir Caplang, Axcell Alex dan Excell Ibra. Sebenernya Excell mau masuk pas Axcell masuk, tapi di tarik sama Alex buat gantian. Excell cuma bisa ketarik sambil bingung dan si Ibra cuma senyum-senyum aja.

"Lu ngapain siih narik Excell keluar?"

"Gue pengen naik."

"Kan nanti juga bakalan naik."

"Gak enak gua satu ruangan sama Ibra."

"Gue yang gak mau satu ruangan ama lu!" Tapi yang di omelin cuma tersenyum manis.

"Ngapain sih lu senyum-senyum?!"

"Lu cantik."

"?!! Palalu pitak!" Saat itu mereka duduk berhadap-hadapan jadi ketika Axcell mau menoyor kepala Alex dia harus mencondongkan badan kedepan. Tiba-tiba gerbong berguncang dan Axcell mah nyungsep ke depan dan di sambut oleh tangan Alex.

"Segitu senengnya di bilang cantik. Sampe meluk gue?"

"PA lu!" sambil berusaha berontak dari pelukan Alex. 

"Jangan gerak-gerak nanti gerbongnya goyang dan kita jatuh." Anehnya si Axcell malah jadi diem. Secara gak mungkinkan gerbong mereka jatuh. 

Jadi sepanjang perjalanan kincir angin, mereka duduk membelakangin sunset. Tentunya Axcell masih anteng duduk di rangkul Alex.

Setelah turun Axell langsung nginjek kaki Alex dan bantuin Excell keluar dari gerbongnya. 

"Awwhhh" Alex cuma bisa nahan kakinya yang sakit abis di injek sama Axcel dengan penuh kebencian. Cuma Ibra yang liat sambil geleng-geleng, sedang yang lainnya asik sibuk menurunin tangga.

"Woooiii buru... ntar bisnya penuh. Kita gak kebagian tempat duduk." Seru Cheallse. Merekapun berlarian masuk kedalam bis yang mulai agak rame. 

"Haaah akhirnya duduk dengan tenang." Gak sampe 5 menit beberapa orang dari merrka mulai tidur.

Dari Caplang yang senderan ke Tohir, Tohir ke Chaellse, Chaellse ke Kwill, Axcell ke Alex. 

"Kalian turun dimana?" Tanya Kwill ke Alex dan Ibra.

"Lu pada dimana?" secara rumah mereka pada mencar. 

"Kita ke rumah Excell. Pan motor kita disono."

"Ib... kita ikut kerumah Excell aj? trus baru kita lanjut naik ojek."

"Ok."

"Jadi kalian tadi pagi ke rumah Excell dulu?"

"Biasa. Jemput inces dulu?" Alex nengok ke Excell yang di tatap balik sama Excell yang kebetulan belum tepar. 

"Apa lu liat-liat gua?"

"Bukan dia incesnya. Noooh si Axcell." Jawan Tohir. 

"?. Kenapa malah si Axcell?"

"Ooo... kita kudu izin sama empoknya dulu. Kalo Excell cukup kita izin ke Ayahnya aja."

"Kenapa sama kakaknya Axcell?"

"Biasa ngedarama dulu empoknya."

"Gak juga kok. Cuma emang tadi pagi kakaknya lagi pada kumat aja gesreknya." Jawab Excell.

"Tumben nih bocah udah molor?" kata Kwill saat liat Axcell yang udah senderan ke Alex.

"Capek palingan. Dah kita juga istirahat dulu. mayan 1/2 jam an lagi." sahut Excell. Alex pun sedik menurunkan pundaknya agar Axcell bisa lebih nyaman senderannya.

1/2jam kemudian mereka sampe halte bis di sekitar rumah Excell. 

"Bangun Cell... ayuk turun." Mereka pun turun sambil sempoyongan.

"Waaah gila pegel banget badan gua."

"Gimana besok ini?"

"Tau badan gue kaya abis di pukulin."

"Emang lu maling?"

"Jalan yang bener wooii... ntar ketabrak lu pada." Caplang mulai menggeser badan Chaellse dan Kwiil ke pinggir jalan.

"Laper gue. Emaklu masak apa Cell?"

"Gak tau gue, kan gue gak di rumah."

Sesampainya di rumah Axcell mereka pada langsung rebahan di teras depan.

"Assalmuàlaikum..kami kembaliiii." seru mereka kompak. Kecuali Alex dan Ibra.

"Waàlaikumsalam. Eh nambah 2 ekor?"

"Iya ma."

"Yaudah gih pada cuci tangan, cuci muka, cuci kaki. Terus makan." Mereka pun pada jalan sempoyongan menuju kran terdekat buat bersih-bersih. 

Setelah acara makan dan istirahat sekitar 1jam mereka pulang. Karena Alex gak bawa motor, jadi Axcell minjemin motornya. Toh besok mereka bakal dateng jemput lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang